Selasa, 1 Juli 2025

KOQ KAYAK PREMAN SIH..! Viral Permintaan Proyek Rp 5 Triliun Tanpa Tender, Kadin Cilegon: Itu Salah Ucap karena Emosi 

CILEGON – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Cilegon, Banten, angkat bicara terkait viralnya video permintaan proyek tanpa tender senilai Rp 5 triliun kepada PT Chandra Asri Alkali (CAA).

Wakil Ketua Umum I Kadin Kota Cilegon, Isbatullah Alibasja, menyatakan bahwa permintaan tersebut tidak mewakili sikap resmi organisasi. Ia menyebut pernyataan itu muncul sebagai luapan emosi salah satu pengurus terhadap sikap kontraktor PT CAA, yakni China Chengda Engineering Co., Ltd (CCE), yang dinilai tidak komunikatif.

“Pengurus dan anggota itu dalam kondisi emosional. Saya bilangnya ini slip of tongue (salah ucap), karena komunikasi (perwakilan) Chengda itu kurang baik,” kata Isbat saat dihubungi pers melalui sambungan telepon, Selasa (13/5/2025).

“Kita sangat paham, masa proyek tanpa tender itu tidak masuk akal, tidak benar,” lanjutnya.

Isbat menegaskan, Kadin Kota Cilegon akan memberikan klarifikasi utuh terkait pernyataan tersebut. Ia mengaku bertanggung jawab atas kegaduhan yang terjadi.

“Besok kita ke Kementerian Investasi diminta untuk klarifikasi, termasuk ke Polda Banten,” ujarnya.

Ia menjelaskan, audiensi dalam video tersebut merupakan pertemuan ketiga antara Kadin Kota Cilegon dengan pihak terkait proyek pembangunan pabrik bahan baku baterai kendaraan listrik oleh PT CAA.

Menurut Isbat, pihaknya telah tiga kali melakukan pertemuan resmi yang dibuktikan dengan berita acara. Namun, ia menilai belum ada kejelasan dari kontraktor mengenai pelibatan pengusaha lokal.

“Udah rapat hampir tiga kali, kita bisa buktikan ada berita acaranya,” kata Isbat.

Ia menambahkan, saat ini kondisi ekonomi Kota Cilegon sedang tidak baik. APBD mengalami defisit, ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) meningkat, dan pemerintah sedang menjalankan efisiensi anggaran.

Dalam situasi ini, Kadin Kota Cilegon berupaya membantu pemerintah mendorong pertumbuhan ekonomi, menekan angka pengangguran, dan mengurangi kemiskinan.

“Membantu upaya pemerintah mengurangi pengangguran dan kemiskinan, dan menahan laju pertumbuhan ekonomi karena saat ini kebijakan fiskal kita defisit,” tandasnya.

Sebelumnya, sebuah video viral menunjukkan perwakilan Kadin Kota Cilegon meminta proyek pekerjaan senilai Rp 5 triliun tanpa melalui proses tender kepada PT Chandra Asri Alkali.

Permintaan itu disampaikan dalam audiensi dengan perwakilan kontraktor CCE pada Jumat (9/5/2025).

Diselidiki Polda Banten

Kepada Bergelora.com di Cilegon dilaporkan, Kepolisian Daerah (Polda) Banten langsung menyelidiki pengusaha Cilegon yang meminta “jatah” proyek tanpa tender senilai Rp 5 triliun ke PT Chandra Asri Alkali (CAA).

“Benar (diselidiki), sekarang sedang jalan penyelidikannya. Nanti hasil dari lidik kita sampaikan,” kata Kepala Bidang Humas Polda Banten Kombes Pol Didik Hariyanto, Selasa (16/5/2025).

Dijelaskan Didik, penyelidikan oleh Ditreskrimum Polda Banten setelah ramainya video rekaman permintaan proyek senilai Rp5 triliun dari pengusaha lokal kepada perwakilan salah satu kontraktor PT CAA, China Chengda Engineering Co., Ltd (CCE).

Penyidik akan melakukan serangkaian penyelidikan dengan memeriksa saksi-saksi untuk mengetahui apakah ada pelanggaran hukum dari peristiwa tersebut.

Termasuk, kata Didik, adanya dugaan pengancaman maupun aksi premanisme yang saat ini menjadi fokus Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Sebab, Polda Banten baru memulai proses penyelidikan.

“Yang jelas unsurnya (tindak pidananya) terpenuhi atau tidak nanti lihat hasil lidik,” ujar Didik.

Sebelumnya, rekaman video viral di media sosial menunjukkan pengusaha di Kota Cilegon, Banten, meminta ‘jatah’ proyek pekerjaan tanpa tender senilai Rp5 triliun ke PT Chandra Asri Alkali (CAA).

Permintaan itu pun terlihat dari video saat perwakilan salah satu kontraktor proyek pembangunan pabrik CAA, China Chengda Engineering Co., Ltd (CCE), melakukan audensi dengan pengusaha lokal yang tergabung dalam Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Kota Cilegon pada Jumat (9/5/2025).

Aksi pengusaha lokal itu pun disayangkan oleh Gubernur Banten Andra Soni.

Apalagi, pengusaha lokal yang tergabung dalam Kadin Cilegon seharusnya mendukung, bukan meminta jatah dari Proyek Strategis Nasional tersebut.

Andra menilai aksinya dapat mengancam iklim investasi di daerahnya dan menjadi sorotan dari Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani. (Argo Bani Putra)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru