Selasa, 15 Juli 2025

LEBIH PENTING DARI AS NIH..! Perjanjian Dagang Disepakati, Uni Eropa Pesan Barang-barang Ini dari RI

JAKARTA – Perjanjian dagang Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) telah resmi disepakati dan akan diimplementasikan. Eropa pun siap menerima produk dan komoditas penting dari Indonesia.

Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen mengungkapkan beberapa barang yang menjadi ‘pesanan’ utama negara-negara Eropa. Menurutnya, IEU-CEPA akan memperkuat rantai pasok bahan mentah penting yang diperlukan Eropa.

Nah bahan mentah yang dimaksud adalah barang-barang yang bisa jadi bahan baku produk-produk transisi energi bersih dan juga transisi digital. Hal ini menjadi barang pesanan utama Eropa dari Indonesia.

“Kami percaya Indonesia adalah pemasok utama barang-barang penting untuk transisi digital dan energi hijau,” beber von der Leyen saat melakukan keterangan pers bersama dengan Presiden Prabowo Subianto, Minggu (13/7/2025).

Namun, von der Leyen juga memberikan standar untuk barang-barang yang mau dikirim ke Eropa. Pihaknya ingin mendapatkan pasokan barang yang dalam produksinya menghormati lingkungan dan berfokus pada penciptaan lapangan kerja berkualitas.

“Kita tidak hanya menginginkan pasokan yang aman, tetapi juga pasokan yang bertanggung jawab, yang menghormati lingkungan, masyarakat lokal, dan berfokus pada penciptaan lapangan kerja berkualitas dan nilai tambah lokal,” beber von der Leyen.

Dia melanjutkan perjanjian IEU-CEPA ditargetkan dapat membuka peluang bisnis di sektor pertanian, otomotif, dan jasa.

“Perjanjian ini akan membuka pasar baru, menciptakan lebih banyak peluang di sektor-sektor utama bisnis, pertanian, otomotif, dan jasa akan sangat diuntungkan,” pungkas von der Leyen.

Ini Peristiwa Bersejarah 

Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, Presiden RI Prabowo Subianto mengatakan, Indonesia kini memiliki alternatif yang kuat terkait perdagangan di tengah ketidakpastian dunia. Sebab, Indonesia telah menyepakati Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) atau perjanjian perdagangan bebas dengan Eropa.

“Kita dalam keadaan ketidakpastian dunia, sekarang kita punya alternatif-alternatif yang kuat,” ujar Prabowo, di Brussels, Belgia, seperti dikutip dari YouTube Setpres, Senin (14/7/2025).

Menurut Prabowo, kesepakatan CEPA ini merupakan terobosan besar. Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+ Sebab, kata dia, Indonesia dan Eropa telah bernegosiasi selama 10 tahun.

“Hari ini kita tembus, breakthrough, semua titik-titik persoalan sudah kita selesaikan. Jadi, kita sudah punya sekarang perjanjian Comprehensive Economic Partnership Agreement antara Indonesia dan Uni Eropa yang ini sebetulnya nanti adalah menjadi free trade agreement. Hampir semua tarif kita sudah selesai, hampir semuanya 0 persen di antara kita,” papar dia.

Prabowo menyebut Uni Eropa sebagai pasar yang sangat besar. Dia mengeklaim perjanjian ini akan ditandatangani dalam waktu dekat.

“Jadi, ini terobosan baru, Uni Eropa pasar yang sangat besar, jumlah penduduk 460 juta lebih, total GDP mereka sangat besar, perdagangan mereka juga sangat besar, jadi ini alhamdulillah suatu peristiwa bersejarah,” ujar Prabowo.

“Tanda tangan ya, perlu waktu tentunya. Mudah-mudahan tidak lama,” imbuh dia.

80% Pos Tarif Bakal Rp 0!

Proses perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) telah selesai. Hal itu ditandai dengan penandatanganan dan pertukaran surat (exchange of letters) antara Pemerintah Indonesia dan Komisi Eropa sebagai bentuk kesepakatan politik tingkat tinggi untuk mendorong percepatan finalisasi perundingan IEU-CEPA.

Pertukaran surat tersebut dilakukan antara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Komisioner Perdagangan Komisi Eropa Maroš Šefčovič. Pertemuan keduanya diawali dengan sesi tête-à-tête dan dilanjutkan dengan pertukaran surat (exchange of letters) yang menandai pencapaian penting dalam proses finalisasi IEU-CEPA.

Surat tersebut memuat apresiasi terhadap capaian perundingan dan komitmen bersama untuk menyelesaikan perundingan secara konklusif, termasuk langkah-langkah konkret dalam menyelesaikan isu-isu substansial yang masih tersisa. Penyerahan surat ini menjadi simbol kuat dari keseriusan kedua pihak untuk mendorong penyelesaian substansial IEU-CEPA menuju penandatanganan pada tahun 2025 melalui solusi yang saling menguntungkan dan seimbang.

“Saya menyampaikan apresiasi atas komitmen berkelanjutan dan keterlibatan konstruktif dari Uni Eropa. Dukungan Komisioner Maroš dan Tim Perunding kedua negara sangat berarti dalam seluruh proses perundingan IEU-CEPA,” kata Airlangga dalam keterangan tertulis, Senin (14/7/2025).

“Kesepakatan politik ini menjadi capaian paling penting dalam proses perundingan yang telah berlangsung sejak tahun 2016. Kami berdedikasi untuk memperkuat hubungan dengan kawasan Asia Tenggara dan IEU-CEPA menjadi instrumen kunci untuk itu,” ujar Komisioner Maroš secara meyakinkan.

Dengan populasi lebih dari 285 juta jiwa, Indonesia menawarkan pasar yang besar dan dinamis bagi mitra dagangnya. Di sisi lain, Uni Eropa yang terdiri lebih dari 400 juta penduduk juga merupakan salah satu kekuatan ekonomi utama dunia. Dengan IEU-CEPA, sekitar 80% pos tarif akan menjadi nol sehingga membuka peluang perdagangan dan investasi yang lebih luas bagi kedua belah pihak.

Penyelesaian perundingan IEU-CEPA tersebut secara resmi diumumkan dalam pertemuan bilateral antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, yang diselenggarakan di Brussels pada Minggu (13/7).

Dalam pernyataan pers yang disampaikan secara bersama-sama, pemimpin kedua negara menegaskan komitmen untuk memperkuat kemitraan strategis, termasuk percepatan penyelesaian IEU-CEPA.

Presiden Von Der Leyen menyampaikan bahwa Indonesia dan Uni Eropa telah mencapai kesepakatan politik yang menjadi fondasi bagi penyelesaian perundingan IEU-CEPA dalam waktu dekat.

“Perjanjian ini juga akan membantu memperkuat rantai pasok bahan baku kritis yang penting bagi industri teknologi bersih dan baja Eropa. Saya kini menantikan penyelesaian perjanjian ini secara cepat,” ujar Presiden Von Der Leyen.

Prabowo juga mengungkapkan apresiasinya kepada seluruh tim perunding dari kedua pihak yang telah bekerja keras menyelesaikan isu-isu krusial yang selama ini menjadi penghambat utama.

“Saya juga sangat senang melihat para menteri dan komisioner dari kedua belah pihak berhasil mencapai, yang saya sebut, terobosan strategis. Saat ini tidak ada lagi isu utama yang menjadi perbedaan antara Uni Eropa dan Indonesia dan itu adalah sesuatu yang luar biasa,” ungkap Prabowo.

Dengan pertukaran surat ini, Indonesia dan Uni Eropa semakin mendekati akhir dari proses perundingan yang menginjak tahun kesepuluh dan telah melalui 19 putaran formal serta berbagai pertemuan antar-sesi. Perundingan di tingkat teknis dari pihak Pemerintah Indonesia selama ini dikoordinasikan oleh Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional, Kementerian Perdagangan. (Calvin G. Eben-Haezer)

 

 

 

 

 

 

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru