Selasa, 15 Juli 2025

SELAMATKAN RAKYATNYA..! Presiden Palestina Bilang Hamas Harus Serahkan Senjatanya, Bantuan Dijarah

JAKARTA – Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan kelompok Hamas “harus menyerahkan senjatanya” dan menyerukan pengerahan pasukan internasional untuk “memberikan perlindungan kepada rakyat Palestina”.

Pernyataan Abbas itu, seperti dilansir AFP, Selasa (10/6/2025), disampaikan dalam suratnya yang ditujukan kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS), seperti diungkapkan ke publik oleh kantor kepresidenan Prancis, Elysee Palace.

Surat Abbas ini disampaikan saat Macron dan MBS, pada bulan ini, akan menjadi ketua bersama untuk konferensi khusus membahas solusi dua negara bagi konflik Israel-Palestina.

Dalam suratnya itu, Abbas menguraikan langkah-langkah utama yang menurutnya harus diambil untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza dan mewujudkan perdamaian di Timur Tengah.

“Hamas tidak akan lagi memerintah Gaza dan harus menyerahkan senjata dan kemampuan militernya kepada Pasukan Keamanan Palestina,” tulis Abbas.

Ditegaskan Abbas, dalam suratnya, bahwa dirinya “siap mengundang pasukan Arab dan internasional untuk dikerahkan sebagai bagian dari misi stabilisasi/perlindungan dengan mandat Dewan Keamanan (Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB)”.

Konferensi yang digelar di markas besar PBB pada bulan ini akan bertujuan untuk menghidupkan kembali gagasan solusi dua negara, ketika Israel saat ini menguasai sebagian besar wilayah Palestina.

“Kami siap untuk merampungkan dalam jangka waktu yang jelas dan mengikat, dan dengan dukungan, pengawasan, dan jaminan internasional, sebuah perjanjian damai yang mengakhiri pendudukan Israel dan menyelesaikan semua masalah status yang belum terselesaikan dan final,” sebut Abbas dalam suratnya.

Bantuan Dijarah

Terpisah kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengungkapkan pihaknya hanya dapat membawa sedikit pasokan tepung ke Jalur Gaza sejak Israel mencabut blokade bantuan kemanusiaan tiga pekan lalu. Itu pun, sebut PBB, sebagian besar tepung itu dijarah oleh geng bersenjata atau diambil oleh warga yang kelaparan.

Bantuan kemanusiaan yang tiba di Gaza diambil oleh orang-orang yang kelaparan dan putus asa. (Ist)

Wakil juru bicara PBB Farhan Haq, seperti dilansir Reuters, Selasa (10/6/2025), mengatakan badan dunia itu telah mengangkut sebanyak 4.600 metrik ton tepung terigu ke wilayah Jalur Gaza melalui perlintasan perbatasan Kerem Shalom, satu-satunya titik masuk yang diizinkan Israel untuk dilintasi.

Dikatakan Haq kepada wartawan bahwa kelompok-kelompok bantuan kemanusiaan memperkirakan sebanyak 8.000 metrik ton hingga 10.000 metrik ton tepung terigu dibutuhkan untuk memberikan setiap keluarga di Jalur Gaza sekantong tepung dan “mengurangi tekanan terhadap pasar dan mengurangi keputusasaan”

“Sebagian besar telah diambil oleh orang-orang yang putus asa dan kelaparan, sebelum pasokan mencapai tujuan mereka. Dalam beberapa kasus, pasokan dijarah oleh geng-geng bersenjata,” ucap Haq.

Menurut pedoman Program Pangan Dunia (WFP), pasokan tepung sebanyak 4.600 metrik ton bisa menyediakan roti untuk sekitar delapan hari bagi dua juta penduduk Gaza, berdasarkan jatah harian standar 300 gram per orang.

Haq meminta Israel untuk mengizinkan lebih banyak bantuan melalui berbagai perlintasan perbatasan dan berbagai rute.

PBB telah mengirimkan pasokan tepung bersama sejumlah barang medis dan nutrisi terbatas sejak Israel mencabut blokade selama 11 pekan pada pertengahan Mei lalu. Para pakar memperingatkan Gaza berisiko dilanda kelaparan, dengan jumlah anak-anak yang kekurangan gizi akut meningkat hingga tiga kali lipat.

Baru-baru ini, Israel dan sekutunya, Amerika Serikat (AS), ingin PBB bekerja sama dengan kelompok kemanusiaan baru bernama Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) yang kontroversial. PBB menolak untuk bekerja dengan GHF, dan mempertanyakan netralitas kelompok tersebut.

PBB juga menuduh model distribusi GHF sama saja dengan memiliterisasi bantuan kemanusiaan dan mendorong pengungsian paksa.

Israel dan AS menuduh Hamas mencuri bantuan dari operasi penyaluran bantuan yang dipimpin PBB. Hamas telah membantah tuduhan tersebut.

Aktivis GHF, dalam distribusi bantuan yang dilakukannya, menggunakan perusahaan keamanan dan logistik swasta AS. GHF memulai operasinya di Jalur Gaza pada 26 Mei dan mengatakan pada Senin (9/6) bahwa sejauh ini mereka telah menyalurkan 11,4 juta paket makanan.

Israel selama ini membuat PBB menurunkan bantuan kemanusiaan di sisi Palestina dari perlintasan perbatasan Kerem Shalom, di mana bantuan itu kemudian harus diambil kembali oleh PBB dan kelompok-kelompok kemanusiaan lainnya yang sudah ada di dalam wilayah Jalur Gaza. (Web Warouw)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru