Rabu, 10 September 2025

AWAS NIH..! Korea Selatan Laporkan 10 Kasus Baru Monkey Pox

JAKARTA – Korea Selatan pada Senin kembali melaporkan 10 kasus mpox, yang sebelumnya dikenal sebagai cacar monyet, sehingga secara keseluruhan berjumlah 30 kasus, kata otoritas kesehatan setempat.

Enam kasus berada di Seoul, tiga kasus di Provinsi Gyeonggi dan satu kasus lagi dilaporkan di Provinsi Chungcheong Utara, dan salah satu dari mereka adalah warga negara asing, menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Korea (KDCA).

Semua pasien tersebut tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri baru-baru ini, kata KDCA.

Mpox biasanya muncul terbatas di wilayah-wilayah Afrika Tengah dan Barat. Penyakit tersebut dapat menyebabkan demam, menggigil, ruam pada kulit, luka dan beberapa gejala lainnya.

Korsel pertama kali melaporkan kasus mpox pada 22 Juni tahun lalu dan empat kasus baru pada Maret. Lima kasus pertama terkait dengan riwayat perjalanan ke luar negeri.

Namun demikian, 25 kasus baru-baru ini yang tercatat sejak 8 April ditularkan secara lokal tanpa riwayat perjalanan ke negara lain.

Peringatan WHO

Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan sebelumnya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Senin (17/4) mendesak perlunya kewaspadaan di Eropa terhadap mpox cacar monyet (monkeypox/cacar monyet) menjelang musim festival setelah hampir satu tahun merebaknya wabah mpox di kawasan Eropa.

Sebuah kampanye baru diluncurkan saat Eropa memasuki bulan-bulan musim semi dan musim panas, ketika sejumlah festival Pride akan diselenggarakan di berbagai kota, seperti disampaikan Kantor Regional WHO untuk Eropa dalam sebuah siaran pers.

Tujuan dari kampanye tersebut adalah untuk memperkuat pesan bahwa “cacar monyet masih ada di sekitar kita dan kewaspadaan tetap diperlukan.”

Kampanye bertajuk “Ready for It” itu diluncurkan meskipun ada penurunan yang signifikan dalam jumlah kasus mpox beberapa bulan terakhir, lantaran kekhawatiran WHO Eropa bahwa “besar kemungkinan terjadinya reintroduksi lebih lanjut dari luar kawasan ini, baik dari wilayah endemik maupun negara yang baru terdampak.”

Kampanye tersebut mengimbau kelompok-kelompok yang paling rentan dan mereka yang aktif secara seksual yang akan menghadiri acara dan festival itu di seluruh Eropa pada musim semi dan musim panas tahun ini “untuk mewaspadai gejala mpox, melakukan tes, dan tidak melakukan aktivitas seksual jika timbul gejala.”

Kampanye tersebut mengimbau kelompok-kelompok yang paling rentan dan mereka yang aktif secara seksual yang akan menghadiri acara dan festival itu di seluruh Eropa pada musim semi dan musim panas tahun ini “untuk mewaspadai gejala mpox, melakukan tes, dan tidak melakukan aktivitas seksual jika timbul gejala.”

Guna mendukung pesan kampanye tersebut, WHO Eropa berencana merilis katalog sumber daya tentang pertemuan massal mpox dan kesiapsiagaan acara besar, termasuk panduan dan informasi terbaru untuk pihak berwenang dan penyelenggara acara dalam persiapan musim festival tahun ini.

Menurut WHO Eropa, kampanye tersebut akan bertepatan dengan publikasi strategi mpox baru, yang menguraikan langkah-langkah yang harus diambil oleh negara-negara anggota di kawasan itu untuk mempersiapkan diri menghadapi musim semi dan musim panas, serta langkah-langkah jangka menengah dan panjang yang diperlukan untuk menghentikan penularan mpox dari orang ke orang yang berkelanjutan.

Wabah mpox atipikal dilaporkan pada Mei 2022 di kawasan Eropa WHO. Para pasien, yang terutama laki-laki yang berhubungan seks dengan sesama jenis, teridentifikasi di klinik-klinik kesehatan seksual, tetapi siapa pun dapat tertular mpox melalui kontak dekat, menurut WHO. (Web Warouw)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru