Sabtu, 14 September 2024

AKIBAT MEMBEBEK AS…! Menlu Jerman: Jika Gas Rusia Diputus, akan Terjadi Pemberontakan Rakyat

JAKARTA- Pasokan gas melalui jalur pipa Nordstream 1 dianggap sedang menghancurkan persatuan Uni Eropa, pasalnya Presiden Rusia menggunakan pipa gas alam ini sebagai instrumen untuk semakin melumpuhkan strategi energi Eropa.

“Menteri Luar Negeri Jerman memperingatkan Kanada jika negara itu mempertahankan sanksi-sanksi yang secara praktis menghambat pengiriman turbin gas ke Gazprom, Rusia, maka Berlin mungkin saja terpaksa menghentikan bantuan militer dan ekonomi ke Ukraina,” tulis Oilprice, Sabtu (23/7/22).

Menlu Jerman Annalena Baerbock menambahkan, penghentian total pasokan gas Rusia, melalui jalur pipa gas Nordstream 1 dapat memicu pemberontakan rakyat Jerman.

“Jika kami tidak menerima turbin gas, maka kami tidak akan menerima gas yang lebih banyak, setelah itu secara total kami tidak akan bisa membantu Ukraina, karena saat itu kami sibuk dengan demonstrasi-demonstrasi rakyat,” tegas Baerbock, dilansir Parstoday, Senin (25/7/22)

Media Jerman, RND hari Rabu lalu mengutip Menlu negara ini mengabarkan, dampak-dampak politik dalam negeri memainkan peran penting dalam perundingan dengan Kanada.

Menlu Jerman memperingatkan jika gas Rusia melalui jalur pipa Nordstream 1 terputus, maka Berlin harus menghadapi pemberontakan dalam negeri, dan tidak bisa lagi membantu Ukraina, artinya di masa depan Jerman masih membutuhkan gas Rusia.

Pada saat yang sama, Duta Besar Jerman untuk Kanada, Sabine Sparwasser menegaskan bahwa negaranya tidak pernah mengancam Kanada.

Perketat Pasokan Gas ke Eropa

Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, Rusia memperketat pasokan gas ke Eropa pada Senin (25/7/2022). Pasokan Gazprom yang mengalir melalui pipa Nord Stream 1 ke Jerman akan turun menjadi 20% saja dari kapasitas.

Gazprom menyatakan pasokan gas turun menjadi 33 juta meter kubik per hari mulai pukul 04.00 GMT pada Rabu mendatang. Itu karena Gazprom perlu menghentikan pengoperasioan turbin gas Siemens di stasiun kompresor atas instruksi dari pengawas industri.

Di sisi lain, Jerman menyatakan tidak melihat alasan teknis untuk mengurangi aliran gas ke Eropa. Negara tersebut menilai pengurangan pasokan gas merupakan dampak dari sanksi Barat terhadap Rusia karena invansi ke Ukraina.

Adapun, kontrak gas untuk Belada pada bulan depan, yang merupakan acuan di Eropa, ditutup 9,95% lebih tinggi dari Nord Stream 1. Padahal pipa gas tersebut meiliki kapasitas 55 miliar meter kubik per tahuh, dan merupakan satu-satunya sambungan gas Rusia terbesar ke Eropa.

Uni Eropa telah berulang kali menuduh Rusia menggunakan energi sebagai pemerasan. Sementara, Rusia menyatakan kekurangan pasokan gas disebabkan masalah pemeliharaan dan efek sanksi barat.

Politisi dari Eropa mengatakan Rusia dapat memotong aliran gas pada musim dingin tahun ini. Hal itu bakal mendorong Jerman ke dalam resesi. Selain itu, dapat menyebabkan lonjakan harga bagi konsumen yang tengah bergulat dengan mahalnya harga makanan dan energi. (Enrico N. Abdielli)

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,100PelangganBerlangganan

Terbaru