DAMASKUS – Pemberontak suriah mengumumkan berakhirnya kekuasaan Presiden Bashar al-Assad pada Minggu (8/12/2024). Mereka mengeklaim telah menggulingkannya ketika berhasil mengusasi Ibu Kota Damaskus dan membuat Bashar al-Assad melarikan diri.
Kemajuan pesat para pemberontak Suriah di hari-hari terakhir telah menghidupkan kembali perang selama bertahun-tahun yang telah dimulai 13 tahun lalu atau pada 2011, ketika Assad menindas protes-protes anti-pemerintah.

Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan berikut ini kronologi pemerontak Suriah gilingkan pemerintahan Bashar al-Assad yang tak sampai berjalan dua pekan:
1) Serangan ke Aleppo pada 27 November
Perang Suriah kembali bergejolak sejak 27 November 2024 setelah empat tahun gencatan senjata yang diprakarsai Turkiye, Rusia, dan Iran. Israel Pascaperintah Mahkamah Kriminal Internasional

Pada hari itu, para pemberontak melancarkan serangan mendadak terhadap tentara Suriah di Provinsi Aleppo di utara.
Menurut badan pemantau perang Syrian Observatory for Human Rights, serangan tersebut memicu bentrokan yang menewaskan lebih dari 130 orang dalam 24 jam. Serangan itu dilancarkan oleh Hayat Tahrir al-Sham (HTS) dan faksi-faksi sekutunya.
Hayat Tahrir al-Sham adalah kelompok yang menguasai sebagian besar wilayah barat laut Idlib dan beberapa bagian dari provinsi tetangga Aleppo, Hama, dan Latakia
2) HTS Putuskan jalan Aleppo-Damaskus pada 28 November
Serangan HTS terjadi pada saat yang sensitif bagi Suriah dan kawasan Timur Tengah. Saat itu Israel dan Hizbullah masih saling menyerang meski telah menyepakati gencatan senjata.
HTS juga memutus jalan raya yang menghubungkan Aleppo dengan ibu kota Suriah, Damaskus.
3) HTS gempur Aleppo pada 29 dan 30 November
HTS menggempur Aleppo yang dikuasai pemerintah dan memasuki wilayah utara itu dalam sebuah serangan kilat terhadap pasukan pemerintah Suriah yang didukung Iran dan Rusia. Sebagai tanggapan, jet-jet tempur Rusia melancarkan serangan ke kota Aleppo untuk pertama kalinya sejak 2016.
HTS dilaporkan berhasil menguasai sebagian besar wilayah Aleppo dalam waktu satu hari, dan menguasai lebih dari 80 kota dan desa di bagian utara. Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov berbicara dengan rekan-rekannya dari Iran dan Turkiye untuk menyampaikan keprihatinan atas eskalasi permusuhan yang “berbahaya”.
4) Aleppo di luar kendali Suriah pada 1 Desember
Kepala Syrian Observatory for Human Rights, menyebut Kota Aleppo berada di luar kendali pasukan rezim Suriah untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade pada Minggu (1/12/2024).
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi melakukan perjalanan ke Damaskus untuk bertemu dengan Assad pada Minggu lalu.
Ia mengatakan sebelum keberangkatannya, bahwa Iran akan “dengan tegas mendukung pemerintah dan tentara Suriah”. Sedangkan, Amerika Serikat dan sekutunya Perancis, Jerman, dan Inggris menyerukan “de-eskalasi”, dan mendesak perlindungan warga sipil dan infrastruktur di Suriah.
5) Putin dan Masoud janjikan dukungan terhadap Suriah pada 2 Desember
Menurut Kremlin, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Iran Masoud Pezeshkian pada Senin (2/12/2024), menjanjikan “dukungan tanpa syarat” untuk sekutu mereka, yakni Presiden Suriah Bashar al-Assad.
6) HTS rebut Hama pada 5 Desember
HTS merebut Hama, kota terbesar keempat di Suriah, setelah berhari-hari bertempur sengit dengan pasukan Assad pada Kamis (5/12/2024).
Pemimpin HTS, Abu Mohammed al-Jolani mengatakan bahwa “tidak akan ada balas dendam” setelah perebutan Hama.
Kedutaan Besar China mengirimkan pemberitahuan mendesak yang menyarankan warganya untuk meninggalkan Suriah.
7) HTS dekati Homs pada 6 Desember
Para pemberontak Suriah berada dalam jarak yang dekat dengan Homs, Suriah, yang dikenal sebagai “ibu kota revolusi” pada Jumat (6/12/2024).
Pemimpin HTS Jolani mengatakan, tujuan dari serangan ini adalah untuk menggulingkan pemerintahan Assad.
“Itu adalah hak kami untuk menggunakan semua cara yang tersedia untuk mencapai tujuan tersebut,” ucapnya, dikutip dari AFP.
Pasukan Suriah dan paramiliter yang didukung Iran menarik diri dari kota Deir Ezzor timur – rumah bagi para penasihat Iran yang didatangkan pasca-2011 – dan sekitarnya.
Menurut Syrian Observatory for Human Rights, ada lebih dari 820 orang, termasuk 111 warga sipil, yang terbunuh sejak serangan dimulai.
Kekerasan tersebut telah membuat 280.000 orang mengungsi, dan PBB memperingatkan bahwa jumlah itu dapat membengkak menjadi 1,5 juta orang.
8) HTS rebut Homs pada 7 Desember
HTS merebut Homs pada Sabtu (7/12/2024), dan pemimpin HTS mengatakan, “Damaskus menanti Anda”.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Suriah menyangkal kabar penarikan tentara dari sekitar Damaskus. Terpisah, dilansir dari Reuters, Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan, yang pemerintahnya mendukung beberapa kelompok bersenjata di Suriah utara, pada Sabtu mengatakan Suriah sudah lelah dengan perang, darah, dan air mata.
Sedangkan Hizbullah Lebanon dilaporkan mengirimkan 2.000 pejuang ke Suriah “untuk mempertahankan posisinya”.
9) HTS gulingkan Pemerintahan Assad pada 8 Desember
Syrian Observatory for Human Rights pada Minggu (8/12/20240 mengungkap, tentara Suriah dan pasukan keamanan lainnya menarik diri dari bandara internasional Damaskus setelah Assad dilaporkan melarikan diri dari Suriah.
Sementara itu, HTS dilaporkan telah memasuki Damaskus dan mengumumkan berakhirnya kekuasaan Assad, membuat penduduk mengalir ke jalan-jalan untuk merayakannya.
Dalam situasi tersebut, Perdana Menteri (PM) Suriah Mohammed al-Jalali menyatakan, dirinya siap untuk “bekerja sama” dengan kepemimpinan yang dipilih oleh rakyat dan untuk proses serah terima jabatan. (Web Warouw)