Kamis, 1 Mei 2025

AKIBAT IJIN UGAL-UGALAN NIH..! Dedi Mulyadi Temukan Sungai Dibeton Jadi Ruko: Giliran Banjir Nyalahin Gubernur

JAKARTA – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi ungkap temuan adanya penggal sungai yang dibeton menjadi ruko di wilayah Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Melalui video Reels di Instagram pribadinya (@dedimulyadi71) yang diunggah pada Minggu (16/3/2025), Dedi Mulyadi membagikan temuannya tersebut.

“Sederhana , tapi jika dilanggar, riweuh sarerea (repot semuanya),” tulis Dedi Mulyadi dalam unggahannya yang dikutip Bergelora.com di Jakarta, Senin (17/3).

Dalam video tersebut, Dedi Mulyadi diketahui melakukan peninjauan di lokasi bersama mantan Camat Kampung Selatan Muara Gembong dan sejumlah warga. 

Ia kemudian menjelaskan temuan terkait adanya penggal sungai yang dibeton menjadi ruko yang menyebabkan banjir.

“Jadi banjir di daerah Gabus, masalahnya sederhana. Ini aliran sungai PJT yang kalau airnya meluap itu airnya bisa mengalir ke sini, sekarang dibeton. Sungainya dijadikan ruko,” jelasnya.

Dedi juga mengungkap bahwa pihaknya sudah melakukan tindakan persuasif kepada pemilik ruko.

“Jadi ya sekarang, kita mau minta persuasif sama yang punya ruko, karena yang punya ruko nya lagi sakit, untuk persuasi membongkar sendiri,” kata Dedi.

Lebih lanjut, Dedi juga mengungkap bahwa pihaknya akan melakukan pembongkaran menggunakan alat berat.

“Biar nanti yang betonnya kita bongkar pakai alat,” ungkapnya.

Ia juga mengeluhkan pembangunan yang dilakukan yang dilakukan yang tidak terkendali di sekitar aliran sungai.

“Jadi sebenarnya masalah banjir ini masalah sederhana, akibat pembangunan tidak dikendalikan. Orang bikin toko sembarangan, bikin rumah sembarangan. Kemudian sungainya semuanya dipersempit, diperkecil,” jelas Dedi.

“Tapi giliran banjir, nyalahin gubernur. Lieur aing mah (pusing saya),” keluhnya.

“Setuju bongkar ya?” kata Dedi yang dijawab persetujuan warga yang hadir di lokasi.

Sebelumnya diberitakan, banjir sempat merendam Kampung Gabus di Desa Srijaya dan Desa Srimukti, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Banjir terjadi sejak Selasa (4/3/2025) dengan ketinggian bervariasi, dari 30 sentimeter hingga tiga meter.

Akibat genangan banjir, banyak perumahan yang terdampak luapan air dari anak sungai Kali Bekasi, salah satunya Perumahan Palm Residence.

Tidak hanya itu, akses jalan yang menghubungkan Kecamatan Sukawangi dan Tambun Utara arah Kota Bekasi ini sempat terputus. Ruas jalan tersebut baru kembali bisa diakses pengendara sejak Kamis (6/3/2025) pagi ketika banjir mulai surut.

Seorang warga Kampung Gabus, Sirot (47) mengatakan, banjir yang merendam Jalan Kampung Gabus surut sejak pukul 04.30 WIB.

“Pas banget subuh sudah surut,” kata dia di sekitar Jalan Kampung Gabus.

Akibat Ijin Ugal-ugalan

Sebelumnya Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyampaikan rasa duka dan prihatin yang mendalam atas berbagai bencana banjir yang terjadi di sejumlah daerah di Jawa Barat. Dalam seminggu terakhir, banjir menerjang Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, sebagian Kota Bandung, Kabupaten Tasikmalaya, Garut, Ciamis, Sukabumi, dan daerah lainnya.

“Kita harus sadari bahwa memang kita salah menyusun tata ruangnya, tidak tepat,” ujar Dedi, Minggu. (16/3/2025).

Menurutnya, pemerintah memberikan izin secara ugal-ugalan. Memberikan izin mendirikan bangunan di daerah resapan air, daerah bukit, dan rawa.

“Sehingga hari ini air mengalami kebingungan dia harus turun (mengalir) di mana,” kata Dedi.

Ketika air turun di gunung, namun gunungnya sudah berubah. Air turun di lembah, lembahnya sudah berubah.

“Turun di sungai, sungainya sudah dangkal dan makin mengecil karena ada perubahan pola hidup warga, plus sampah yang bertumpuk. Air lewat di jembatan namun (bentuk) jembatannya lurus akhirnya mentok. Masuk sawah sawahnya sudah berubah,” beber Dedi.

Berbagai perubahan yang tidak sesuai peruntukan itu menurut Dedi menjadi penyebab bencana seperti saat ini.  Namun, kata Dedi, tidak ada kata terlambat untuk menyadari. Dia akan membenahi tata ruang, sehingga bencana banjir tidak lagi terjadi di sejumlah daerah di Jawa Barat. 

“Tak ada kata terlambat,” tegasnya. (Enrico N. Abdielli)

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru