JAKARTA- Beredar berita Hoax dari Koran Republika mempublikasikan apa yang mereka sebut “Hasil Terbaru Survei PolMark Indonesia”. PolMark Indonesia menyatakan tak pernah merilis survei. Tak pernah juga diwawancara Koran Republika atau media apapun. Demikian Eko Bambang Subiantoro, Direktur Riset PolMark Indonesia kepada Bergelora.com di Jakarta, Senin (12/2).
“Dan sejauh ini, isi berita yang beredar itu sama sekali gak benar. Sangat menyesatkan. Penuh angka yang entah datang dari mana yang tak sesuai dengan hasil survei kami,” demikian ujarnya.
Eko mempertanyakan tujuan pemberitaan oleh media yang menamakan Koran Republika itu yang sangat menyesatkan
“Termasuk perhitungan Margin of Error nya pun ngaco. Ini simply hoax. Saya gak paham kenapa Koran Republika bikin berita isinya hoax seperti itu,” ujarnya.
Untuk itu Eko meminta pihak Koran Republika mengklarifikasi dan meminta maaf atas pemberitaan yang tidak benar tersebut.
“Mereka harus berhenti menyebar hoax!” tegasnya.
Berita Koran Republika
Sebelumnya beredar berita disebuah media online Koran Republika yang berjudul
“Survei Terbaru Polmark Indonesia Pastikan Pilpres Dua Putaran, Elektabilitas Prabowo hanya 38%”.
Berita dengan tagline Eep: “Rakyat Sedang Menghukum Jokowi.”
Koran Republika menyebutkan, survei terbaru Polmark Indonesia menunjukan Pilpres 2024 akan terjadi dua putaran dan pasangan Prabowo bisa dikalahkan. Menurut CEO Polmark, sampai hari ini hanya 38% yang sudah memutuskan secara mantap untuk memilih Prabowo.
CEO Polmark Indonesia Eep Saefulloh Fatah menegaskan hal itu di Jakarta hari ini (11/2/24). “Survei Polmark berbeda dengan survei-survei yang bermunculan beberapa hari ini. Kalau mereka responden 1.200 itu seluruh Indonesia. Sementara Polmark itu responden 2.600 per provinsi. Secara kualitatif survei Polmark jauh lebih akurat,” jelas Eep.
Ia menambahkan, survei-survei hari ini, yang menyebut elektabilitas Prabowo sudah di atas 50% itu perlu ditanya lebih mendalam.
“Saya yakin masih banyak data-data kualitatif yang mereka sembunyikan. Jadi bisa saya pastikan Pilpres kali ini bakal dua putaran,” jelasnya. (Web Warouw)