Kamis, 14 Agustus 2025

BARU MENJABAT NIH..! Dirut KAI Bobby Rasyidin Diperiksa KPK Hari Ini Terkait Dugaan Korupsi Digitalisasi SPBU Pertamina

JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa empat saksi terkait dugaan korupsi digitalisasi stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) PT Pertamina tahun 2020-2023 pada hari ini, 14 Agustus. Salah satunya adalah Bobby Rasyidin yang sekarang menjabat sebagai Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Adapun Bobby diperiksa penyidik dalam kapasitasnya sebagai eks Direktur Utama PT Len Industri periode 2020-2025.

“Pemeriksaan dilakukan di gedung Merah Putih KPK,” kata Juru Bicara KPK Budi Prasetyo kepada wartawan dalam keterangan tertulisnya. Dikutip Bergelora.com di Jakarta, Kamis, 14 Agustus.

Selain Bobby, KPK juga memeriksa Judi Achmadi selaku karyawan PT Telkom; Binsar Pardede selaku SVP Solution Delivery PT Sigma Cipta Caraka atau anak perusahaan PT Telkom; dan Heri Purnomo yang merupakan VP Procurement PT Sigma Cipta Caraka.

Budi belum memerinci materi pemeriksaan terhadap empat saksi ini. Namun, mereka diduga mengetahui praktik lancung yang sedang diusut penyidik.

“KPK menjadwalkan pemeriksaan terhadap saksi dugaan tindak pidana korupsi terkait proyek Digitalisasi SPBU PT Pertamina (Persero) periode 2018-2023,” tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, KPK kembali mengusut dugaan korupsi di PT Pertamina (Persero). Kali ini, kaitannya proyek digitalisasi stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang diduga terjadi pada 2019-2023.

Untuk mengusut kasus ini, komisi antirauah telah menerbitkan surat perintah penyidikan (sprindik) pada September 2024. Tiga tersangka sudah ditetapkan tapi belum diumumkan secara resmi.

Dari informasi yang dikumpulkan, tiga tersangka itu adalah DR dan W dari pihak PT Telkom serta E selaku Direktur PT Pasific Cipta Solusi.

Tiga tersangka itu diduga membuat negara mengalami kerugian. Sebab, dugaannya ada kemahalan bayar dalam proyek yang berawal saat Pertamina memberlakukan kebijakan penggunaan kode quick response (QR) bagi pelanggan yang membeli bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. (Web Warouw)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru