JAKARTA- Diantara sekian banyak unsur nutrisi, karbohididrat kerap digunjing sebagai pemicu obesitas dan penyakit berbahaya lainnya. Akibatnya banyak yg mengecam, bahkan menjauhi karbohidrat dari asupan nutrisi sehari-hari. Pasalnya tak banyak yang paham bahwa karbohidrat ada yang baik dan ada yang jahat. Menurut herbalis independen, Amica Prehatini Andrawati, Karbohidrat yang baik dikenal dengan sebutan Karbohidrat Kompleks yang merupakan makanan alami yang tidak mengalami proses fisika atau kimia.
“Pembentukan karbohidrat ini banyak mengandung banyak serat, kaya vitamin, mineral dan nutrisi penting, jelasnya pad bergelora.com di Jakarta, Minggu (4/5).
Makanan yang mengandung karbohidrat baik menurut Amica Prehatini Andrawati, biasanya tidak dicerna dengan cepat.
“Karenanya tidak akan mempengaruhi tingkat gula darah, serta bisa mengawasi kadar gula dalam tubuh karena molekulnya yang kompleks,” jelasnya.
Karbohidrat jenis ini juga katanya membantu menjaga tingkat energi dalam tubuh.
Ia memaparkan, bagi yang mau berdiet, karbohidrat kompleks juga dapat merangsang zat Serotin dalam tubuh yang membantu anda menjaga mood dan nafsu makan. Makanan yang tinggi kandungan karbohidrat kompleks menurut Amica antara lain – sayur-sayuran, buah-buahan, gandum utuh, beras merah dan ubi.
Sebaliknya ia melanjutkan, karbohidrat yang jahat,
sering disebut karbohidrat sederhana. Istilah ini untuk menyebut karbohidrat yang telah diproses dan kehilangan kandungan serat serta nutrisi pentingnya.
“Karbohidrat ini biasanya mengandung pemanis buatan, pewarna makanan atau perasa tambahan,” jelasnya.
Karbohidrat jenis ini mudah dicerna menjadi glukosa oleh gula darah. Karbohidrat sederhana banyak ditemukan pada makanan yang diproses dan makanan berwarna putih. Misalnya, roti, mie, gula putih, gula jagung, minuman bersoda.
“Karena itu mengkonsumsi terlalu banyak dapat menyebabkan diabetes,” jelasnya.
Karbohidrat jenis ini juga mengeluarkan insulin yang dapat menyebabkan hyper insulinemia diabetes, stroke jantung dan cepat merasa lapar. Sehingga bisa menjadi dampak negatif untuk kesehatan.
“Karena terlalu banyak mengkonsumsi karbohidrat simple atau sederhana ini,” (Tiara Hidup)