Selasa, 16 September 2025

Mantap! Mentan Amran Serap Gabah Petani Sesuai HPP Rp 3.700/Kg

TUBAN- Kementerian Pertanian (Kementan) terus melakukan panen raya padi sekaligus percepatan serap gabah petani sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Hal ini agar petani di saat musim panen mendapat jaminan harga yang menguntungkan.

Menteri Pertanian (Mentan) melakukan panen dan serap gabah petani di Kabupaten Lamongan dan Tuban. Kemudian, agar penyerapan gabah petani dilakukan secara menyeluruh di Provinsi Jawa Timur (Jatim), Mentan bersama Aster KASAD, Mayjen TNI Komaruddin Simanjuntak di Desa Samberan, Kecamatan Kanor, Kabupaten. Bojonegoro dan Desa Karangbanyu, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi.

Amran mengatakan upaya percepatan serap gabah petani merupakan upaya Presiden Joko Widodo dalam percepatan serap gabah melalui Perpres No.20/2017, sehingga Kementan mengeluarkan Permentan No.3/2017 tentang pedoman pembelian harga gabah dan beras petani. Berdasarkan kebijakan ini, gabah petani dengan kadar air 25 hingga 30 persen harus dibeli pemerintah melalui Bulog Rp 3.700 per kg.

“Hadirnya kebijakan ini, proses serap gabah yang dilakukan Bulog bisa melonjak naik dari 2 ribu ton per hari menjadi 14 ribu ton per hari. Artinya, kenaikan serap gabah bisa mencapai 700 persen. Target serap gabah 4 juta ton akan mampu cepat tercapai,” kata Amran saat panen dan serap gabah di Bojonegoro, Rabu (8/3).

Oleh karena itu, Amran meminta Bulog agar tidak membiarkan harga gabah petani dibeli oleh tengkulak di bawah HPP. Bulog harus membelinya sesuai HPP yakni Rp 3.700 per kg.

“Kami minta Bulog dan tida ada tawar menawar membeli gabah petani, jangan biarkan tengkulak masuk membeli di bawah HPP. Petani tidak boleh rugi. Apabila gudang Bulog sudah terisi semua, Bulog harus mencarikan gudang lain,” ujarnya.

Terkait hal ini, Diretur SDM dan Urusan Umum Perum Bulog, Wahyu Suparyono menegaskan Bulog sebagai operator pemerintah siap membeli gabah petani sesuai Perpres yakni Rp 3.700 per kg. Untuk itu, Ia menginstruksikan Bulog di daerah agar tidak mempersulit pembelian gabah petani dan akan menindak tegas jika ada pihak Bulog yang main-main.

“Bulog tidak mempersulit. Kalau masih ada Kasubdivre dan Divre yang persulit masukin serap gabah petani, kami siap pecat. Selama kadar air 25 persen, kami beli dengan harga Rp 3.700 per kg daripada dibeli sama tengkulak,” ungkap Wahyu.

Asisten Teritorial Kasad, Mayjen TNI Komaruddin Simanjutank menegaskan TNI berkomitmen penuh mendukung pogram pemerintah yaitu melakukan pengawalan dan pendampingan guna mensukseskan serap gabah petani sebesar-besarnya tanpa merugikan petani. Ini dimaksudkan agar tidak memberi celah pada tengkulak untuk permainkan harga gabah petani. 

“Babinsa sebagai ujung tombak. TNI harus sukseskan program pemerintah. Ini perintah Panglima TNI tertinggi, tidak boleh main-main. Siapapun tengkulak yang permainkan harga, akan segera ditangkap. Dan bila ada Babinsa yang tidak sesuai harapan dan Babinsa yang berprestasi harap dilaporkan,” tegas Komaruddin.

Ia menjelaskan upaya TNI dalam melakukan pengawalan dan pendampingan tersebut yakni dengan membentuk Satgas Sergap Gabah. Upaya inipun untuk menangkap pembeli gabah yang permainkan petani. 

Menteri Pertanian (Mentan) RI Dr. Ir. Andi Amran Sulaiman, MP menjalankan traktor sawah di Bojonegoro, Rabu (8/3) (Ist)“Kemudian di setiap lokasi panen ada posko pembelian gabah petani oleh Bulog dikawal TNI. Jadi jika ditemukan langsung di lapangan ada yang permainkan harga gabah, Babinsa langsung tangkap,” jelas Komaruddin.

Percepat Serap Gabah

Mentan mengatakan percepatan sergap merupakan perintah bapak Presiden RI Joko Widodo melalui Perpres 20/2017). Intinya agar apapun kondisi gabah yang ada di lapangan dibeli dengan harga Harga Pembelian Pemerintah (HPP). 

“Kami sudah keluarkan Permentan (Permentan 03/2017)-nya. Kadar air 25 hingga 30 persen Gabah Kering Panen (GKP) tetap dibeli dg harga Rp 3.700/kg dan fleksibilitas pembelian gabah hingga 30 persen kadar air diserap pemerintah dengan harga pembelian Pemerintah (HPP) GKP, yaitu Rp 3.700/kg,” kata Mentan saat menghadiri panen raya padi di Desa Tri Tunggal, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.

Terkait hal ini, Mentan meminta Perum Bulog untuk membeli gabah petani dengan Harga Pembelian Pemerintah(HPP) yang sudah ditetapkan pemerintah, yakni Rp 3700 per kg. 

“Di jamin, beras gabah di kirim ke Bulog pasti akan diterima. Harga Rp 3700 berlaku di seluruh Indonesia,” ucapnya. 

Untuk percepatan sergap, Mentan tidak hanya meminta Bulog untuk menerima gabah milik petani dengan HPP, Amran juga meminta Kepala-kepala Desa dan Babinsa untuk mengawal pengiriman gabah ke Bulog. Menurutnya, gudang Bulog tidak boleh kosong dan apabila penuh, Bulog harus mencarikan gudang milik pihak manapun agar semua gabah petani terserap. Sebab, petani tidak boleh rugi karena gabahnya terjual murah atau di bawah HPP.

“Tidak ada alasan Bulog tidak menerima. Jangan biarkan rakyat berteriak. Tidak ada alasan beras tidak diterima, dan tidak ada lagi alasan petani dirugikan, tolong kita bahu membahu,” ujarnya.

Mentan menjelaskan siap merealisasikan target penyerapan gabah petani. Bulog telah meningkatkan serapan dari 200 ton per hari menjadi 14.000 ton. 

“Tapi kami ingin tingkatkan lagi, kita ingin 20.000 sampai 30.000 ton per hari,” tutur dia.

Kepada Bergelora.com dilaporkan, Direktur Perum Bulog Sumberdaya Manusia dan Urusan Umum, Wahyu Suparyono mengatakan pihak menyerap berapun gabah petani. Untuk di Jawa Timur, dari target nasional 4 juta ton setara beras, Bulog menargetkan gabah petani yang diserap yakni sebanyak 1 juta ton setara beras.

“Sesuai dengan perintah Menteri Pertanian, kami siap serap berapaun gabah yang dihasilkan petani sesuai HPP. Kadivre dan Kasubdivre di daerah yang tidak sanggup, kami tidak main-main akan segera copot. Ini komitmen kami,” ujar Wahyu.

Libatkan TNI

Sementara itu, Asisten Teritorial Kepala Staf Angkatan Darat, Mayjend TNI. Komaruddin Simanjuntak menegaskan pihak TNI akan membentuk Satgas Sergab guna mempercepat penyerapan gabah petani. Satgas ini pun untuk menindak dengan tegas pihak-pihak yang membeli gabah petani tidak sesuai dengan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah.

“Ini perintah Panglima tertinggi melalui Menteri Pertanian. Kita akan kawal petani kita dengan cara membentuk Satgas Sergap. Kita akan dirikan posko di semua lokasi panen petani. Satgas beranggotan pihak dinas pertanian dan Babinsa,” tegasnya 

“Babinsa harus melaporkan apabila ada pihak yang permainkan harga gabah.  Harga gabah petani harus dibeli sesuai dengan harga yang ditetapkan pemerintah. Jika ditemukan ketidaksesuaian harga,  maka Babinsa siap menangkap. Perintah atasan ke Babinsa harus sukses,” pinta Komaruddin. (Ardiansyah Mahari)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru