BATANG MERANGIN– Perebutan lahan di Desa Tamiai, Kecamatan Batang Merangin, Kerinci, Jambi antara warga setempat dengan warga peladang kembali memanas. Bentrok pun pecah Senin (20/3) siang di Desa Tamiai, Kecamatan Batang Merangin Kabupaten Kerinci.
Bentrokan terjadi di depan kantor Kecamatan Batang Merangin. Saat ini, Personil Polres Kerinci masih berada dilapangan dan situasi mulai berangsur kondusif.
Bentrokan yang melibatkan warga Tamiai, Batang Merangin, Kerinci, Jambi makin memanas. Puluhan sepeda motor milik warga yang melintas di jalan umum Tamiai ludes dibakar massa. Akibatnya, jalur Kerinci via Bangko lumpuh total hingga siang ini. Jalur tersebut tertutup sementara akibat pembakaran puluhan sepeda motor oleh warga.
Kasat Sabhara Polres Kerinci AKP Syafrudin Amir SH saat dikonfirmasi mengatakan kondisi jalan saat ini belum bisa dilalui.
“Anggota sudah diturunkan semua dan siaga penuh di lokasi. Puluhan motor sudah terbakar, pembakaran dilakukan oleh massa yang memblokir jalan,” kata Ali.
Aksi Damai
Sebelumnya kepada Bergelora.com dilaporkan, pasca aksi damai para petani yang berladang di Batang Merangin beberapa waktu lalu, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kerinci, mendesak pihak Pemkab Kerinci untuk segera melakukan penyelesaian persoalan konflik lahan antara petani dengan Depati Muara Langkap di Batang Merangin.
Ketua Komisi III DPRD Kerinci, Elyusnadi saat dikonfirmasi (13/2) mengatakan persoalan konflik lahan di Batang Merangin harus segera diselesaikan. Dewan sudah memanggil pihak eksekutif mendengar proses penyelesaiannya dengan dengan peladang di Batang Merangin.
“Hasil pertemuan, Pemkab Kerinci berjanji akan mendudukan Peladang dan Depati Muara Langkap yang memang telah diambil sumpahnya,” katanya.
Terkait dengan persoalan ini, lanjutnya, pihak legislatif mendesak eksekutif untuk dapat segera melakukan penyelesaian dengan melakukan pertemuan kedua belah pihak. Jika lambat dikhawatirkan masalah bisa meluas.
“Kalau tidak segera diselesaikan dikhawatirkan bisa konflik sosial berkepanjangan nantinya, soalnya yang berladang Batang Merangin dari kecamatan Air Hangat Timur, Air Hangat, dan beberapa kecamatan lainnya,” katanya.
Politisi PPP ini juga mengatakan jika lambat diselesaikan dikhawatirkan berdampak terhadap Pemekaran Kerinci Hilir nantinya.
“Apalagi kita Kerinci Hilir itu akan dimekarkan tentu harus mengejar stabilitas keamanan, karena itu masuk penilaian dari pemerintah pusat,” ingatnya.
Sementara itu, Camat Batang Merangin Supril Hadi, saat itu mengatakan, untuk persoalan konflik lahan saat ini masih dalam proses penyelesaian dan pihak Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Kerinci.
“Dalam minggu ini akan ada pertemuan lagi antara adat Depati Muara Langkap dengan peladang kita tunggu saja hasil nantinya,” jelasnya. (Bonzai)
Â
Â