JAKARTA – Perum Bulog mengatakan beras impor yang telah masuk ke Indonesia mencapai 2.565.596 ton. Kuota impor beras tahun ini mencapai 3,6 juta ton.
“Kemudian untuk realisasi impor per hari ini sudah masuk 2,5 juta ton,” kata Kepala Divisi Perencanaan Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Epi Sulandari dalam Rapat Koordinasi Inflasi yang disiarkan melalui YouTube Kemendagri dikutip Bergelora.com, Rabu (31/7/2024).
Selain dari impor, Bulog juga melakukan penyerapan dari dalam negeri. Epi mengatakan sampai 27 Juli 2024, penyerapan dari petani dalam negeri 768.716 ton.
“Terdiri dari realisasi (cadangan beras pemerintah) CBP sebesar 613.724 ton dan realisasi beras komersial 154.992 ton,” ujar dia.
Kini total stok beras di gudang Bulog ada sebanyak 1.612.602 ton. Jumlah itu terdiri dari stok CBP 1.533.594 ton dan stok komersial 78.467 ton.
“Sudah kita sebarkan ke seluruh daerah di Indonesia untuk kegiatan SPHP, bantuan pangan atau untuk jaga jaga bencana alam,” pungkasnya.
Skandal Demurrage Rp 294 Miliar
Sebelumnya Anggota Komisi IV DPR RI Bambang Purwanto mendorong penegak hukum bergerak cepat untuk menyelidiki kasus demurrage atau denda impor beras sebesar Rp 294, 5 miliar.
“Sebagai wakil rakyat harus tergerak untuk mendorong aparat penegak hukum melakukan penyelidikan terkait demurrage impor beras yang sangat mahal tesebut,” kata Bambang, Minggu, (28/7/2024).
Bambang mendorong aparat penegak hukum segera menyelidik demurrage beras Bulog senilai Rp 294, 5 miliar lantaran mencium adanya proses yang salah. Bambang menekankan, terdapat proses yang tidak efisien sehingga menyebabkan terjadinya demurrage Rp 294,5 miliar.
“Impor sudah sering dilakukan kenapa beda tentu ada yang salah sehingga tidak efisien,” ungkap Bambang.
Bambang menyoroti kenaikan harga beras yang terjadi belakangan waktu terakhir. Bambang mensinyalir kenaikan harga beras tersebut berkaitan dengan demurrage senilai Rp 294,5 miliar.
“Tentu ada hal yang tidak tepat yang mengakibatkan pemborosan. Kemudian nantinya mau dijual berapa (beras), lebih baik genjot produksi beras petani,” tandas Bambang. (Enrico N. Abdielli)