Selasa, 15 Juli 2025

SEMUA WAJIB BERSEKOLAH..! Sekolah Rakyat di 63 Titik Mulai Serentak Hari Ini, Guru Jadi Pengajar Sekaligus Orang Tua

JAKARTA — Pemerintah mulai melaksanakan program  Sekolah Rakyat tahun ajaran baru 2025-2026, Senin (14/7) hari ini.

Program ini dimulai setelah uji coba atau simulasi dengan melibatkan para calon siswa pun sudah dilakukan di Jakarta dan Bekasi selama dua hari, 9-10 Juli lalu.

Total ada 63 Sekolah Rakyat yang akan memulai matrikulasi pada hari ini. Sedangkan 37 lainnya akan menyusul pada akhir bulan.

“Ada 63 titik yang sudah siap, salah satunya di Sentra Abiyoso,” kata Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul seperti dilansir dari laman resmi Kemensos RI, Senin (14/7).

Guru Harus Menjadi Pengajar Sekaligus Orangtua

Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Republik Indonesia, Agus Jabo Priyono mengingatkan guru dan tenaga pendidik di Sekolah Rakyat tentang pentingnya membangun relasi emosional dengan siswa dan keluarga.

Wamensos Agus Jabo juga mengingatkan mereka untuk menjadi guru yang terus belajar, beradaptasi, dan membuka diri terhadap kerja sama lintas sektor.

“Guru di Sekolah Rakyat harus bisa menjadi sosok pengajar sekaligus orangtua. Tugas mereka adalah menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan membangun karakter siswa agar menjadi individu yang percaya diri, mandiri, dan berdaya,” ujar Agus Jabo dalam keterangan resminya, Sabtu (12/7/2025).

Hal tersebut disampaikan Wamensos Agus Jabo saat menutup secara resmi kegiatan pembekalan bagi guru dan tenaga pendidik Sekolah Rakyat, Sabtu (12/7/2025).

Kegiatan pembekalan tersebut telah dilaksanakan secara daring sejak 10 Juli 2025 melalui platform Zoom dan dipusatkan di Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung, Jawa Barat, dengan peserta sebanyak 1.569 guru dan tenaga pendidik dari berbagai wilayah Indonesia.

Selama tiga hari, peserta menerima materi terkait kurikulum Sekolah Rakyat, pendidikan inklusif dan ramah anak, pendekatan berbasis hak asasi manusia (HAM), serta pengenalan metode talent mapping yang relevan dengan karakter dan kebutuhan siswa.

Senada dengan pernyataan Wamensos, kegiatan pembekalan tersebut juga menekankan bahwa guru Sekolah Rakyat tidak hanya dituntut menguasai materi ajar. Para guru juga harus mampu membangun empati mendalam terhadap siswa yang berasal dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, termasuk mereka yang berada dalam situasi terlantar, tidak memiliki pengasuh, dan sangat rentan secara sosial.

Dalam sambutannya, Agus Jabo menegaskan bahwa Sekolah Rakyat merupakan bentuk nyata kehadiran negara dalam upaya memutus rantai kemiskinan struktural melalui pendidikan.

“Kita sering bicara soal kemiskinan, tetapi lupa bahwa hanya pendidikan yang benar-benar mampu memutus mata rantainya dan para guru Sekolah Rakyat adalah pelopornya,” tegasnya.

Di akhir sambutannya, Agus Jabo menyampaikan tiga pesan penting kepada para guru dan tenaga pendidik Sekolah Rakyat.

Pertama, jaga semangat pengabdian karena perubahan besar lahir dari keikhlasan kecil yang dilakukan secara konsisten.

Kedua, bangun empati dan hubungan yang tulus dengan siswa dan komunitas karena pendidikan dimulai dari keterhubungan hati.

Ketiga, terus belajar dan berkembang karena guru yang baik merupakan para pembelajar sejati.

Usai menutup pembekalan, Wamensos Agus Jabo bersama jajaran Kementerian Sosial dan Direktur Poltekesos Bandung Suharma, meninjau fasilitas asrama, ruang kelas, dan laboratorium yang akan digunakan oleh siswa Sekolah Rakyat pada Senin (14/7/2025).

3 Titik Rintisan

Berdasarkan Keputusan Menteri Sosial Nomor 126/HUK/2025, Jakarta memiliki tiga titik rintisan: Sentra Handayani, Sentra Mulya Jaya, dan Pusdiklatbangprof Kemensos Margaguna.

Di Jawa Barat, terdapat 13 titik rintisan lainnya, seperti STPL Bekasi, Sentra Phalamarta Sukabumi, Sentra Abiyoso Cimahi, PSBR UPT Dinas Sosial Cibabat, Sentra Wyataguna Bandung (Padjajaran dan Cisarua Lembang).

Kemudian, Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung, Sentra Galih Pakuan Bogor, Sentra Terpadu Inten Soeweno Cibinong, SMPN 18 Kota Cirebon, Balai Diklat Kesejahteraan Sosial Bandung Lembang, UPTD Balai Latihan Kerja di Sumedang, serta fasilitas di Kompleks SOR Jalak Harupat.

Pemerintah juga tengah menyiapkan 100 titik tambahan dengan memanfaatkan Balai Latihan Kerja (BLK) milik Kementerian Ketenagakerjaan.

Dengan total 200 titik, program ini ditargetkan dapat menjangkau lebih dari 20 ribu siswa dari keluarga tidak mampu dan memberikan program pemberdayaan bagi orang tua mereka.

Kepala Sekolah Rakyat Menengah Pertama 6 Jakarta Timur yang berada di Sentra Handayani, Regut Sutrasto menyatakan siap menyambut tahun ajaran baru setelah dua hari simulasi yang berjalan lancar.

Regut juga memastikan semua fasilitas sarana dan prasarana untuk program sekolah rakyat itu pun sudah siap.

“Kami sepertinya sudah siap. Mungkin bisa lihat, sudah siap semuanya. Kamar mandi ada, sudah. Dengan lab ini, sudah siap semua. Terus di atas ada lab komputer. Ini masing-masing ada lab-nya, laptop-nya, smartphone-nya, sudah siap. Cuma nanti kita memang, biar nanti bersiap lagi, nanti tanggal 14 kita sudah siap lagi,” kata Regut di sekolah rakyat tersebut, Kamis (10/7). (Web Warouw)

 

 

 

 

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru