Senin, 9 Desember 2024

AMEEEN..! Dharma Pongrekun Minta Warga Salat Tahajud Sebelum Mencoblos: Bukan Kehendakku, Tetapi Kehendak-Nya lah Yang Terjadi!

JAKARTA – Calon gubernur Jakarta nomor urut 2 Dharma Pongrekun mengajak warga Jakarta untuk melaksanakan salat tahajud dan berpuasa sebelum menentukan pilihan mereka di Pilkada DKI Jakarta.

“Saya mengajak semua warga untuk tahajud, terus berpuasa sebelum menentukan pilihan,” ujar Dharma saat ditemui di kampanye akbar di Lapangan Tabaci, Kalideres, Jakarta Barat, Sabtu (23/11/2024).

Dharma berharap, setelah bertahajud dan berpuasa, pilihan yang diambil warga benar-benar datang dari hati nurani, bukan karena intimidasi atau iming-iming yang lain.

“Agar, pilihannya datang diputuskan berdasarkan hati nurani, atas petunjuk Tuhan, bukannya berdasarkan iming-iming ataupun intimidasi untuk memaksa memilih,” imbuh dia.

Tonton video Bukan Petugas Partai, Tapi Petugas Rakyat:

Sementara itu, Dharma enggan membeberkan banyak kegiatannya selama masa tenang. Dia malah bercanda dengan mengajak awak media untuk bertemu dan minum kopi.

“Ya ketemu dengan kawan-kawan, ketemu dengan kalianlah kalau mau ngopi-ngopi di luar gitu,” kata Dharma lagi.

Menang Satu Putaran: Aminin Aja

Sebelumnya kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkam, Calon gubernur Jakarta nomor urut 2 Dharma Pongrekun mengamini kemungkinan untuk menang dalam Pilkada Jakarta 2024 dalam satu putaran.

Hal ini diungkapkannya saat menghadiri kampanye akbar di Lapangan Tabaci, Kalideres, Jakarta Barat, pada Sabtu (23/11/2024).

“Aminin saja (menang satu putaran),” ujar Dharma menjawab pertanyaan wartawan saat ditemui di lokasi kampanye.

Dharma juga menyatakan bahwa dia tidak memiliki target tertentu mengenai jumlah suara yang ingin diraih Pilkada Jakarta. Menurutnya, semua hasil pemilihan diserahkan kepada kehendak Tuhan.

“Enggak ada target. Saya serahkan kepada kehendak Tuhan, bukan kehendakku yang jadi tetapi kehendak-Nya lah yang terjadi,” imbuhnya.

Meskipun demikian, Dharma mengkritik lembaga survei yang menunjukkan elektabilitasnya di bawah 5 persen. Dia berkeyakinan bahwa jika pembuat survei melihat semangat relawan yang hadir dalam kampanye akbar, hasil survei bisa saja mencapai angka 100 persen.

“Kalau ini (kampanye akbar) disurvei maka kami akan menangkan survei itu 100 persen. Persoalannya, mereka tidak pernah disurvei, survei hanya menggunakan sampel,” lanjut Dharma.

Dia meyakini bahwa hasil survei yang menunjukkan angka 5 persen telah dikondisikan oleh lembaga survei untuk menggiring opini masyarakat.

“Kenapa kita ditekan dengan angka di bawah 5 persen karena ada ambang minimal. Makanya mereka selalu siapkan 15 persen (swing voters) sebagai cadangan,” jelasnya.

Dharma menambahkan bahwa keberadaan swing voters ini dapat mempengaruhi opini massa dan mengarahkan mereka ke satu tempat. Dia mengeklaim bahwa penggiringan opini ini sering terjadi dan telah menjadi mindset di kalangan masyarakat.

“Dan, ini sekarang sudah menjadi kebiasaan. Begitu lihat survei, hanya persentase padahal tidak melihat real voternya berapa dan orang akan termanipulasi, terpengaruh, terinfluence sama seperti virus,” kata Dharma. (Web Warouw)

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,110PelangganBerlangganan

Terbaru