Kamis, 3 Juli 2025

JANGAN DIABAIKAN..! Deret Kasus Keluarga Bunuh Diri, Ada Motif Tak Terungkap

JAKARTA — Kasus bunuh diri satu keluarga dengan cara lompat dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan Tower Topas Penjaringan, Jakarta Utara, menggemparkan jagat raya. Keempat korban itu adalah pria EA (50), perempuan AIL serta dua remaja laki-laki JWA (13) dan remaja wanita JL (16). Dugaan bunuh diri menguat dari sejumlah bukti yang ditemukan.

Polisi mengungkapkan sang ayah, EA sempat mencium kening ketiga korban lain sebelum melakukan aksi bunuh diri. Selain itu, AIL juga sempat mengumpulkan handphone milik korban lainnya.

“Para korban ini masuk dalam lift, terekam (dalam CCTV), ini EA mencium-cium kening dari ketiga orang lainnya. Setelah dicium-cium keningnya, AEL terlihat mengumpulkan handphone-handphone dari semuanya untuk naik ke atas,” kata Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya kepada wartawan, Senin (11/3).

Keempat korban juga melompat dengan kondisi tangan terikat. Kini, kepolisian masih menyelidiki motif di balik aksi bunuh diri satu keluarga tersebut. Termasuk, mendalami bahwa keluarga tersebut sedang dalam kondisi terlilit utang.

Kepada Bergelora.com.di Jakarta dilaporkan, kasus serupa juga pernah terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia. Berikut telah rangkum sejumlah kasus bunuh diri satu keluarga

2015- Sekeluarga bunuh diri di Kediri, Jawa Timur

Satu keluarga ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Jumat 3 April 2015.

Satu keluarga yang bunuh diri, YS (ayah), FR (ibu), serta O (7), baru ditemukan di rumahnya di Dusun Morangan, Desa Minggiran, Kecamatan Papar, karena para tetangga mencium bau busuk dari dalam rumah dan padamnya lampu rumah selama dua hari.

Di lokasi kejadian ditemukan sejumlah benda seperti cairan pembasmi serangga, gelas, serta surat wasiat. Dari surat wasiat tersebut, diambil kesimpulan bahwa motif dari bunuh diri ini adalah karena pekerjaan.

Untuk jenazah YS (45), dimakamkan di pemakaman umum Desa Minggiran Kabupaten Kediri sementara jenazah istrinya FR (40) serta anak perempuannya O (7) dibawa pulang keluarganya ke Semarang untuk dimakamkan di sana.

2018- Ayah bunuh sekeluarga di Palembang, Sumatera Selatan

Pembunuhan satu keluarga diakhiri bunuh diri pelaku terjadi di Palembang, Sumatera Selatan pada Rabu 24 Oktober 2018.

Korban terdiri dari sepasang suami istri, F (54) dan MYL (45) serta dua anak mereka, RF (18) dan KF (11), ditemukan di Komplek Villa Kebon Sirih Blok A 18 Bukit Sangkal, Palembang.

F diduga membunuh kedua anak dan istrinya terlebih dahulu dengan menembakkan senjata api jenis Revolver sebelum menembak dirinya sendiri.

Banyak dugaan terkait kasus ini. Dugaan pertama korban melakukan aksinya karena masalah pekerjaan. F yang semula merupakan pemilik salah satu gerai perlengkapan komputer yang cukup terkenal di Palembang, gulung tikar dan beralih usaha menjadi distributor alat perkantoran.

Di lokasi kejadian ditemukan bukti potongan kertas catatan curahan hati yang diduga ditulis tangan oleh korban F.

Potongan kertas berisi tulisan “Aku sudah sangat lelah.. Maafkan aku.. Aku sangat sayang dengan anak dan istriku… Choky dan Snowy (anjing peliharaan).. Aku tidak sanggup meninggalkan mereka di dunia ini”.

Dugaan lainnya, F ini tengah dilanda masalah keluarga. Dalam percakapan WhatsApp suami istri tersebut, diketahui bahwa istrinya meminta dicerai sehingga F pun tidak rela dan tidak ikhlas untuk dicerai sehingga muncul niat untuk melakukan pembunuhan dan bunuh diri.

2021- Mayat satu keluarga di Banjarmasin, Kalimantan Selatan
Mayat satu keluarga ditemukan di tengah-tengah tumpukan baju sebuah gudang konveksi di kawasan Ratu Zaleha, Gang KH Dewantara 2 RT 19, Kelurahan Karang Mekar, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Jumat 10 September 2021.

Ketiga korban, AS (42), SP (33), dan SH (6) ditemukan dalam kondisi membusuk oleh salah satu anggota keluarga pemilik gudang. Curiga karena sudah tiga hari tidak ada aktivitas yang terlihat, saksi akhirnya menemukan mayat korban di lantai bawah gedung setelah mencium aroma tidak sedap dan menelusuri keseluruhan gedung.

Menurut keterangan Kapolres Banjarmasin Komisaris Besar Rachmat Hendrawan, dari hasil penyelidikan tak ditemukan unsur kekerasan atau dugaan tindak pidana pencurian. Kasus ini disimpulkan terjadi karena tumpukan pakaian yang diduga terlalu tinggi, pakaian-pakaian tersebut roboh dan menimpa keluarga tersebut hingga terjebak.

“Iya (kasus) selesai karena pengembangan tidak ada unsur lain,” kata Rachmat.

2022- Penemuan 4 Jasad Sekeluarga di Kalideres, Jakarta Barat

Jasad satu keluarga ditemukan, di Kalideres, Jakarta Timur, Kamis 10 November 2022 lalu. Saat itu ada empat orang dalam satu rumah yang ditemukan tewas.

Penemuan ini berawal dari laporan warga yang mencium bau tak sedap selama sepekan di sekitar rumah yang berlokasi di Perum Citra Garden I Kalideres, Jakarta Barat.

Keempat korban tersebut ialah ayah RG (71), ibu RM (68), paman BG (68), dan anak DF (42).

Berbagai spekulasi muncul terkait penemuan kasus yang tak wajar ini. Dari mulai dugaan keikutsertaan korban ke sekte atau kepercayaan sesat, hingga sakit yang diderita korban-korbannya. Hingga saat ini, belum ada motif pasti yang melatarbelakangi kematian satu keluarga ini.

Setelah dilakukan serangkaian proses penyelidikan, polisi resmi menutup kasus kematian satu keluarga ini. Alasannya, tak ditemukan unsur tindak pidana ataupun upaya bunuh diri dalam penemuan empat jenazah tersebut.

Kepolisian juga menyatakan tidak ada kejanggalan dalam kasus kematian tersebut. Para korban juga disebut meninggal dalam kategori wajar.

2023- Penemuan kerangka mayat ibu dan anak di Cinere, Depok

Mayat GAH (65) dan anaknya, DA (40) ditemukan membusuk oleh pihak kepolisian di dalam kamar mandi pada Kamis 7 September 2023.

Ibu dan anak tersebut ditemukan oleh Satpam yang mencium aroma tidak sedap dan merasa adanya kejanggalan karena sudah sekitar satu bulan setengah keduanya tidak terlihat keluar dari rumah.

Banyaknya kejanggalan dari tiap bukti yang ditemukan membuat polisi melihat ada kemiripan pola kasus ini dengan kasus penemuan mayat di Kalideres. Kondisi jenazah yang ditemukan sudah rusak dan membusuk.

Setelah dilakukan serangkaian penyidikan, polisi menyimpulkan tak ada unsur pidana dalam kasus kematian satu keluarga di Kalideres. Kasusnya pun dihentikan.

2023- Keluarga di Malang tewas minum racun

Sepasang suami istri dan satu anaknya tewas meminum racun di Malang, Jawa Timur, pada Selasa 12 Desember 2023.

Satu keluarga yang tewas itu diketahui bernama W (38), istrinya S (35), dan seorang putri mereka berinisial RY (13), yang masih duduk di bangku SMP. S yang berprofesi sebagai guru ini sempat meminta anak lainnya yang berinisial AKE tetap hidup dan keluar rumah untuk meminta pertolongan tetangga.

W sempat dilarikan ke rumah sakit namun gagal diselamatkan setelah kehilangan banyak darah akibat menyayat lengannya. Motif dari bunuh diri keluarga ini diduga karena korban yang terlilit utang.

Kematian tragis keluarga W cukup mengejutkan warga sekitar. Sebab, W yang berprofesi sebagai guru SD ini dikenal pendiam, taat beribadah, dan tak pernah ada masalah.

2023- Empat anak dibunuh ayah kandung di Jagakarsa, Jakarta Selatan

Empat anak ditemukan tewas di dalam kamar tidur sebuah kontrakan di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu 6 Desember 2023.

Mereka adalah VA (6), SP (4), AR (3), dan AS (1). Nyawa keempat anak tersebut hilang di tangan sang ayah, P (41). Hal ini ditemukan oleh para tetangga yang mencium aroma busuk dari arah rumah korban.

P juga melakukan tindakan KDRT kepada sang istri yang berinisial D beberapa hari sebelum menghabisi nyawa anak-anaknya. D segera dilarikan ke RSUD Pasar Minggu setelah ditemukan oleh sang Adik.

Motif dari tindak pembunuhan dan KDRT yang dilakukan oleh P ini diduga karena kondisi ekonomi dan cemburu. Sebab, P merupakan seorang pengangguran. Sementara D bekerja seorang diri.

Pelaku diduga sengaja meninggalkan pesan di lokasi kejadian. Pesan itu bertuliskan ‘puas bunda, tx for all’. P terancam dijatuhi hukuman mati setelah dirawat di RSUD Pasar Minggu karena sempat ingin mengakhiri hidupnya setelah membunuh keempat anaknya.

Tulisan ini bukan untuk menginspirasi melakukan tindak serupa. Jika Anda pernah memikirkan atau merasakan tendensi bunuh diri, mengalami krisis emosional, atau mengenal orang-orang dalam kondisi itu, Anda disarankan menghubungi pihak yang bisa membantu. (Enrico N. Abdielli)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru