BANDARLAMPUNG- Biasanya para pendaftar calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah adalah sosok elit partai dari latar belakang yang cukup dibilang mumpuni, baik dari segi ekonomi maupun dukungan. Tetapi hari ini, di Kantor DPD Partai Nasdem Kota Bandar Lampung, terlihat berbeda. Seorang supir angkutan umum (angkot) jurusan Sukarame -Tanjungkarang, pun ikut mendaftar sebagai bakal calon Walikota Bandar Lampung. Demikian Saibumi.com melaporkan dari lampung.
Badri (42), warga Pasir Gintung, Tanjungkarang Pusat, yang sehari-harinya mencari nafkah sebagai supir ini, sekitar pukul 16.00 WIB datang bersama beberapa rekannya untuk langsung mengambil formulir pendaftaran bakal calon orang nomor satu di Kota Tapis Berseri itu.
Sesampainya di Kantor DPD Nasdem tersebut dengan menggunakan mobil angkutan umum miliknya, Badri pun secara hangat disambut oleh Sekretaris Penjaringan Partai Nasdem Fitrah Alfarizi, untuk mengisi form sekaligus menandatangani berkas acara yang menyatakan bahwasanya dirinya maju sebagai bakal calon di pilwakot (pemilihan walikota) mendatang.
Usai mengambil berkas, mantan aktifis pergerakan era tahun 1998 itu langsung dicegat oleh awak media yang menunggunya. Ia mengatakan, berkas formulir yang sudah diambil akan dipelajari terlebih dahulu. Dan secepatnya sebelum tanggal 6 Maret 2015 sudah dikembalikan ke Kantor DPD Partai Nasdem.
Ditanya soal motivasi dirinya ikut maju sebagai calon walikota, Ia secara tegas menjelaskan, salah satu alasannya adalah ketidakadilan kepada kaum marjinal dan masyarakat kecil yang selalu menjadi korban dari para elit penguasa.
“Saya adalah orang dan termasuk masyarakat yang termarjinalkan oleh para elit Pemerintah. Ini yang menjadikan motivasi untuk maju membela masyarakat kaum kecil marjinal seperti pedagang, nelayan, buruh, yang dipandang sebelah mata. Sekaligus menjadikan kota Bandar Lampung yang cerdas serta untung,” ujarnya kepada wartawan, di Kantor DPD Partai Nasdem, Jalan Dr Harun II, Gang Beo, Kota Baru, Bandar Lampung, 27 Februari 2015.
Walaupun Ia bukanlah sosok pemimpin yang terlahir dari kalangan elit partai politik dan memiliki dukungan serta materi. Namun dirinya tetap optimis bisa menang. “Saya memang orang kecil, tetapi motivasi untuk memperjuangkan hak rakyat merupakan salah satu kekuatan Saya untuk menang, karena Saya yakin Saya adalah calon kuat,” katanya optimis.
Bukan Hanya Janji
Berbicara mengenai dana untuk kampanye, mantan pendiri organisasi Kastared (Kaum Miskin Kota Untuk Revolusi Demokrasi) itu mengakui, tidak memiliki dana lebih, tetapi Ia memiliki modal dukungan masyarakat yang telah dirintis selama puluhan tahun.
“Saya memang tidak seperti calon lain yang memakai dana besar untuk kampanye, tetapi bicara masalah perjuangan, Saya sudah puluhan tahun berjuang untuk masyarakat kecil marjinal. Nah, modal saya adalah mereka yang akan berkontribusi memenangkan di pilwakot,” imbuhnya.
Badri yang memiliki semboyan “Sejahtera Bukan Hanya Janji” tidak gentar menghadapi calon-calon kuat salah satunya calon Walikota incumbent Herman HN.
“Buat Saya, saingan bukanlah masalah besar. Lah wong Presiden saja Saya berani bersaing apalagi cuma Walikota,” tukasnya.
Jika nanti dirinya memenangkan pilwakot, Badri berjanji tidak akan mengambil kekuasan baik dari segi apapun. Bahkan sekalipun Ia terpilih, dirinya tetap akan bekerja sebagai supir angkutan umum.
“Dari sekarang rakyat harus diajarkan pendidikan politik. Agar mereka tahu mana calon yang sesuai untuk memimpin Kota Bandar Lampung 5(lima) tahun kedepan. Saya tidak haus akan kekuasaan, tetap menjadi seperti apa yang ada pada diri Saya,” ungkapnya.
Ketua SPRI (Serikat Perjuangan Rakyat Indonesia) Lampung itu menambahkan, lobi-lobi dan komunikasi tetap akan dilakukan, tidak hanya Partai Nasdem, Ia juga akan meminta perahu dengan partai lain seperti, Partai Demokrat dan PDIP.
“Agar sesuai dengan misi, pendekatan ke partai lain tetap akan dilakukan. Asalkan jangan ada lagi yang namanya politik NPWP (Nawar Piro Wani Piro),” pungkasnya. (Web Warouw)
