JAKARTA- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan kehadiran berbagai platform keuangan digital atau financial technolgy (fintech) dapat mendorong pemulihan dan pertumbuhan ekonomi nasional.
“Sektor keuangan digital punya potensi yang sangat menjanjikan. Untuk itu, kehadiran berbagai platform keuangan digital sebagai domestic player diharapkan bisa mendukung percepatan pertumbuhan dan pemulihan ekonomi,” ujar Menko Airlangga dalam keterangan resmi Kemenko Perekonomian di Jakarta, Jumat.
Dia mengatakan pemerintah bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) terus mendorong ekosistem ekonomi dan keuangan digital agar semakin berdaya saing, mampu mengikuti perkembangan teknologi, dan menjamin kepastian dan perlindungan hukum, termasuk keamanan siber.
Dengan itu, menurut dia, seluruh stakeholders termasuk asosiasi dan platform digital, juga perlu berkolaborasi untuk meningkatkan literasi keuangan digital masyarakat.
“Layanan keuangan digital juga harus makin inklusif dan mampu menjangkau segenap lapisan masyarakat, dalam hal ini industri fintech dapat berperan sebagai enabler dalam mendigitalisasi para pelaku usaha, khususnya UMKM,” ujar Menko Airlangga.
Dia berharap industri fintech mampu mendukung pencapaian target inklusi keuangan nasional yang sebesar 90 persen pada 2024, melalui berbagai layanan seperti pinjaman online, sistem pembayaran, dan inovasi keuangan digital.
“Pemerintah fokus melanjutkan pembangunan infrastruktur, baik fisik maupun digital, mulai dari optimalisasi jaringan fiber optic, pembangunan menara BTS, data center, satelit Satria 1 dan 2, perluasan jaringan 4G dan uji coba 5G, hingga low-orbital satellite untuk dapat menjangkau seluruh masyarakat, termasuk mereka yang berada di wilayah 3T,” kata Menko Airlangga.
Dia melanjutkan, berbagai stakeholder perlu mendorong riset dan inovasi produk, jasa serta model bisnis fintech, mengembangkan regulasi dan kebijakan keuangan digital, meningkatkan kapasitas SDM, dan memperkuat pengawasan untuk mengakselerasi transformasi digital di sektor jasa keuangan.
Naik Rp 404 triliun
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, Data Bank Indonesia mencatat bahwa nilai transaksi uang elektronik selama tahun 2022 diprediksi naik hingga Rp 404 triliun atau tumbuh 32,27 persen (yoy). Sementara nilai transaksi digital banking diproyeksikan bertambah sebesar 30,19 persen (yoy) hingga mencapai sebesar Rp 53.144 triliun.
“Tren tersebut menunjukan bahwa sektor keuangan digital punya potensi yang sangat menjanjikan. Untuk itu, kehadiran berbagai platform keuangan digital sebagai domestic player diharapkan bisa mendukung percepatan pertumbuhan dan pemulihan ekonomi,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto secara virtual pada acara The 4th Indonesia Fintech Summit 2022, Jumat (11/11).
Dalam rangka mewujudkan pertumbuhan yang kuat melalui pengembangan dan inovasi keuangan digital, ekosistem ekonomi dan keuangan digital terus di dorong agar semakin berdaya saing, mampu mengikuti perkembangan teknologi, serta menjamin kepastian dan perlindungan hukum, termasuk keamanan siber. (Calvin G. Eben-Haezer)

