JAKARTA – Presiden Rusia Vladimir Putin memprediksi tak lama lagi aka nada perubahan ‘revolusioner’ dan hanya negara-negara yang benar-benar berdaulat lah yang akan berhasil setelah revolusi (perubahan geopolitik) terjadi.
Dikutip dari Russian Today pada Rabu (20/7) kemarin, Putin mengklaim bahwa perubahan yang “benar-benar revolusioner” dan “besar” akan mengarah pada penciptaan tatanan dunia baru yang “harmonis, lebih adil, dan lebih berfokus pada masyarakat dan aman”.
“Dalam era baru ini, hanya negara yang benar-benar berdaulat yang dapat memastikan dinamika pertumbuhan yang tinggi,” katanya.
Istilah ‘kedaulatan’ menurut Putin berarti, “kebebasan pembangunan nasional, dan dengan demikian setiap orang secara individu serta kelangsungan teknologi, budaya, intelektual, pendidikan negara dan bertanggung jawab, aktif dan berpikiran nasional, masyarakat sipil yang berorientasi nasional.”
Negara seperti itu, kata Putin, akan menjadi contoh bagi orang lain dalam hal “standar dan kualitas hidup masyarakat, perlindungan nilai-nilai tradisional dan cita-cita humanistik yang tinggi.”
Keran Gas Ke Eropa
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan sementara itu, Presiden Rusia, Vladimir Putin mengisyaratkan, bahwa Eropa akan mulai mendapatkan gas lagi melalui pipa utama. Tetapi Ia mengatakan, hal itu baru bisa terjadi dengan syarat perselisihan terkait komponen yang terkena sanksi Barat bisa diselesaikan.
Namun jika tidak, maka pengetatan pasokan gas ke Eropa dengan terpaksa dilakukan Rusia. Seperti diketahui Eropa sedang menunggu untuk melihat apakah aliran gas bakal kembali mengalir saat perbaikan rutin pipa gas Nord Stream dijadwalkan selesai, Kamis waktu setempat.
Putin memberikan sinyal paling jelas bahwa Moskow berencana untuk memulai kembali, setidaknya beberapa aliran gas ke Eropa. Tetapi jika bagian pipa yang terjebak sanksi tidak dikembalikan ke Rusia, maka pasokan gas hanya akan bekerja 20% dari kapasitas setelah minggu depan.
Alasannya karena saat itulah bagian lain yang sekarang ada di Rusia perlu digunakan untuk pemeliharaan, kata Putin. Setelah upaya diplomatik Jerman, turbin yang dibutuhkan sedang dalam perjalanan pulang dari Kanada.
“Jika yang lain datang, dua akan beroperasi. Jika tidak, maka hanya satu, jadi 30 juta meter kubik akan dipompa per hari,” kata Putin kepada wartawan setelah pertemuan puncak di Iran pada Selasa malam.
Putin ingin bagian pipa untuk pemeliharaan itu kembali ke Rusia, bersama dengan semua dokumennya. Harga gas naik tipis saat para pelaku pasar berjuang untuk memahami pernyataan Putin.
Di satu sisi, kabar itu menjadi sinyal positif karena banyak orang di pasar memperkirakan aliran gas dari Nord Stream tidak akan kembali. Tetapi kondisionalitas hanya menambah ketidakpastian.
“Sangat jelas bahwa Moskow memotong pasokan gas karena alasan geopolitik, ia ingin menciptakan krisis gas Eropa pada musim dingin ini. Hingga membawa Eropa bertekuk lutut ke titik di mana ia memotong dukungan ke Ukraina,” kata Tim Ash, ahli strategi senior di Bluebay Asset Management. (Web Warouw)