Rabu, 16 Juli 2025

ANGGARAN FINAL JADI Rp13,5 TRILIUN..! Investor China-Malaysia Bertemu Basuki, Matangkan Proyek Hunian di IKN

NUSANTARA – Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) menggelar pertemuan resmi dengan China Harbour Engineering Company (CHEC)-IJM Consortium untuk proyek unsolicited melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Proyek ini fokus pada pengembangan perumahan, jalan, dan Multi-Utility Tunnel (MUT) di IKN, Kalimantan Timur.

Pertemuan yang digelar pada Rabu (16/4/2025) ini menandai langkah strategis dalam mempercepat pembangunan infrastruktur IKN.

Hal ini sekaligus mendorong keterlibatan sektor swasta sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan investasi swasta dalam pembangunan nasional.

Pertemuan dengan konsorsium ini merupakan bagian dari upaya Otorita untuk memajukan proyek-proyek strategis di IKN melalui skema KPBU. Sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17/2022 tentang Pendanaan dan Pengelolaan Anggaran untuk Persiapan, Pembangunan, dan Pemindahan Ibu Kota Negara.

CHEC-IJM Consortium menjadi salah satu konsorsium asing yang terlibat dalam proyek ini. Fokus utama adalah pembangunan hunian, baik rumah tapak maupun apartemen, serta infrastruktur pendukung seperti jalan dan Multi Utility Tunnel (MUT) di zona 1B dan 1C IKN.

Ada pun tujuan pertemuan adalah menyampaikan rencana proyek, menggali masukan dari pemangku kepentingan, dan menjajaki minat investor serta kreditor.

Rincian Proyek Unsolicited KPBU-CHEC & IJM: Proyek unsolicited ini diajukan oleh CHEC-IJM Consortium, dan telah memperoleh Letter to Proceed (LtP) untuk pembangunan jalan dan MUT, serta bagian dari proyek perumahan.

1. Perumahan Konsorsium CHEC bersama IJM Corporation Berhad dari Malaysia berkomitmen membangun 20 menara apartemen dengan nilai investasi Rp 13,4 triliun.

Proyek ini melengkapi inisiatif perumahan lain di IKN, seperti 109 rumah tapak dan 41 menara apartemen oleh PT Intiland Development Tbk (Rp 33 triliun), serta proyek apartemen oleh PT Nindya Karya (Rp 2,6 triliun) dan PT Perintis Triniti Properti Tbk (Rp 2,5 triliun). Perumahan ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan hunian bagi aparatur sipil negara, pekerja, dan masyarakat di IKN, mendukung visi kota yang inklusif.

2. Jalan dan Multi-Utility Tunnel (MUT) Pembangunan jalan dan MUT di zona 1B dan 1C bertujuan mendukung konektivitas dan efisiensi distribusi utilitas seperti air, listrik, dan telekomunikasi. CHEC-IJM Consortium adalah satu dari tiga penerima LtP untuk infrastruktur ini, bersama dua BUMN lainnya. Proyek ini sebagian dibiayai oleh APBN untuk menarik investor swasta.

MUT dirancang sebagai infrastruktur modern yang mengintegrasikan utilitas bawah tanah, mengurangi gangguan permukaan dan mendukung konsep smart city IKN.

Skema unsolicited memungkinkan CHEC-IJM Consortium mengusulkan proyek tanpa tender publik, dengan kompensasi berupa hak pengelolaan atau bagi hasil.

Pendekatan ini mempercepat proses, sekaligus memberikan fleksibilitas bagi konsorsium untuk mengembangkan studi kelayakan. Deputi Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono menekankan, skema KPBU adalah kunci untuk mempercepat pembangunan IKN. Investasi ini tidak hanya untuk perumahan, tetapi juga infrastruktur dasar yang menjadi fondasi kota cerdas.

Anggaran Final Jadi Rp 13,5 Triliun

Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Basuki Hadimuljono, memastikan keberlanjutan pembangunan infrastruktur IKN. Hal ini ditandai dengan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Otorita IKN untuk proyek pembangunan baru telah difinalisasi.

Basuki menuturkan, semua pekerjaan lanjutan yang belum selesai akan dituntaskan baik itu bandara, jalan tol, Istana Wakil Presiden, masjid, maupun jalan-jalan yang sudah dikontrak melalui kontrak tahun jamak dengan anggaran yang ada di Kementerian Pekerjaan Umum (PU).

Sementara, anggaran pekerjaan pengaspalan jalan dan pekerjaan di sepanjang jalan-jalan Kawasan inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN sudah difinalkan dalam DIPA Otorita IKN, dengan anggaran total Rp 13,5 triliun.

“Rinciannya sekitar Rp 5,4 triliun dari Otorita IKN dan tambahan sekitar Rp 8,1 triliun untuk kawasan yudikatif dan legislatif yang akan segera dikerjakan,” ujar Basuki dalam Rapat Forum Koordinasi Daerah (Forkopimda) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) yang berlangsung di Kantor Otorita IKN pada Rabu (16/4/2025).

Tambahan anggaran sebesar Rp 8,1 triliun ini menegaskan komitmen pemerintah untuk mempercepat pembangunan IKN sebagai ibu kota baru Indonesia.

Sinergi antar instansi dan mobilisasi sumber daya yang optimal diharapkan dapat memastikan proyek ini berjalan sesuai target.

Oleh karena itu, Basuki menekankan, penting bagi stakeholders terutama pelaksana konstruksi melakukan percepatan mobilisasi tenaga kerja. Hal ini guna mendukung kesiapan operasional.

“Dengan kepastian kelanjutannya, kami minta semua penyedia jasa untuk segera memobilisasi tenaga kerjanya. Hari ini sudah 1.500 orang masuk melalui beberapa kloter pesawat Hercules,” jelasnya. (Web Warouw)



 

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru