Sabtu, 5 Juli 2025

PALING PAS PINDAH KE NUSANTARA..! Rusia Usulkan Pemindahan Kantor Pusat PBB dari AS

JAKARTA – Kantor pusat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) harus dipindahkan dari New York ke kota Sochi di Laut Hitam Rusia, menurut saran Menteri Luar Negeri (Menlu) Sergey Lavrov. Markas besar PBB, tempat kedudukan Dewan Keamanan (DK PBB) dan Majelis Umum (UNGA), telah berada di pusat kota Manhattan sejak 1951, dan dipindahkan ke sana tidak lama setelah organisasi tersebut didirikan pada 1945.

“Hal terbaik adalah memindahkan PBB ke Sochi,” ujar Lavrov di Forum Masa Depan 2050 di Moskow pada hari Senin (9/6/2025).

“Ngomong-ngomong, (pemimpin Soviet Joseph) Stalin mengusulkan ini, dan dengan serius mengusulkannya. Namun, ia kemudian mengalah pada (Presiden AS Franklin) Roosevelt, pertama Long Island, lalu New York, Manhattan,” ungkap menteri luar negeri tersebut. Namun, ia mengakui perubahan tersebut akan sangat sulit dilakukan.

“Semua struktur ini telah berakar dalam, baik dalam hal real estat maupun dalam bentuk personel. Khususnya setelah kontrak permanen diperkenalkan, para personel membeli apartemen dan rumah,” papar Lavrov.

Dia menjelaskan, “Pergeseran mendadak itu bahkan menakutkan untuk dibayangkan.”

Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, Lavrov sebelumnya merujuk pada saran Stalin setelah skandal diplomatik di mana Washington menolak visa untuk delegasi diplomatik senior Rusia menjelang sesi UNGA pada tahun 2019, selama masa jabatan pertama Donald Trump.

Rusia adalah satu dari lima anggota tetap DK PBB, bersama China, AS, Inggris, dan Prancis. Kelima negara itu memiliki kewenangan memveto resolusi apa pun yang diajukan ke dewan.

Sepuluh anggota tidak tetap dipilih oleh UNGA untuk masa jabatan dua tahun. Moskow telah mengajukan usulan untuk perluasan daftar anggota.

“India, Brasil, dan perwakilan Afrika seharusnya telah bergabung dengan DK PBB sebagai anggota tetap sejak lama,” papar Lavrov.

“Ini diperlukan untuk memastikan keterwakilan, representasi mayoritas dunia,” ujar Lavrov tahun lalu, dengan alasan negara-negara Barat memiliki terlalu banyak perwakilan di PBB. (Web Warouw)

 

 

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru