Sabtu, 5 Juli 2025

Lucifer dan Lubang Jarum Menuju Sorga

Oleh: Toga Tambunan *

NUH sosok patuh pada Bapak Surgawi. Bapak Surgawi memberi desain dan mengajarkan tehnologi membuat perahu, ilmu yang baru dipahami Nuh. Sarana untuk dirinya, keluarganya dan hewan berpasangan, selamat dari air bah yang akan melanda lenyapkan manusia durhaka pengingkari Allah.

Tehnolog membuat perahu itu sesuai tingkat inteligensia dan kesanggupan Nuh mengerjakannya. Kala itu mungkin 5000-an tahun silam.

Elohim Jahweh memang setia merealisasi janjiNya menyelamatkan manusia dari jebakan tipu Lucifer dengan sarana tertentu. Tiap periode Bapak Surgawi merawat umatNya, mengasihi umatNya yang sedang diseret Lucifer mengingkari firmanNya.

Ketika bani Israel itu ditawan kerajaan Nebukadnezar, di Babel, melalui sarana lembaga kerajaan itu, Allah memelihara umat pilihanNya, dengan menempatkan figur Daniel, Hananya, Misael dan Azarya jadi penasehat raja yang dilengkapi hikmat pengetahuan melampaui kepandaian penasehat lokal, sehingga diskriminasi parah terhadap bani Israel bisa lebih terbatas.

Begitu juga Ester yang tadinya gadis yatim piatu jadi permaisuri raja Ahasyweros. Statusnya permaisuri jadi sarana aktivitasnya bersama Mordekhai, penjaga pintu istana itu berhasil menyelamatkan bangsanya dari krisis kebinasaan. Itu terjadi sekitar 500-an tahun sebelum kelahiran Yesus.

Cucu Ahasyveros yakni Koresh Agung, raja Persia penyembah ilah lain, justru memprakarsai pembebasan bani Israel kembali ke kampung halamannya.

Berbagai sarana tertentu disediakan Bapak Surgawi menolong manusia. Termasuk pemuda kaya raya berjumpa Yesus, yang klaim diri telah melakukan perintah Taurat, maka menanyakan tentang perbuatan apa dilakukan untuk masuk hidup kekal. _”Kata Yesus kepadanya: “Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku.”_ *(Matius 19:21)*

Jika perahu jadi sarana bagi Nuh, atau lembaga pemerintahan sarana mengembalikan bani Israel pulkam, maka untuk anak muda kaya itu Yesus memberitahu, bahwa sarana ke hidup kekal adalah menjual segala kekayaan untuk dibagi ke orang miskin.

Pemuda itu nggak sanggup membangun sarana itu dalam dirinya. Dia undur, ironis. Sebab dia terikat ajaran Lucifer tak lepaskan jari penggenggam dari hartanya.

Berbeda dengan sikap Zakeus yang mungkin sebenarnya jauh lebih kaya raya dari pemuda itu. Hati Zakeus berbunga sukacita menerima ruwatan perspektif Yesus atas kehidupannya semula. Hatinya mau mengubah kekayaannya kembali milik Allah, yang dialokasikan melayani orang kekurangan; bukan miliknya lagi, sekalipun dia masih tetap kaya.

Langkah pemuda kaya itu undur dari Yesus disaksikan para muridNya, yang mendengar analisa Yesus. _Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.” Ketika murid-murid mendengar itu, sangat gemparlah mereka dan berkata: “Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?” Yesus memandang mereka dan berkata: “Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin.”_
*(Matius 19:23-26)*

Apakah lobang jarum itu nama pintu, atau istilah metafor hiperbolik bukan tema esai ini.

Yesus menegaskan hanya seseorang yang sempurna tak bercacat tak bercela akan masuk Kerajaan Allah maka wajib melepaskan kondisi dan status pemilikan harta untuk sarana ke Kerajaan Allah. Allah akan menolong seseorang jadi sempurna tak bercacat tak bercela jika orang kaya tersebut
berperan selaku pengalokasi kekayaan Bapak Surgawi saja, untuk kebutuhan umum yang kekurangan.

Zakeus mengecilkan dirinya mau rendah hati, mengubah tabiat berkat pertolongan Allah, maka dia sanggup tepis tipu muslihat Lucifer. Dia pasti dapat lolos melewati sekecil apa pun lobang jarum ke Kerajaan Allah.

Kejadian itu selaras dengan ungkapan Yesus mengenai kedahsyatan kondisi yang kecil, melebihi orang bijak pandai versi dunia.
Tercantum dalam Kitab *Mateus 11:25-26:* _Pada waktu itu berkatalah Yesus: “Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu_.

Perkara itu hanya dinyatakan kepada orang kecil, sinonim rendah hati, dan bukan kepada orang sombong pengklaim dirinya orang besar. Lucifer mengajar manusia mengagungkan diri berpotensi besar, sanggup menguasai segala keindahan dunia dan sumber daya alam padahal berujung ke alam maut kekal.

Bapak Surgawi mensyaratkan orang kecil terhadap impian besar masuk ke Kerajaan Allah. Seseorang yang hidupnya ditebus,
bukan pemilik dirinya lagi. Selayaknya tidak memiliki apapun selain satu saja yakni perspektif menyenangkan perasaan Bapak Surgawi, mengabdikan segala miliknya untuk Bapa di Surga. Pribadi yang bebas dari ajaran Lucifer dan beralih kondisi & status jadi *Manusia Pra-surgawi (MPs)* sementara dia masih berdiam di bumi, akan menuju ke Langit Baru Bumi Baru (LB3)

Memperoleh atribut MPs memang tidak mudah. Seseorang setelah berusaha keras mati-matian mengejar anugerah keselamatan yang diprogram Bapak Surgawi. Rohkudus memerintahkan melalui rasul Paulus: _”Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir”_
( *Filipi 2:12)*

Yaitu jika jiwa mencapai kondisi dan status sempurna tak bercacat tak bercela. Pribadi yang mengalami kongkrit realitas kehidupan
bersama Yesus yang Tuhan dan Rohkudus, mendengar langsung bisikan maupun suara Yesus yang Tuhan dan Rohkudus.

Sejak dahulu kala sepanjang waktu seperti pemuda pemilik banyak harta kekayaan itu, tiap manusia telah disuntik Lucifer racun sombong, disulangi minuman mabuk cinta dunia, kepedulian hanya diri sendiri, integritas permusuhan, pendendam, pembenci, penghoaks, penggosip, congkak, klaim status orang terhormat, orang besar. Manusia dijebak tipuan Lucifer, sehingga lengket terparkir dalam kondisi & status alam maut kekal.

Begitu juga kemiskinan diolah Lucifer menjadi media pengingkari Bapak Surgawi. Karena itu Yesus mengajarkan kondisi miskin termasuk berpenyakit selayaknya disambut memuliakan Bapak Surgawi untuk menerima pertolonganNya mengatasi hal itu. Bukan menyerah pada situasi, melainkan gairah berkarya disertai prinsip gentar bersalah melakukan Firman Pencipta.

Seperti terhadap Ayub, Bapak Surgawi pun memberi sarana bertujuan keselamatan sama seperti kepada Nuh, juga terhadap manusia masa kini, berupa bangkitnya instrumen mikrochip oleh para pakar tehnologi. Dengan instrumen tehnologi anyar disebut mikrochip itu, sarana menyetir satelit dan atau stasiun ruang angkasa sehingga mencapai persis lintasan orbit ditentukan di ruang angkasa selama berbulan-bulan beredar. Atau sarana pesawat ruang angkasa dapat mendarat persis pada denah tujuan di planet ditentukan. Instrumen mikrochip itu meski amat kecil tipis, sebutannya pun mikro, ditandai barcode bertulisan kecil misalnya RF 4×4, tapi energi gawainya, aduhai….menakjubkan sungguh super dahsyat. Begitulah juga dahsyat keutamaan seseorang mengecilkan diri dengan rendah hati tulus tunduk gentar pada Bapak Surgawi.

Bapak Surgawi setia menuntun manusia menanggalkan racun pengagungan diri, rasa sombong, tinggi hati, congkak, peduli kepentingan sendiri, permusuhan, dendam, kebencian, yang disuntik dan disulangkan Lucifer yang kombinasi kebodohan kemauan bebas sendiri mencelakai diri masuk maut kekal.

Bapak Surgawi membimbing
manusia meniru mikrochip, memutasi diri semakin kecil dan rendah hati selaku sarana berusaha kejar kondisi dan status barcode MPs. Yang bersangkutan akan bisa lolos lubang jarum sekecil apapun dengan pertolonganNya masuk ke LB3 yang disediakan Tuhan Yesus.

Sesungguhnya sejak dahulu kala pun di awal kehidupan, Bapak Surgawi telah memperagakan uap air naik ke angkasa agar diamati manusia untuk merakit tehnik relasi mulus dengan Pencipta.

Awalnya air beku metamorfose dari wujud semula yang lengket di bumi, naik mengangkasa setelah terproses berwujud uap. Semestinya manusia mencontoh mekanisme peragaan Bapak Surgawi itu. Bila wujud kesombongan dan segala racun suntikan dan atau sulangan Lucifer dibuang, dan jiwa manusia seakan mutasi sekecil microchip atau jadi uap murni oksigen pembawa bersangkutan pasti naik ke angkasa seperti Henokh dan Elia sampai ke LB3, Dahsyat menakjubkan!

Camkan, Lucifer mengajar manusia mengklaim diri agung tapi berujung masuk ke alam maut. Sedang Bapak Surgawi melatih manusia mengkempiskan jiwa hingga rendah hati atau seperti uap murni oksigen memastikan kapasitas dahsyat masuk ke Langit Baru Bumi Baru yang kekal. Selamat hari minggu.

Bekasi, 5 Maret 2023

* Penulis Toga Tambunan, Evangelis Huria Kristen Batak Protestan (HKBP)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru