JAKARTA- Semakin majunya era digital justru semakin maraknya aksi penyadapan. Salah satunya adalah penyadapan layanan pesan singkat yakni WhatsApp.
Sejumlah pengguna melaporkan di media sosial akunnya tiba-tiba diambil alih oleh hacker untuk aksi kejahatan. Kasus ini menjadi perhatian The Malaysian Communications and Multimedia Commision (MCMC).
Mereka langsung mengeluarkan peringatan yang meminta masyarakat agar waspada. Apalagi semakin banyaknya taktik inventif yang digunakan para pelaku kejahatan dunia maya yang mencoba membajak akun WhatsApp.
Dilansir dari The Star Online, Rabu 27 Januari 2021, MCMC mengatakan pembajakan akun Whatsapp biasanya sukses jika korban membocorkan enam digit kode verifikasi yang dikirimkan via SMS.
Salah satu modusnya, scammer menghubungi calon korban yang menyamar sebagai individu atau usaha yang mengklaim telah salah memasukkan nomor telepon korban saat mencoba menyelesaikan transaksi online. Akibatnya kode otorisasi transaksi itu telah telah dikirim ke telepon korban dan memohon untuk mengirim kode tersebut.
Scammer berpura-pura jadi orang lain, dan menghubungi pengguna untuk meminta kode itu. Jika pengguna tidak menjawab panggilan otomatis oleh WhatsApp dan masuk ke kotak surat suara pengguna, maka penipu akan mencoba menebak secara acak atau meminta kode PIN kotak surat suara pengguna untuk mengakses rekaman, terang MCMC.
Badan pengawas itu pun menyarankan pengguna WhatsApp untuk curiga terhadap setiap upaya mendapatkan kode verifikasi enam digit. Pun meminta ingatkan pentingnya tidak mengungkapkan kode tersebut kepada orang lain untuk mencegah akun mereka dibajak.
Selain itu pengguna juga harus mengaktifkan verifikasi dua faktor di WhatsApp dan menggunakan nomor PIN yang lebih rumit untuk kotak surat suara mereka sebagai tindakan keamanan tambahan.
Menurut FAQ oleh WhatsApp, pengguna mungkin dikirimi kode verifikasi melalui SMS – meskipun tidak diminta – karena sejumlah alasan.
Kepada Bergelora.com dilaporkan ciri-ciri WhatsApp yang disadap.
1. Pesan Kode OTP
Jika Anda mendapat pesan yang meminta kode OTP dan akun WhatsApp tiba-tiba keluar. Jangan berikan pernah berikan nomor tersebut. Pelaku juga bisa saja menipu dengan berpura-pura mengatasnamakan teman atau lain hal.
2. Pesan Terbaca Sendiri
Pernah tidak Anda merasa mempunyai pesan yang belum dibaca namun status yang tampil adalah sudah di baca atau centang biru? Jika iya, mungkin saja akun WhatsApp Anda kemungkinan telah dikloning. Hanya saja, tanda ini bisa dinonaktifkan di bagian pengaturan. Jika tanda ini tidak diaktifkan, pengguna tidak bisa melihat apakah pesan sudah terbaca atau belum.
3. Online Padahal Sedang Tidak Aktif
Jika akun Anda terlihat online di aplikasi WhatsApp orang lain, padahal Anda sedang tidak membuka aplikasi WhatsApp di ponsel ataupun WhatsApp web, bisa jadi sedang ada yang menyadap WhatsApp Bunda.
4. Mengirim Pesan Sendiri
Tanda lain kalau Whatsapp Anda sudah disadap adalah jika ada pesan yang dikirim ke kontak tertentu tanpa sepengetahuan Anda.
Jika Anda mengalami tanda-tanda seperti di atas, jangan dulu panik. Coba atasi dengan lakukan beberapa hal berikut ini.
Jika akun Anda telah dicuri, Anda harus masuk ke WhatsApp dengan nomor telepon Anda dan memverifikasi nomor telepon dengan memasukkan kode enam digit yang diterima melalui SMS.
Setelah memasukkan kode SMS enam digit, orang yang menggunakan akun Anda akan keluar secara otomatis.
Berikut ini langkah-langkah yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi jika Whatsapp Bunda mengalami tanda-tanda peretasan:
1. Logout Whatsapp Web
Setelah menggunakan WhatsAp Web di komputer, ada baiknya, Anda segera mengeluarkan akun Anda. Caranya, dengan klik ikon titik tiga di WhatsApp Web dan pilih Log Out. Anda juga bisa melakukannya di smartphone. Caranya, klik titik tiga di kanan atas, lalu pilih Whatsapp Web. Nanti akan muncul daftar perangkat yang login dengan akun Bunda. Pilih logout dari semua perangkat.
2. Aktifkan Pemindai Sidik Jari
Agar orang tidak bisa sembarang masuk ke akun WhatsApp Bunda dan memindai kode QR untuk menyadap, sebaiknya Bunda mengaktifkan pemindai sidik jari. Caranya, klik opsi titik tiga di kanan atas, kemudian pilih privasi. Lalu pilih kunci sidik jari, klik aktifkan. Setelah itu Bunda akan diminta untuk merekam sidik jari.
3. Aktifkan Verifikasi Dua Langkah
Ini adalah opsi untuk mengirimkan kode enam angka tiap pengguna masuk dengan nomor Whatsapp terdaftar ke perangkat baru. Kode ini beda dengan OTP, Bunda.
Verifikasi dua langkah ini digunakan agar orang tidak bisa masuk begitu saja ke akun Whatsapp pengguna dan membajak lewat kode QR.
Cara mengaktifkannya yakni
– Klik opsi titik tiga di kanan atas
– Setting > Account > Two Step Verification
– Klik Enable
– Masukkan enam kode rahasia yang anda pilih.
– Masukkan email untuk memulihkan kata kunci jika pengguna lupa. (Calvin G-Eben Haezer)