JAKARTA – Pemerintahan Xi Jinping makin semangat mengembangkan teknologi kecerdasan buatan (AI) demi mengalahkan dominasi Amerika Serikat (AS).
Terbaru, China dilaporkan telah menyiapkan pendanaan sebesar 322 miliar yuan atau setara Rp 763 triliun untuk menggenjot industri semikonduktor, dikutip dari Reuters, Senin (27/5/2024).
Investasi fase ketiga pemerintah China untuk sektor semikonduktor ditetapkan pada 24 Mei 2024, menurut laporan perusahaan database informasi Tianyancha.
Kementerian Keuangan China merupakan pemegang saham terbesar sebanyak 17%, menurut Tinyancha.
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, semikonduktor merupakan komponen penting dalam pengembangan teknologi AI. Hal tersebut yang membuat AS dan China berlomba-lomba memberlakukan kebijakan di sektor semikonduktor.
Pemerintahan Joe Biden sejak tahun lalu beberapa kali mengeluarkan kebijakan pembatasan ekspor chip canggih dan alat pembuat chip canggih ke China.
Bahkan, AS juga meminta negara-negara sekutunya untuk memberlakukan kebijakan serupa. AS berdalih teknologi chip canggih dapat dimanfaatkan China untuk memperkuat militernya, sehingga berisiko membahayakan keamanan nasional.
Namun, China tak putus asa menghadapi pemblokiran tersebut. Bahkan, China berupaya melepas ketergantungannya pada AS dan memperkuat industri chip secara mandiri. (Calvin G. Eben-Haezer)