Jumat, 8 Agustus 2025

BERAPA PENYERAPAN TENAGA KERJA..? Satu Lagi Investor China Bakal Investasi di Proyek Baterai Rp 131 Triliun

JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menargetkan proyek baterai kendaraan listrik milik Zhejiang Huayou Cobalt Co (Huayou) dan Indonesia Battery Corporation (IBC) selesai pada 2027 mendatang.

Proyek ini memiliki nilai investasi sekitar US$ 8 miliar atau sekitar Rp 131,07 triliun (asumsi kurs Rp 16.379 per US$).

Bahlil mengatakan pemerintah akan memberikan insentif menarik untuk proyek ekosistem baterai EV di Indonesia, termasuk untuk proyek ini.

“Huayou sebentar lagi akan jalan dengan Antam dan IBC. Total investasinya sekitar US$ 8 miliar. Nah, kalau ini semua jadi, kita targetkan 2027, akhir, ini semua sudah jadi,” kata Bahlil di Hotel Mulia Jakarta, dikutip Kamis (7/8/2025).

Huayou sejatinya menggantikan posisi perusahaan baterai EV asal Korea Selatan yakni LG Energy Solution (LGES). LGES mundur dari konsorsium dengan IBC sebagai perusahaan induk PT Aneka Tambang (Antam), PT Pertamina (Persero), dan PT PLN (Persero).

Keluarnya LGES dalam proyek rantai pasok baterai tersebut merupakan keputusan yang diambil oleh pemerintah. Hal ini terjadi lantaran LGES tidak memenuhi komitmen awal yang sudah disepakati.

Tidak hanya mundur pada proyek dengan IBC, LGES mundur dalam rencana investasi pada ketiga joint venture (JV). Sedangkan, satu JV lainnya, yakni JV keempat, sudah beroperasi saat ini dan masih terus berprogres.

Investasi Huayou di RI

Kepada Bergelora.com di Jakaera dilaporkan, Menteri Investasi dan Hilirisasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani sempat menyebutkan Huayou akan menambah investasi di Indonesia, termasuk pada proyek ekosistem baterai EV.

Tidak main-main, potensi tambahan investasi Huayou di dalam negeri mencapai US$ 20 miliar setara Rp 335,56 triliun (asumsi kurs Rp 16.759 per US$).

“Nah, mereka menyampaikan potensi untuk investasi dari grup Huayou ini, ke depannya menurut perhitungan mereka bisa akan mencapai US$ 20 miliar, tambahan,” jelas Rosan saat ditemui di Kantornya, Jakarta, Selasa (29/4/2025).

Dalam catatan Rosan, Huayou sudah berinvestasi di Indonesia hingga saat ini senilai US$ 8,8 miliar. Tak cuma itu, Huayou dikabarkan juga akan mengembangkan proyeknya di dalam negeri tepatnya di kawasan industri Weda Bay dan Morowali.

“Nah, mereka sekarang ingin mengembangkan juga sendiri untuk lahan industrial park seperti yang di Morowali, di Weda Bay. Kita kan ingin mengembangkan di tempat-tempat lain juga. Nah, rencana ini lokasinya di Pomalaa,” tandasnya. (Web Warouw)

 

 

Artikel Terkait

[td_block_social_counter facebook="bergeloradotcom" twitter="bergeloralah" youtube="channel/UCKbE5la4z_J_DLH03Le8RzA" style="style8 td-social-boxed td-social-font-icons" tdc_css="eyJhbGwiOnsibWFyZ2luLWJvdHRvbSI6IjM4IiwiZGlzcGxheSI6IiJ9LCJwb3J0cmFpdCI6eyJtYXJnaW4tYm90dG9tIjoiMzAiLCJkaXNwbGF5IjoiIn0sInBvcnRyYWl0X21heF93aWR0aCI6MTAxOCwicG9ydHJhaXRfbWluX3dpZHRoIjo3Njh9" custom_title="Stay Connected" block_template_id="td_block_template_8" f_header_font_family="712" f_header_font_transform="uppercase" f_header_font_weight="500" f_header_font_size="17" border_color="#dd3333"]

Terbaru