Jumat, 4 Juli 2025

Gibran Tak Tertahan

Oleh: Doni Istyanto Hari Mahdi *

GIBRAN Rakabuming Raka adalah Presiden Republik Indonesia, setelah Prabowo Subianto. Demikianlah tekad dari seluruh pendukung pasangan Capres Prabowo-Gibran pada pilpres 2024.

Hari-hari ini dalam tema pemilihan presiden, kita disajikan sesuatu yang baru. Suatu tontonan sekaligus tuntunan, tentang bersatunya tokoh tua dan muda.

Prabowo dan Gibran

Prabowo berusia 72 tahun dan Gibran berusia 36 tahun saat mendaftar Pemilihan Presiden 2024. Selisih usia mereka 36 tahun, kedua sosok ini berjarak lebih dari satu generasi.

Bahkan mereka berasal dari generasi yang benar-benar berbeda. Prabowo-Gibran adalah sesuatu yang baru.

Sesuatu yang tidak pernah dilihat oleh mata, pada pilpres-pilpres sebelumnya. Sesuatu yang tidak pernah didengar oleh telinga, dalam tahun-tahun politik ini.

Prabowo-Gibran bahkan sesuatu yang tidak pernah timbul dalam benak rakyat Indonesia, dalam menentukan pasangan pada Pilpres 2024.

Prabowo-Gibran adalah sesuatu yang tidak mungkin sebelumnya.

Gibran tampil dalam pentas politik pilpres 2024, penuh dengan kontroversi. Pro dan kontra. Bahkan menyebabkan beberapa nama cawapres yang disebut-sebut sebelumnya, menjadi patah hati.

Gibran bisa masuk gelanggang pilpres setelah Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan syarat menjadi cawapres: “berusia paling rendah 40 (empat puluh) tahun atau pernah/sedang menduduki jabatan yang dipilih melalui pemilihan umum termasuk pemilihan kepala daerah”.

Pembatasan terhadap syarat usia minimal yang membatasi hak warga negara, memang seharus nya dilakukan secara gabungan antara quantitative dan qualitative. Secara quantitative yaitu usia 40 tahun dan qualitative yaitu atau pernah/sedang menduduki jabatan yang dipilih melalui pemilihan umum termasuk pemilihan kepala daerah.

Selaras dengan hal tersebut diatas, pada saat membatasi hak warga negara untuk memilih dalam pemilihan umum, maka batasannya sebagai Pemilih adalah Warga Negara Indonesia yang sudah genap berumur 17 (tujuh belas) tahun atau lebih, sudah kawin,atau sudah pernah kawin.

Putusan MK Sudah Benar Dan Adil

Kejadian dan situasi politik tidak ada yang kebetulan, semua by design. Jika anda tidak mendesain situasi politik, artinya anda sedang masuk dalam situasi yang didesain oleh orang lain.

Dalam pilpres 2024, baik kubu Ganjar-Mahfud maupun kubu Anies-Imin, sudah masuk dalam situasi politik yang didesain oleh kubu Prabowo-Gibran.

Lihat saja acara pendaftaran Pasangan Prabowo-Gibran ke KPU pada hari terakhir pendaftaran, kemeriahan acaranya itu lebih pantas sebagai acara perayaan kemenangan. Sebuah moment yang meyakinkan rakyat jika pasangan Prabowo-Gibran memang pantas untuk menang.

Strategi untuk menciptakan bandwagon effect telah berhasil. Sehingga lawan-lawan politik dari kubu Prabowo-Gibran, masuk dalam tema-tema kampanye murahan seperti: dinasti politik, loyalitas keluarga Jokowi kepada partai, desakan Gibran mundur dari PDI Perjuangan, pengembalian KTA Gibran, sekarang yang terbaru isu tentang jabatan presiden 3 periode.

Secara sengaja lawan-lawan politik Prabowo-Gibran digiring untuk masuk dalam isu tema-tema kampanye yang mengekspresikan jeritan sakit hati.

Semua itu sudah diperhitungkan oleh kubu Prabowo-Gibran, karena tidak pernah ada Capres yang terpilih dalam pilpres dengan tema-tema kampanye jeritan sakit hati, apalagi ditambah cerita yang menjelek-jelekkan “pak Lurah” seperti tentang: “3 periode kemarin itu maunya pak Lurah”, sedangkan approval rating atau tingkat kepuasan masyarakat terhadap pak Lurah itu lebih dari 80%.

Tema-tema kampanye seperti itu tidak menjual untuk kampanye pilpres, malah lebih cocok untuk tema arisan RT.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024 sebanyak 204.807.222 pemilih.

Sejumlah 63.953.031 jiwa atau 31,23% pemilih adalah mereka yang berusia 30 tahun kebawah, mereka mulai lahir 1995. Jadi saat 1998 itu mereka yang paling dewasa pun masih balita. Gak ada yang kenal dengan tim mawar, dll. Lalu mereka dibesarkan dalam suasana kebebasan reformasi yang tidak lagi menempatkan militer sebagai “manusia super” di Indonesia, makanya saat lawan politik ribut masalah penculikan, big data analitik malah menyatakan positif terhadap pasangan Prabowo-Gibran.

Jika cara dan tema kampanye dari 2 pasangan yang lain yaitu Anies-Imin dan Ganjar-Mahfud tidak berubah, bisa dipastikan pemenang Pilpres 2024 adalah Pasangan Prabowo-Gibran.

Jika itu terjadi, maka Gibran tak akan tertahan menjadi Presiden RI setelah Prabowo Subianto Djojohadikoesoemo.

Sesuai dengan pakem Noto Nagoro Jowo Ratu Buwono, setelah Presidennya Jo yaitu Jokowi kemudian diteruskan oleh Wo yaitu Prabowo, kemudian akan digantikan oleh Ra yaitu (Gibran) Rakabuming Raka.

*Penulis Doni Istyanto Hari Mahdi, pengamat politik dan intelejen

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru