JAKARTA- Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengutuk sejumlah aksi bom bunuh diri yang dilakukan berangkai tanpa henti di seluruh belahan dunia. Terlebih hal itu dilakukan di bulan suci, mulai Istanbul, Dhaka, Madinah hingga Surakarta. Hal ini ditegaskan oleh Ketua Umum, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) M. Romahurmuziy kepada Bergelora.com di Jakarta, Selasa (5/7).
“Tindakan itu tak dibenarkan dalam Islam. Ini mengacu pada Fatwa MUI No. 3 tahun 2004 tentang Terorisme dan Keputusan Munas Alim Ulama NU tahun 2002 tentang melawan kezhaliman dengan pengorbanan jiwa,” ujarnya.
Ia menjelaskan, dalam Islam, bom bunuh diri seperti yang dilakukan tersebut tergolong terorisme yang haram hukumnya dalam Islam, karena sifatnya merusak, anarkis, menciptakan rasa takut dan menyasar siapapun tanpa batas.
“Tindakan tersebut sama sekali bukan jihad dan pelakunya tidak digolongkan sebagai syahid, bahkan dimasukkan ke dalam neraka,” tegasnya.
Ia menegaskan bahwa Allah SWT melarang seseorang bunuh diri atau menjerumuskan diri dalam kebinasaan. Sebagaimana tercantum dalam QS. An Nisa (4): 29, “Dan janganlah kamu membunuh dirimu”. Juga dalam QS. Al Baqarah (2): 195, “Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu ke dalam kebinasaan”.
“Bom bunuh diri itu mengoyak pesan damai yang menjadi inti Ramadhan dan Idul Fitri. Allah SWT melarang pembunuhan satu jiwa sekalipun jika tanpa berbuat kerusakan, sebagaimana dinyatakan dalam QS. Al Maidah (5): 32, “Barangsiapa yang membunuh seorang manusia bukan karena orang itu membunuh orang lain atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan2 ia telah membunuh seluruh umat manusia,” jelasnya.
Romahurmuziy mengatakan, teror itu dilakukan dengan menyasar orang tak berdosa, perempuan dan anak-anak, bahkan orang yang tengah beribadah di kota Nabi.
“Tindakan itu pasti dilakukan para ekstremis ahli takfiri (mengkafirkan) dan pengecut, jauh dari pemahaman Islam yang tawassuth (tengah) dan i’tidal (tegak lurus),” ujarnya.
Karenanya PPP menyerukan seluruh umat Islam untuk memelihara pesan damai Ramadhan, tidak terpancing dengan ekstremisme, dan tetap menjalankan mudik dan Idul Fitri dengan kebahagiaan bersama keluarga.
“Jangan biarkan teroris menimbulkan rasa takut umat merayakan lebaran, karena dengan demikian tercapailah tujuan mereka,” tegasnya.
Romahurmuziy menyerukan kepada para pengikut terorisme agar kembali pada ajaran Islam yang benar yang mencintai perdamaian.
“Kepada para teroris dimanapun berada, kembalilah kepada Islam yang kaffah. Kembalilah kepada peradaban Nabi (madinatun nabi). Kembalilah kepada Islam yang menjadi juru damai semesta (rahmatan lil ‘alamin). Tinggalkan kesesatan berpikir jihad ofensif yang selama ini diyakini. Karena kebutuhan umat Islam untuk hidup mengentaskan kemiskinan dan membangun kesejahteraan, lebih besar daripada kebutuhan kita untuk bunuh diri dan mengkafirkan,” ujarnya.
KBRI Waspada
Mencermati perkembangan situasi keamanan di wilayah Arab Saudi khususnya dengan terjadinya rentetan kejadian bom bunuh diri di beberapa wilayah, yaitu Jeddah, Madinah dan Qatif pada hari ini, 4 Juli 2016, KBRI Riyadh dan KJRI Jeddah dengan ini menghimbau seluruh warga negara Indonesia (WNI) di Arab Saudi agar tetap tenang dan sekaligus meningkatkan kewaspadaan dan keamanan pribadi dan keluarga.
WNI di Arab Saudi diminta memantau perkembangan situasi keamanan dari berbagai sumber pemberitaan. KBRI dan KJRI meminta WNI untuk menghindari daerah/wilayah yang berpotensi membahayakan keamanan diri dan selalu membawa identitas diri (iqomah/paspor) pada saat bepergian.
KBRI Riyadh dan KJRI Jeddah terus memantau perkembangan situasi keamanan di Arab Saudi. Apabila terdapat informasi atau hal-hal lainnya yang terkait perkembangan situasi keamanan di mana WNI tinggal, diminta dapat disampaikan melalui Hotline KBRI Riyadh +966598881945 dan Hotline KJRI Jeddah +966581781945. (Web Warouw)