S
IDOARJO – Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengunjungi tiga anak terduga pelaku yang selamat dari ledakan bom di lantai lima Blok B No.2 Rusunawa, Wonocolo, Sidoarjo pada Senin (14/5). Ledakan tersebut diduga merupakan salah satu dari rentetan ledakan bom di Surabaya. Kamar tersebut ditinggali oleh enam anggota keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan empat orang anak.
Akibat ledakan tersebut, Anton Febrianto (ayah) (47) Puspita Sari (ibu) (47) dan satu anak tertua atas nama HL (17) dari terduga pelaku dinyatakan meninggal dunia.
Sedangkan tiga adiknya, AR (15), FPH (11), dan HD (11) lolos dari ledakan dan mengalami luka.
FPH (11) mengalami luka di bagian paha sebelah kiri dan HD (11) mengalami luka pada hidung.
Pada saat kejadian, anak kedua, AR dibantu oleh warga berusaha menyelamatkan kedua adiknya dari ledakan untuk dibawa ke RS Siti Khodijah.
Saat ini keduanya sudah dirujuk ke RS Bhayangkara Polda Jawa Timur.
Menurut pengakuan AR, keseharian ayahnya Anton Febrianto menjadi penjual jam tangan online dan seringkali mendengarkan ceramah melalui internet.
Ia juga mengatakan sering mendapat ajakan sang ayah untuk berjihad, namun selalu ditolaknya karena tidak sesuai pemikirannya dan bertolak belakang dengan ajaran Islam.
AR juga membenarkan kepada Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian bahwa bom yang meledak tersebut milik ayahnya.
Bom yang dirakit sendiri oleh sang ayah tersebut merupakan hasil belajar melalui internet dan Youtube.
Pada awalnya AR tak mengetahui bahwa yang dirakit oleh sang ayah itu adalah sebuah bom yang menyebabkan terjadinya ledakan di kamar yang ditinggalinya.
Terlempar Saat Ledakan
Sementara itu kepada Bergelora.com dilaporkan, seorang bocah yang tampak mengenakan jilbab bangkit berdiri sesaat setelah bom meledak di Markas Polrestabes Surabaya, Senin (14/5) Bocah malang tersebut berjalan tergopo di dekat mobil yang berasap akibat ledakan bom.
Seorang polisi berkemeja putih dan rompi hitam pun berlari menyelamatkannya dan menggendong bocah tersebut menjauhi lokasi ledakan. Kondisi bocah yang terlempar saat ledakan tersebut masih selamat.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian dalam konferensi pers dengan Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Machfud Arifin di Mapolda Jatim.
“Empat orang meninggal, anak tadi terlempar dan masih selamat,” tutur Tito.
Peristiwa berawal saat dua buah motor masuk ke arah pintu gerbang pengamanan Mapolrestabes Surabaya.
Tampak pula sebuah mobil Avanza berwarna hitam yang sedang mengantre masuk dan sejumlah polisi yang berjaga.
Saat kedua motor tersebut berusaha masuk, mereka distop oleh polisi yang melakukan penjagaan, namun tiba-tiba bom meledak pada pukul 09.04 WIB.
Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Machfud Arifin mengatakan bahwa anak yang terlempar dari motor tersebut masih selamat dan dirawat di RS Bhayangkara. (Ardiansyah Mahari)