JAKARTA – Kelompok Hamas membebaskan 20 sandera terakhir yang masih hidup pada Senin (13/10/2025), menurut keterangan militer Israel. Langkah ini menjadi bagian penting dari implementasi gencatan senjata Gaza setelah dua tahun perang Israel-Hamas yang telah menghancurkan Jalur Gaza.
Warga Palestina kini menantikan pembebasan ratusan tahanan di penjara-penjara Israel, sebagaimana dilaporkan oleh AP News.
Donald Trump tiba di wilayah tersebut bersama sejumlah pemimpin dunia untuk membahas kesepakatan yang diusulkan Washington, termasuk rencana pascaperang bagi Gaza.
Lonjakan bantuan kemanusiaan juga diperkirakan segera mengalir ke wilayah yang dilanda kelaparan itu, di mana ratusan ribu penduduk kehilangan tempat tinggal akibat konflik berkepanjangan.
Meski masa depan Hamas dan Gaza masih dipenuhi tanda tanya, pertukaran sandera dan tahanan ini dianggap sebagai langkah penting menuju akhir dari perang paling mematikan antara Israel dan kelompok bersenjata tersebut.
Di Tel Aviv, suasana haru dan lega menyelimuti kerumunan besar yang berkumpul di Lapangan Sandera. Mereka bersorak, bernyanyi, dan meneteskan air mata saat berita pembebasan pertama diumumkan.
Namun, rasa duka bagi keluarga korban yang tak kembali tetap terasa kuat.
Perjanjian gencatan senjata ini ditengahi langsung oleh Presiden Donald Trump. Sebagai imbalannya, Israel setuju membebaskan hampir 2.000 tahanan dari penjara-penjara mereka.
Serah terima sandera berlangsung bertepatan dengan kedatangan Trump di Israel. Ia dijadwalkan melanjutkan perjalanan ke Mesir untuk menghadiri KTT Perdamaian Gaza setelah menyatakan bahwa “perang telah berakhir”.
“Menurut informasi dari Palang Merah, tujuh sandera telah dipindahkan ke tahanan mereka dan sedang dalam perjalanan menuju pasukan IDF dan ISA di Jalur Gaza,” demikian pernyataan militer dan dinas keamanan Israel.
Media penyiaran publik Israel kemudian melaporkan pembebasan 13 sandera lainnya, mengutip seorang pejabat pemerintah.
“Saya terbelah antara kebahagiaan dan kesedihan bagi mereka yang tidak akan kembali,” kata Noga, salah satu warga yang berkumpul di Tel Aviv, kepada AFP.
Pihak Israel menyebut tidak semua jenazah sandera yang tewas akan dikembalikan pada hari yang sama. Berdasarkan kesepakatan gencatan senjata, Hamas dijadwalkan menyerahkan jenazah 27 sandera yang meninggal dalam penahanan, termasuk seorang tentara Israel yang gugur pada konflik Gaza tahun 2014.
Kepada Bergelora.com.di Jakarta dilaporkan, sebagai bagian dari pertukaran, Israel juga akan membebaskan 250 tahanan keamanan, banyak di antaranya merupakan pelaku serangan terhadap warga Israel. Selain itu, sekitar 1.700 warga Palestina yang ditangkap selama perang di Gaza juga akan dilepaskan.

Setelah Menunggu 738 Hari
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, Hamas pada Senin menyerahkan seluruh 20 sandera yang masih hidup kepada Komite Palang Merah Internasional sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata yang didorong oleh Presiden AS Donald Trump.
Para sandera dibebaskan dalam dua tahap. Pada pagi harinya, Hamas membebaskan tujuh sandera dan kemudian kelompok kedua yang terdiri dari 13 sandera. Pembebasan ini merupakan langkah kunci dalam mengakhiri konflik yang menghancurkan selama dua tahun di Gaza. Jenazah sebagian dari 28 sandera yang tewas, dan dua lainnya yang nasibnya belum diketahui, juga akan dibebaskan pada hari Senin, bersama dengan hampir 2.000 tahanan Palestina dan narapidana yang ditahan di Israel.
Ratusan orang bersorak-sorai berkumpul di Lapangan Sandera Tel Aviv.
“Kami telah menunggu 738 hari untuk mengatakan ini: Selamat datang di rumah,” tulis Kementerian Luar Negeri Israel di X, mengidentifikasi tujuh tawanan yang dibebaskan sebagai Guy Gilboa Dalal, Eitan Mor, Matan Angrest, Alon Ohel, Gali dan Ziv Berman, serta Omri Miran. dilansir Al Arabiya.
“Saya sangat gembira. Saya dipenuhi kebahagiaan. Sulit membayangkan bagaimana perasaan saya saat ini. Saya tidak tidur semalaman,” kata Viki Cohen, ibu dari sandera Nimrod Cohen, saat ia melakukan perjalanan ke Reim, sebuah kamp militer Israel tempat para sandera akan dipindahkan.
Di Gaza, sekitar selusin pria bersenjata bertopeng dan berpakaian hitam, yang tampaknya merupakan anggota sayap bersenjata Hamas, tiba di Rumah Sakit Nasser di mana panggung dan kursi telah disiapkan untuk menyambut para tahanan Palestina yang kembali.
Pembebasan ini merupakan salah satu bagian terpenting dari fase pertama perjanjian gencatan senjata yang disepakati pekan lalu di resor Sharm el-Sheikh, Mesir, tempat Trump dan para pemimpin dunia lainnya akan bertemu pada Senin malam.
Dua tahun perang telah menghancurkan Gaza, membuat hampir seluruh penduduknya kehilangan tempat tinggal, dan menyebabkan bencana kemanusiaan berskala besar.
Israel juga telah membentuk kembali Timur Tengah melalui konflik Israel dengan Iran, Hizbullah di Lebanon, dan Houthi di Yaman.
Kemajuan menuju perdamaian abadi kini bergantung pada komitmen global yang mungkin akan diadopsi oleh pertemuan puncak lebih dari 20 pemimpin dunia yang dipimpin oleh Trump di resor Sharm el-Sheikh, Mesir, pada hari Senin nanti. (Web Warouw)