JAKARTA – Polisi mengungkap fakta baru terkait ayah tiri Alvaro Kiano (6), bocah yang sempat hilang 8 bulan kemudian ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Polisi menjelaskan ayah tiri Alvaro berinisial AI diduga bunuh diri di ruang konseling Polres Metro Jakarta Selatan.
“Yang bersangkutan diduga bunuh diri di dalam ruang konseling. Bukan di sel tahanan,” terang Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto kepada wartawan, Senin (24/11/2025).
Seperti diketahui, bocah diduga Alvaro ditemukan dalam keadaan meninggal dunia kemarin setelah hilang 8 bulan. Polisi akan melakukan tes DNA untuk memastikan benar atau tidaknya itu Alvaro.
“Tapi kita butuh kepastiannya dulu melalui pengecekan DNA dan pemeriksaan labfor ya,” kata Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, kepada wartawan, Minggu (23/11).
Ibu Alvaro, Arumi, diketahui sedang dalam perjalanan dari Malaysia ke Jakarta untuk menjalani tes DNA. Tugimin terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian dalam kepulangan sang ibu ke Jakarta.
“Sekarang lagi dalam perjalanan. Namun kita belum bisa komunikasi karena mungkin dalam perjalanan,” ujar Tugimin.

Keluarga Ungkap Tipu Daya Ayah Tiri Alvaro
Hal ini diketahui saat Alvaro menghilang dan keluarga mencoba mengubungi terduga pelaku untuk meminta bantuan mencarikan Alvaro. Bahkan terduga pelaku juga mengantar keluarga membuat laporan kepolisian.
“(Saat Alvaro hilang pelaku) Masih (ke rumah). Pas begitu hilang, jam 21.00 WIB, dia (terduga pelaku) ditelepon sama kakeknya. ‘Alex bisa kesini gak?’ Kata Alex ‘Emang ada apa Pak?’, ‘Alvaro hilang‘ kata kakeknya, terus kesini dia. Dia sampai nganterin ke Polsek, Polres,” kata Sayem, saat ditemui, Senin (24/11/2025).

“Jadi kayak orang enggak punya salah aja gitu (pelaku). Terus nganterin saya ke orang pintar gitu ya. Istilahnya ke Karawang, ke Bogor. Itu masih dianterin sama dia. Si Alex yang ngasih tahu, di sana ada orang bisa istilahnya. Namanya kita pengen ketemu cucu. Dia ajak ke mana aja. Ya udah, yuk,” jelas Sayem.
Sebelumnya diberitakan, ibu Alvaro, Arumi menjelaskan detik-detik anaknya dinyatakan hilang. Mulanya, Alvaro izin untuk melaksanakan salat Maghrib di masjid dekat rumahnya kawasan Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
“Iya, jadi kan itu waktu itu bulan puasa ya. Biasanya itu setiap menjelang Maghrib dia tuh pasti pergi ke masjid dekat rumah. Enggak terlalu jauh lah, tapi dia udah keluar dari sore,” ujar Arumi kepada wartawan, Kamis, 17 April 2025.
Arumi lanjut menceritakan, selepas salat Maghrib ternyata Alvaro tak kunjung pulang. Alhasil, ia mencari keberadaan Alvaro. Kendati begitu, teman Alvaro mengaku tak bersamanya sejak salat hingga selepas salat di masjid dekat rumahnya.
“Akhirnya di tanggal 7 Maret kita lapor ke Polsek Pesanggrahan, orang tuaku, baru diselidiki 7 Maret malamnya. Lihat CCTV sekitar kebanyakan mati, yang hidup pun enggak ada Alvaro di situ,” kata Arumi. (Ist)

