CIREBON- Sejak pagi Puskesmas Palimanan, kabupaten Cirebon lumayan sibuk. Semingguan lebih menurut bidan desa di wilayah tersebut, telah ditugasi untuk menyiapkan kegiatan terhadap pelayanan kesehatan IVA. Maklum, yang datang Ibu Negara, Iriana Jokowi.
Nampak petugas berjaga sebelum kedatangan Ibu Negara. Pengawalan serba ketat ditunjukkan Pasukan Paspampres untuk memenuhi standart operasional prosedur, terhadap VVIP.
Di antara kerumumanan masyarakat di Puskesmas, sejumlah bidan desa turut berpartisipasi menyambut kedatangan Ibu Negara. Tak lain adalah FORBIDES (Forum Bidan Desa) Indonesia Kabupaten Cirebon, yang menyiapkan sebuah buket bunga untuk disampaikan pada momen tersebut. Sebelum tiba di lokasi, penjagaan keamanan dan pengurus FORBIDES Kabupaten Cirebon, sempat bersitegang dengan Paspampres.
“Paspampres sempat melarang kami untuk menyampaikan buket bunga kepada Ibu Negara,” terang Bidan Tari yang juga Ketua FORBIDES Kabupaten Cirebon kepada Bergelora.com pagi itu, Senin (24/10).
Sekitar pukul 10.45 Wib, rombongan Ibu Negara akhirnya tiba di lokasi yang ditunggu-tunggu. Iriana Jokowi bertujuan untuk melihat langssung pelayanan IVA yang berlangsung di puskesmas Palimanan.
Layanan kesehatan IVA yang berlangsung di sejumlah daerah, termasuk langkah antisipatif yang secara berkelanjutan di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP), harus dipertahankan. Menurut beberapa sumber, jumlah angka kematian karena kanker servik (kanker leher rahim) masih tinggi. Di dunia setiap dua menit seorang perempuan meninggal karena kanker servik. Di Indonesia terdapat lebih dari 15.000 kasus kanker servik baru dan kurang lebih 8.000 kematian per tahun.
Menurut para ahli kanker, kanker servik adalah salah satu jenis kanker yang paling dapat dicegah dan paling dapat disembuhkan dari semua kasus kanker.
“Tak terlalu lama di lokasi, pada pukul 10.55, Ibu Negara keluar dari puskesmas menuju mobil dengan pengawalan yang ekstra ketat. Bahkan masyarakat yang ada di sana guna melihat untuk mendekati, dan berjabat tangan dengan Ibu Negara dihalangi oleh petugas dari kepolisian. Termasuk kami dari FORBIDES Kabupaten Cirebon yang tak kenal kata menyerah!,” tegas Bidan Desa Lestari.
“Saya sendiri sebagai Ketua FORBIDES Cirebon menerobos masuk melewati blokade dari bawah tangan petugas yang memblokade, hingga berlari mengejar Ibu Iriana dan rombongan yang sedang menuju mobil,”, jelas bidan desa yang akrab dipanggil Tari ini.
“Ibu, saya bidan desa”, teriak Tari.
“Ibu Iriana langsung menengok ke arah saya. dan menjawab suara lantang saya. Ibu Iriana berkata iya. Mendadak pengawalan Paspampres yang mengelilingi Ibu Negara memberi jalan saya, untuk berjabat tangan. Bahkan kami sempat cium pipi kanan kiri dan kemudian saya menyerahkan buket bunga mawar merah putih langsung ke tangan beliau. Sembari menyampaikan kembali apa yang semestinya di manapun menjadi aspirasi bidan desa berlabel PTT,” kata Lestari kembali panjang lebar.
“Ibu selamat datang di Cirebon. Ini bunga dari FORBIDES Cirebon. Kami mohon Ibu, dapat menyampaikan kepada Bapak Presiden Jokowi, agar dapat segera mengintruksikan pengumuman CPNSD bidan desa PTT (Pusat), kata Lestari.
“Beliau menjawab singkat, iya!”, terangnya.
“Momentum kedatangan Ibu Negara memang berlangsung amat cepat. Walau acara tersebut berlangsung singkat. Tapi bagi saya dan kawan-kawan saya sebagai bidan desa di kabupaten Cirebon, amat bersyukur dapat menyampaikannya dengan tenang dan lancar”, jelas Ketua FORBIDES Kabupaten Cirebon. (Eka P. Hutajulu)