JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Wiranto menyatakan pertemuan dengan Presiden Prancis turut membahas mengenai cyber terorism. Dikatakan, saat ini tren kejahatan terorisme semakin meningkat.
“Kami menyadari kejahatan terorisme karena meningkatnya penggunaan cyber technology oleh mereka (teroris),” kata Menko Polhukam Wiranto di Jakarta, Rabu (29/3).
Karena itu, kedua negara menandatangani memorandum of understanding (MoU) tentang pemberantasan terorisme. Mengingat kedua negara pernah sama-sama menjadi korban terorisme, sehingga ada kesadaran bahwa tanpa kebersamaan terorisme tidak mungkin diberantas.
“Dalam pembicaraan tadi mereka (Presiden Joko Widodo dan Presiden Francois Hollande) menyampaikan penggunaan siber atau teknologi digital sudah dipakai untuk latihan, penyebaran informasi, pembentukan opini. Tanpa kebersamaan, terorisme itu tidak mungkin diberantas,” kata Menko Polhukam Wiranto.
Kepada Bergelora.com dilaporkan, Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Presiden Prancis Francois Hollande. Dalam kunjungannya, Presiden Hollande membahas berbagai hal dengan Presiden Jokowi, mulai dari isu ekonomi hingga isu terorisme.
Mitra Strategis
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan apresiasinya kepada Presiden Perancis Francois Hollande, yang dalam kunjungannya ke Indonesia kali ini membawa sekitar 40 delegasi bisnis. Ia menyebutkan, Perancis merupakan mitra strategis Indonesia di bidang ekonomi.
“Indonesia-Perancis juga akan meningkatkan kerja sama kemitraan dalam dua bidang yang baru, yaitu kerja sama di bidang maritim dan ekonomi kreatif,” kata Presiden Jokowi dalam sambutannya saat mengawali pertemuan antara delegasi Pemerintah Republik Indonesia (RI) dengan delegasi Pemerintah Perancis yang langsung dipimpin oleh Presiden Francois Hollande, di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (29/3) siang.
Selain kemitraan bilateral, lanjut Presiden, pemerintah kedua negara juga menjadi mitra yang baik dalam berbagai isu di dunia, antara lain perdamaian di Palestina dan kerja sama melawan terorisme.
Lebih lanjut, Presiden Jokowi menyampaikan harapan agar kemitraan Indonesia-Perancis dapat dilanjutkan di masa yang akan datang.
Lima Kerja sama
Usai pertemuan bilateral delegasi kedua negara, dilakukan penandatanganan sejumlah nota kesepahaman antara Indonesia-Perancis. Pertama, penandatanganan perjanjian pernyataan kehendak tentang peningkatan kerja sama pertahanan antara Menteri Pertahanan Indonesia, Ryamizard Ryacudu dengan Menteri Pertahanan Perancis, Jean-Yves Le Drian.
Kedua, perjanjian kerja sama di bidang pembangunan perkotaan berkelanjutan antara Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basoeki Hadimoeljono, dengan Menteri Industri, Digitalisasi dan Inovasi Perancis, Christophe Sirugue.
Ketiga, persetujuan kerja sama riset ilmiah teknologi dan inovasi antara Menteri Ristek Dikti Indonesia, Muhammad Nasir dengan Menteri Industri, Digitalisasi dan Inovasi Perancis, Christophe Sirugue.
Keempat, perjanjian pengaturan kemitraan Perancis- Indonesia Nusantara antara Menteri Ristek Dikti Indonesia, Muhammad Nasir dengan Menteri Industri, Digitalisasi dan Inovasi Perancis, Christophe Sirugue.
Terakhir, memorandum saling pengertian tentang kerja sama bidang pariwisata, antara Menteri Pariwisata, Arif Yahya dengan Menteri Industri, Digitalisasi dan Inovasi Perancis, Christophe Sirugue.
Kepada Bergelora.com dilaporkan, Penandatanganan ini disaksikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Jokowi dan Presiden Perancis, Francois Hollande. (Telly Nathalia)