JAKARTA – Kementerian Pertahanan Rusia telah menerbitkan rekaman baru tentara bayaran Ukraina yang dikalahkan di Azovstal, Kota Mariupol.
Video itu pun berhasil membongkar kebohongan Presiden Ukraina, Volodymir Zelensky soal Kota Pelabuhan itu.
Dalam narasinya, kelompok petempur itu menyerahkan diri bukan dievakuasi.
Sebelumnya, Pemerintah Ukraina mengumumkan ratusan prajurit Azov dan tentara Ukraina yang terjebak di pabrik baja Azovstal berhasil dievakuasi.
Namun mereka tidak dibawa pulang ke Ukraina melainkan dievakuasi ke wilayah lain milik pemerintah Rusia.
Presiden Ukraina, Volodymir Zelensky menyatakan perlu waktu untuk memulangkan para prajurit Azovstal tersebut kembali ke Ukraina.
Dalam proses evakuasi ini, pemerintah Ukraina menyebut para prajurit di Azovstal telah menyelesaikan misi mereka.
Baca: Perang Nuklir Rusia dan NATO di Ukraina Dilaporkan Bisa Saja Pecah, Terjadi Jika Moskwa Mengawali
Zelensky pun dinilai menghindari menggunakan kata menyerah terkait evakuasi para prajurit di Azovstal.
Kiev terus berupaya menghindari narasi penyerahan diri dan menyebut hal itu sebagai operasi kemanusiaan yang dilakukan militer Ukraina.
Zelensky juga membuat video pernyatan apa yang terjadi di Mariupol karena ingin melindungi rakyat dan negara.
“Ini bukan hari yang mudah. Tapi hari ini, seperti hari lainnya, ini tentang menjaga keamanan negara dan rakyat kita. Berkat tindakan militer Ukraina – AFU (Angkatan Bersenjata Ukraina), intelijen, tim perunding, ICRC (Komite Internasional Palang Merah) dan PBB (PBB), kami berharap dapat menyelamatkan nyawa dari orang-orang kita. Ukraina membutuhkan pahlawan Ukraina hidup-hidup. Ini adalah prinsip kami,” kata Zelensky.
Dikutip dari Southfront.org, pernyataan Zelensky yang dinilai sebagai kebohongan terbongkar.
Kamis (19/5/2022), Deputi Perwakilan Tetap Rusia untuk PBB Dmitriy Polyansky, menegaskan para petempur Ukraina di Azovstal menyerah tanpa syarat.
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, total ada 1.730 orang telah menyerah tanpa syarat kepada pasukan Rusia di Mariupol sejak 16 Mei 2022.
Kelompok petempur itu menyerahkan diri bukan dievakuasi seperti yang diumumkan Kiev.
Menyerahnya pasukan Ukraina ini menandai kontrol penuh pasukan Rusia dan milisi Donbass atas kota pelabuhan Mariupol di tepi Laut Azov. (Calvin G. Eben-Haezer)