Rabu, 16 Juli 2025

KERACUNAN BARU LAGI..! Prabowo Perintahkan Tak Ada Lagi Kasus Keracunan MBG

JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto memerintahkan jajaran Badan Gizi Nasional (BGN) bekerja lebih teliti dalam menjalankan program Makan Bergizi Gratis ( MBG ). Prabowo tak ingin kasus keracunan siswa usai santap hidangan MBG kembali terulang. Hal tersebut disampaikan Kepala BGN Dadan Hindayana usai mengikuti pengarahan dari Prabowo di kediaman pribadinya di Hambalang, Bogor, Sabtu (3/5).

“Insyaallah, mudah-mudah semua tadi para pejabat dan pegawai Badan Gizi semangat, tambah semangat. Para tambah SPPI juga tambah semangat, patriotik sehingga kita bisa bekerja lebih semangat dan juga lebih cepat, lebih cermat dan target kita adalah nihil kecelakaan. Tidak ada kejadian keracunan di lapangan,” ujar Dadan.

Dadan menyebut Prabowo juga mengingatkan bahwa MBG adalah program strategis untuk investasi SDM masa depan bangsa.

“Karena ini adalah program strategis, program untuk investasi SDM masa depan dan ini sangat berisiko dengan hal-hal yang akan terjadi di lapangan,” katanya.

Di sisi lain, Dadan menargetkan pada pertengahan bulan Mei 2025 penerima manfaat program MBG mencapai angka 4 juta siswa.

Ia optimis target itu dapat tercapai dengan adanya potensi penambahan SPPG baru yang direncanakan mulai beroperasi pada tanggal 5 dan 14 Mei 2025.

“Sehingga Insyaallah pertengahan Mei ini sudah bisa melayani kurang lebih, lebih dari 4 juta penerima manfaat,” ujarnya.

Tak hanya itu, Dadan mengatakan BGN tengah mengejar target penerima manfaat MBG pada awal Juni 2025 kelak akan mencapai angka 6 juta siswa

“Kita sedang mengejar itu, sehingga nanti kami berharap di akhir Mei atau awal Juni penerima manfaat sudah mencapai 6 juta,” tutur dia.

Keracunan Baru

Sebelumnya, program MBG mendapat sorotan setelah kasus keracunan di sejumlah daerah. Sejumlah kasus keracunan massal siswa ini diduga terjadi karena makanan yang disediakan basi dan mengandung bakteri.

Gejala keracunan yang dialami para siswa hampir serupa, seperti pusing, mual, muntah, hingga buang air besar terus menerus. Besarnya kasus keracunan terjadi di Jawa Barat dalam sepekan terakhir.

BGN Perketat Prosedur Distribusi Makanan

Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, Badan Gizi Nasional (BGN) memperketat prosedur distribusi makanan menyusul bertambahnya kasus keracunan makanan bergizi gratis (MBG) yang terjadi di Kota Bandung dan Tasikmalaya.

Kepala BGN Dadan Hindayana menuturkan, insiden keracunan di dua wilayah tersebut menjadi refleksi penting bagi seluruh pemangku kepentingan untuk meningkatkan kualitas, pengawasan, dan ketelitian di setiap tahapan penyelenggaraan program MBG.

“Evaluasi menyeluruh akan segera dilakukan untuk menjamin keamanan pangan dalam program ini ke depannya,” ujar Dadan dalam keterangan resmi, Sabtu (3/5/2025).

Dadan menyampaikan, setidaknya ada lima langkah pengetatan prosedur distribusi MBG yang akan segera dilakukan oleh BGN.
Berikut lima langkah tersebut:

1) Protokol keamanan saat proses pengantaran dari dapur ke sekolah.

2) Pembatasan waktu maksimum pengantaran untuk menjaga kualitas makanan.

3) Mekanisme distribusi di sekolah, termasuk penyimpanan dan penyerahan kepada siswa.

4) Batas toleransi waktu antara makanan diterima dan harus segera dikonsumsi.

5) Kewajiban uji organoleptik (uji tampilan, aroma, rasa, dan tekstur) terhadap makanan sebelum dibagikan.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 342 siswa SMP Negeri 35 Kota Bandung mengalami keracunan makanan usai menyantap menu MBG. Peristiwa ini terjadi di sekolah yang berlokasi di Jalan Dago Pojok, Kecamatan Coblong, Kota Bandung.

Selain siswa, dua orang guru juga mengalami gejala serupa.

Peristiwa keracunan MBG juga baru terjadi di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Abu Bakar Ash-Shiddiq, Tasikmalaya, Kamis (1/5/2025).

BGN memastikan bahwa siswa yang terdampak telah mendapatkan penanganan medis yang diperlukan di fasilitas kesehatan setempat.

Tim investigasi gabungan juga diturunkan dan saat ini BGN menunggu hasil uji laboratorium terhadap sampel makanan serta bahan mentah yang digunakan. Uji laboratorium penyebab keracunan MNG di sekolah tersebut diperkirakan akan keluar dalam waktu 10 hari ke depan. (Web Warouw)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru