JAKARTA — Demonstrasi yang menentang kebijakan gila soal imigrasi Presiden Donald Trump menyebar di seluruh Amerika Serikat .
Dari Seattle, Austin, New York, hingga ibu kota AS Washington DC kini musim panas. Warga ramai-ramai mendesak otoritas memerdekakan imigran dan demonstrasi yang ditahan.
Dilaporkan dari Associated Press (AP), sekitar 50 orang yang tergabung dengan Students for a Democrat Society Universitas Washington berkumpul di luar pengadilan imigrasi di Seattle, negara bagian Washington, pada Selasa (10/6).

Mereka persembunyian para imigran yang ditangkap Imigrasi dan Bea Cukai (Immigration and Customs Enforcement/ICE) AS sambil menabuh drum.
“Bebaskan mereka semua. Hapuskan ICE,” bunyi salah satu spanduk yang dibawa demonstrasi.
“Tolak deportasi,” bunyi spanduk protes lainnya.
Mathieu Chabaud, salah seorang pedemo, menyampaikan unjuk rasa ini merupakan bentuk solidaritas dengan para pedemo di Los Angeles (LA). Demo ini juga untuk menunjukkan bahwa komunitasnya menolak langkah ICE menangkap para imigran.
Bergeser ke San Francisco (SF), sekitar 200 orang juga berkumpul di luar pengadilan imigrasi SF, California, pada Selasa. Mereka ramai-ramai memprotes penangkapan ratusan demonstran yang telah melakukan unjuk rasa sejak Minggu (8/6) dan Senin (9/6).
Menurut catatan, lebih dari 150 orang ditangkap setelah demo chaos. Bangunan menjadi sasaran vandalisme dan berbagai mobil termasuk mobil polisi rusak akibat bentrokan.
Polisi mengaku dua petugas terluka dalam bentrokan tersebut.
“Semua orang bebas untuk menjalankan hak mereka atas Amandemen Pertama di San Francisco, namun kekerasan, khususnya terhadap petugas SFPD, tidak akan pernah ditoleransi,” demikian unggahan polisi SF.
Di Santa Ana, California, pemaparan juga terjadi pada hari Selasa. Sekelompok kecil orang melanjutkan unjuk rasa yang telah dimulai sejak Senin.
Kendaraan lapis baja terlihat memblokade jalan menuju Civic Center, lokasi kantor imigrasi dan lembaga-lembaga kota dan kabupaten berada. Meski begitu, petugas kebersihan sudah mulai membersihkan area unjuk rasa yang terisi sampah botol dan pecahan kaca.
Beberapa massa tandingan juga muncul, dengan salah satu orang mengenakan topi bertuliskan “Make America Great Again”.
Protes yang sama juga terjadi di Kota Austin dan Dallas, negara bagian Texas, pada Senin. Beberapa ratus demonstran berkumpul di kawasan ibu kota dan kantor ICE, hingga demo berujung ricuh.
Massa melempar batu, botol, dan benda-benda lainnya ketika bentrok dengan aparat. Polisi pun menangkap sejumlah orang selama pertemuan tersebut.
Di Chicago, Illinois, sekelompok kecil massa juga berkumpul pada hari Selasa di luar gedung pengadilan imigrasi. Mereka mendesak pemerintahan Trump untuk berhenti menangkap imigran dan berhenti mengerahkan pasukan di California.
“Tak boleh ada lagi deportasi! Trump harus menyudahinya sekarang!” teriakan salah seorang pedemo.
Protes juga terjadi di Boston, Massachusetts, pada Senin. Ratusan orang berkumpul di City Hall Plaza untuk memprotes pemimpin serikat pekerja David Huerta yang tersingkir oleh petugas ICE di Los Angeles pada hari Jumat.
“Massachusetts bersama dengan Los Angeles,” bunyi salah satu spanduk yang dibentangkan massa.
“Lindungi imigran di negara bagian tetangga kami,” bunyi spanduk lainnya.
Di Washington DC, beberapa pekerja pekerja juga berkerumun pada hari Senin untuk menentang penangkapan imigran.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Partai Demokrat, Pramila Jayapal, termasuk di antara demonstrasi tersebut.
“Sudah cukup dengan penggerebekan ICE yang menyasar orang-orang tak bersalah,” kata Jayapal.
Sejak Jumat (6/6), Imigrasi dan Bea Cukai (Immigration and Customs Enforcement/ICE) AS melakukan operasi besar-besaran ke sejumlah wilayah untuk menangkap imigran ilegal. Penggerebekan ini dilakukan di sejumlah lokasi, salah satunya di Los Angeles.
Namun, operasi ICE ini ditolak oleh masyarakat setempat. Massa mulai menghalang-halangi petugas, termasuk dengan membakar kendaraan.
Kerusuhan ini pun dianggap serius oleh Trump. Trump mengerahkan ribuan Garda Nasional dan ratusan marinir untuk meredam protes. (Web Warouw)