Kamis, 17 Juli 2025

BERLIMPAH DI INDONESIA NIH..! China Aktifkan Reaktor Thorium, Energi Nuklir Bersih Pertama di Dunia, Cukup Untuk 60.000 Tahun

JAKARTA – China mengaktifkan reaktor thorium menandai tonggak sejarah baru energi nuklir bersih pertama di dunia. Pencapaian ini terjadi di Gurun Gobi, di mana para ilmuwan China berhasil mengisi ulang bahan bakar ke dalam reaktor tanpa menghentikan operasinya.

Aktivasi ini diungkapkan dalam sebuah pertemuan tertutup di Akademi Ilmu Pengetahuan China pada 8 April.

Unit eksperimental 2 megawatt (MW) ini dirancang untuk beroperasi dengan thorium menggunakan garam cair sebagai pendingin dan pembawa bahan bakar.

Kepala ilmuwan proyek Xu Hongjie mengumumkan bahwa reaktor tersebut mencapai operasi dengan daya penuh pada Juni 2024, dan menyelesaikan pengisian bahan bakar dengan sukses empat bulan kemudian.

“Kami sekarang memimpin di garis depan global,” ujar Xu, menekankan komitmen mereka untuk memajukan teknologi ini, dilansir dari Daily Times, Sabtu (19/4/2025).

Para ahli memilih thorium sebagai alternatif yang lebih aman daripada uranium dengan alasan risiko yang lebih rendah untuk dijadikan senjata dan produksi limbah radioaktif yang tidak terlalu lama.

Teknologi ini beroperasi pada tekanan atmosfer dan dirancang untuk mencegah panas berlebih, menjadikannya pilihan yang menjanjikan untuk kebutuhan energi di masa depan.

Tim dari China membangun teknologi ini berdasarkan penelitian AS yang telah dideklasifikasi, yang menjadi dasar bagi kemajuan mereka.

Langkah China ini bertujuan untuk mendiversifikasi sumber energinya, sebuah reaktor thorium 10 MW yang lebih besar sedang dibangun, yang akan mencapai titik kritis pada 2030.

Selain itu, rencana kapal kargo bertenaga thorium sedang dikembangkan untuk mengurangi emisi secara signifikan dalam transportasi laut. Xu menyoroti sifat simbolis dari proyek ini, menghubungkan waktunya dengan pencapaian penting dalam sejarah nuklir China.

Energi 60.000 Tahun

Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan salah satu bahan bakar ‘abadi’ ditemukan di China yakni thorium.

Sumber daya alam itu bisa digunakan untuk bahan bakar pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN). Temuan tersebut tepatnya di Kompleks Pertambangan Bayan Obo, Provinsi Fujian dan Hainan.

Tambang Tanah Jarang (Rare Earth) di China. (Ist)

Adapun temuan temuan tersebut mencapai satu juta ton thorium ditemukan di wilayah tersebut. Cadangan thorium yang ditemukan di China tersebut diperkirakan bisa memperpanjang sumber energi nuklir di China bahkan hingga 60.000 tahun.

Mengutip Daily Galaxy, Kamis (6/3/2025), limbah dari ekstraksi bijih besi di lokasi ini mengandung logam thorium yang cukup memberi daya pada setiap rumah tangga di AS selama lebih dari 1.000 tahun. 

“Selama lebih dari satu abad, negara-negara telah terlibat dalam persaingan memperebutkan bahan bakar fosil. Ternyata sumber energi yang tidak terbatas itu terletak di bawah kaki kita (China),” ujar salah satu geolog tersebut dikutip dari SCMP, dikutip Kamis (6/3/2025).

Berlimpah di RI

Pada tahun 2022 lalu, Kepala Organisasi Riset Tenaga Nuklir Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada saat itu yakni Rohadi Awaludin mengungkapkan Indonesia menyimpan potensi sumber daya alam yang cukup untuk pengadaan energi nuklir.

Kantung-kantung radioaktif yang mengandung thorium. (Ist)

Dia menyebutkan tambang uranium yang ada di Indonesia terdapat sebanyak 90 ribu ton. Sedangkan untuk tambang thorium terdapat sebesar 150 ribu ton.

“Kita patut bersyukur bahwasannya kita dikaruniai sumber daya alam yang cukup terkait nuklir untuk uranium dan thorium. Untuk uranium sekitar 90 ribu ton data kami, kemudian thorium sekitar 150 ribu ton,” ungkapnya pada Mining Zone, dikutip Jumat (16/12/2022).

Rohadi menilai, dengan adanya ratusan ribu potensi sumber daya alam untuk energi nuklir tersebut bisa mencukupi sebagai modal Indonesia dalam memenuhi kecukupan energi dengan nuklir.

“Saya kira itu cukup sebagai sumber daya modal kita untuk kebutuhan energi menggunakan nuklir ini,” tuturnya.

Sebagai informasi, melansir data Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) pada 2020, Indonesia memiliki bahan baku nuklir berupa sumber daya uranium sebanyak 81.090 ton dan juga thorium sebanyak 140.411 ton.

Dari total tersebut bahan baku pun tersebar di beberapa kota, di antaranya di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Sumatera tercatat memiliki sekitar 31.567 ton uranium dan 126.821 ton thorium.

Sementara Kalimantan memiliki sebanyak 45.731 ton uranium dan 7.028 ton thorium. Sulawesi memiliki 3.793 ton uranium dan 6.562 ton.

Untuk diketahui, berdasarkan data dari World Nuclear Association pada 2019, cadangan uranium dunia diketahui mencapai 6,14 juta ton dengan produksi mencapai 54,7 ribu ton.

Australia menempati negara dengan persediaan uranium terbanyak hingga 1,7 juta ton. Kemudian, disusul oleh Kazakhstan di urutan kedua dengan porsi kontribusi sebesar 15% dari total cadangan dunia. Kanada di urutan ketiga dengan cadangan uranium mencapai 564,9 ribu ton atau setara 9% dari cadangan dunia. (Web Warouw)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru