JAKARTA- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menegaskan bahwa industri olahraga memiliki potensi besar menjadi motor baru penguatan sektor manufaktur nasional. Maka melalui perhelatan Indonesia Sports Summit (ISS) 2025, Kemenperin merumuskan strategi terpadu untuk memperkuat ekosistem industri olahraga dari sisi kapasitas produksi, standardisasi, Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) hingga perluasan akses pasar ekspor.
Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza, mengungkapkan bahwa tren pertumbuhan industri olahraga Indonesia dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan sinyal positif bagi penguatan sektor manufaktur.
“Industri olahraga Indonesia memiliki peluang besar untuk tumbuh menjadi kekuatan baru manufaktur nasional. Kinerja ekspor yang terus menguat, struktur industri yang semakin matang, serta dominasi IKM memperlihatkan bahwa sektor ini siap berkembang lebih cepat. Yang dibutuhkan adalah sinergi dan strategi terpadu,” kata Wamenperin Faisol Riza saat menjadi pembicara di forum Indonesia Sports Summit (ISS) 2025 yang mengambil isi: “Empowering The Sports Industry Value Chain” di Indonesia Arena, Kompleks Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, dilaporkan Bergelora.com, Rabu (10/12/2025).
Wamenperin didampingi Dirjen IKMA Kemenperin Reni Yanita dan Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kemenperin, Alexandra Arri Cahyani.
Menurut Wamenperin Faisol penguatan ekosistem ini semakin relevan dengan capaian industri dalam beberapa tahun terakhir. Industri alat olahraga, misalnya, mencatat surplus perdagangan yang stabil dalam lima tahun terakhir.
Pada 2024, ekspor mencapai USD 275,3 juta dengan surplus USD 51,3 juta. Hingga September 2025, ekspor tercatat USD 222,3 juta, meningkat 11,9% dibanding periode yang sama tahun 2024.
Kinerja positif tersebut didukung oleh struktur industri yang semakin berkembang. Saat ini terdapat 128 unit usaha industri alat olahraga yang menyerap lebih dari 15.600 tenaga kerja, serta 14 Sentra IKM Alat Olahraga yang berfungsi sebagai pusat produksi dan pengembangan teknologi di berbagai daerah.
Selain itu, subsektor apparel olahraga juga mencatatkan pertumbuhan positif.
Nilainya tambah industri pakaian jadi tumbuh 5,07% pada Januari–September 2025.
Sementara itu, industri sepatu olahraga terus menjadi kontributor utama ekspor dengan nilai mencapai USD 3,06 miliar pada Januari–Agustus 2025. Konsistensi kinerja ini menunjukkan bahwa industri olahraga memiliki fondasi yang kuat untuk terus diperluas.
Di sisi lain, Kemenperin terus mempercepat pemanfaatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebagai instrumen penting dalam penguatan struktur industri.
Saat ini terdapat 37 pelaku industri yang telah menghasilkan produk alat olahraga ber-TKDN dengan capaian nilai antara 20% hingga lebih dari 65%.
“Kebijakan TKDN adalah instrumen yang memberikan dampak nyata bagi industri dan ekonomi lokal. Dengan meningkatkan penggunaan produk olahraga dalam negeri, kita memperkuat rantai pasok nasional serta meningkatkan nilai tambah manufaktur,” tegas Wamenperin Faisol.
Untuk memperkuat implementasi TKDN, Kemenperin juga mengusulkan mekanisme izin edar berbasis TKDN sebagai tindak lanjut Nota Kesepahaman dengan Kemenpora. Pengaturan teknis ini akan difinalisasi melalui tim teknis lintas kementerian.
Wamenperin Faisol Rlza menjadi salah satu pembicara kunci forum Indonesia Sports Summit (ISS) 2025: “Empowering The Sports Industry Value Chain” yang mengangkat isu implementasi izin edar berbasis TKDN sebagai tindak lanjut MoU dengan Kemenpora dan memastikan kualitas produk melalui standardisasi
Sejalan dengan peningkatan kapasitas produksi, Kemenperin juga memastikan kualitas produk melalui standardisasi.
Saat ini, 37 jenis produk alat olahraga telah memiliki SNI, mulai dari raket, shuttlecock, meja tenis, matras, bola basket, hingga peralatan softball.
Enam pelaku industri telah menjadi pionir dalam penerapan SNI untuk produk olahraga nasional.
Meja Tenis Tersertifikasi Internasional
Di antara pelaku yang menonjol, CV Shiamiq Terang Abadi (Solo) menjadi contoh inovasi nasional yang berhasil menembus pasar internasional.
Perusahaan ini memproduksi meja tenis bagi penyandang disabilitas netra yang telah tersertifikasi International Table Tennis Federation.
Dengan TKDN 55%, produk tersebut tidak hanya digunakan pada Asian Para Games 2018, tetapi juga siap memasuki pasar Eropa.
Seluruh penguatan tersebut tidak terlepas dari sinergi lintas kementerian dan lembaga. (Web Warouw)

