BANDAR LAMPUNG- Dalam Pilkada Lampung 2018 ini, rakyat yang memilih hak pilih diharapkan memilih pimpinan yang memiliki rekam jejak yang bersih dari kejahatan terhadap kaum perempuan. Agar, nantinya Gubernur yang baru dapat mempelopori perbaikan kesejahteraan rakyat khususnya kaum perempuan. Hal ini ditegaskan oleh Icha Novita, Koordinator Aliansi Peduli Lampung kepada pers di Bandar Lampung, Sabtu (23/6)
“Di TPS nanti, kaum perempuan Lampung harus serius dan hati-hati dalam memilih. Karena nasib kaum perempuan akan tergantung pada pilihan kita. Jangan pilih penjahat kelamin jadi Gubernur,” tegasnya.
Karena menurutnya lima tahun ke depan harus jadi perubahan bagi rakyat khususnya perempuan Lampung. Kejahatan terhadap perempuan di Lampung cukup tinggi.
“Tanggung jawab kita bersama untuk menyelamatkan perempuan Lampung dari tingginya kejahatan dan kekerasan seksual. Kalau pemimpinnya penjahat kelamin, maka tidak mungkin dia menyelamatkan perempuan Lampung dari kejahatan seksual,” tegasnya.
Selama ini menurutnya tidak ada gerakan perempuan yang secara sungguh-sungguh berani bersikap terhadap kejahatan seksual pada kaum perempuan Lampung. Sehingga kejahatan seksual sampai dilakukan oleh para pejabat publik.
“Tidak ada organisasi perempuan yang bersuara. Semua ketakutan. Dan angka kekerasan pada kaum perempuan meningkat,” tegasnya.
Contohnya menurut Icha adalah kasus Sinta Melyati yang menjadi korban kekerasan seksual, saat ini berhasil ditutupi oleh media massa untuk menyelamatkan pelaku kekerasan.
“Semua yang terlibat menutupi kejahatan seksual terhadap Sinta Melyati harus bertanggung jawab atas kerusakan moral di Provinsi Lampung. Mereka harus bertanggung jawab dunia dan akherat!” tegasnya.
Incest Tiap Tahun
Sebelumnya mantan Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Siti Nurlaila, SH menyoroti tingginya angka kekerasan seksual di Provinsi Lampung. Menurutnya, persoalan yang dihadapi di Lampung adalah pendidikan seksual, kesehatan reproduksi dan pengenalan fungsi tubuh seringkali dianggap tabu. Relasi sub-ordinasi laki-laki terhadap perempuan, orang dewasa terhadap anak menjadi penyumbang terbesar penyebab terjadinya kekerasan.
“Yang unik di Lampung adalah hampir setiap tahun terdapat kasus incest (perkosaan yang dilakukan oleh keluarga sedarah-red). Pada 2014 ada 15 kasus incest , dan pada 2013 ada 10 kasus incest,” ujar Siti Nurlaila yang berprofesi sebagai advokat ini di Jakarta, Selasa (30/1).
Ia mengingatkan, perempuan dan anak berpotensi menjadi korban kekerasan seksual, karena dianggap sebagai kelompok yang lemah dan rentan.
“Kekerasan seksual juga dianggap sebagai aib sehingga korban cenderung untuk tidak melaporkan dan diam saja,” katanya.
Menurutnya, relasi kuasa laki-laki terhadap perempuan, orang dewasa terhadap anak juga menjadi penyebab. Selain itu juga seringkali anak-anak perempuan tidak paham dengan apa yg sedang terjadi pada dirinya.
“Pada beberapa kasus incest seringkali karena adanya dis-organisasi dalam keluarga,” katanya.
Kepada Bergelora.com dilaporkan, masyarakat mengharapkan pemerintahan baru di Provinsi Lampung akan lebih serius melakukan pencegahan kekerasan seksual pada kaum perempuan. Pilkada Lampung 2018 akan diikuti empat pasangan calon yang maju yaitu gubernur petahana Muhammad Ridho Ficardo-Bachtiar Basri (Nomor 1); Herman HN-Sutono (Nomor 2); Arinal Djunaidi-Chusnunia (Nomor 3); Mustafa-Jajuli (Nomor 4) (Salimah/Web Warouw)