JAKARTA – Dana abadi untuk sektor perumahan telah diusulkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Perumahan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan (DJPI) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Haryo Bekti Martoyoedo pun membeberkan alasan diusulkannya gagasan baru ini.
“Kenapa kami sampai mengusulkan ini? Jadi, kita punya program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), kita dulu punya program Subsidi Selising Bunga (SSB), kita punya BP2BT, nah dari pengalaman-pengalaman ini coba kita rangkum. Sehingga, kita bisa memberikan satu ide, satu gagasan,” kata dia dalam media briefing di Jakarta, Jumat (21/6/2024).
Ide atau gagasan tersebut sedang didiskusikan dengan pihak-pihak terkait. Sebab, dibutuhkan kerja sama dengan mereka.
Selain itu, akan ada organisasi yang akan mengelola seperti apa anggarannya, bagaimana sistem perhitungannya, maupun bentuk lembaga pengelolanya.
“Nah, itu masih dalam taraf yang kita diskusikan nanti dari sekian banyak opsi. Ini latar belakang mengapa kita melakukan ini. Sehingga, muncul usulan dana abadi ini,” kata Haryo.
Haryo menambahkan, hal lain yang menjadi alasan diusulkannya dana abadi untuk perumahan adalah agar ketergantungan Pemerintah terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) semakin bisa dikurangi.
Selain itu, manfaatnya diharapkan bisa bergulir dari hasil investasi yang akan dilakukan, serta masuk dalam mekanisme pasar yang terjangkau.
Sehingga, suku bunga kredit yang akan diberikan Pemerintah kepada masyarakat tidak mendistorsi pasar.
“Karena, kalau kita mendistorsi pasar kalau kemampuan kita terbatas, itu tidak akan sustain (berkelanjutan). Nah, ini yang kita harapkan dari dana abadi ini,” tutup Haryo. (Web Warouw)
