Selasa, 1 Juli 2025

BISA BIKIN SENDIRI GAK…? Teten Masduki: Menteri Koperasi Tak Bisa Tutup TikTok Shop

“Kewenangannya ada di Kemenkominfo, ada di Kementerian Perdagangan, ada di Kementerian Investasi…”

JAKARTA – Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mengatakan tidak memiliki kewenangan untuk menutup TikTok Shop, meski dianggap telah merugikan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

“Ada yang tafsirkan saya mau nutup TikTok, mana bisa Menteri Koperasi tutup TikTok. Kewenangannya ada di Kemenkominfo, ada di Kementerian Perdagangan, ada di Kementerian Investasi,” kata Teten dalam acara AFPI UMKM Summit 2023, di Smesco, Jakarta, Kamis (21/9).

Teten menyampaikan, transformasi digital seharusnya mampu melahirkan ekonomi baru, sehingga dapat memberikan dampak yang besar bagi masyarakat seperti kesejahteraan yang meningkat dan terbukanya lapangan pekerjaan.

Lebih lanjut, sikap tegas Teten terhadap TikTok merupakan bentuk perlindungan pemerintah kepada UMKM.

Menurutnya, masuknya barang konsumsi yang lebih banyak berasal dari luar negeri dengan harga yang murah dapat merusak ekosistem UMKM.

Ditambah lagi, katanya lagi, tidak sedikit para selebritis dan pemengaruh (influencer) yang ikut mempromosikan dan berjualan kebutuhan barang pokok melalui loka pasar (marketplace) dan sosial commerce.

Kepada Bergelora.com.di Jakarta dilaporkan, Teten mengatakan, pemerintah perlu mengatur arus barang yang dijual melalui platform digital. Hal ini bertujuan untuk mencegah penjualan barang ilegal.

“Kita perlu atur, kita lihat arus barangnya, kalau ternyata nanti platform digital ini jual barang ilegal, baik seller maupun platformnya, kan bisa kena aturan hukum pidana. Penggelapan atau mendagangkan barang curian atau barang ilegal, itu pidananya keras. Platformnya juga kena UU tentang Kepabeanan,” kata Teten.

Teten juga menegaskan, tidak pernah anti terhadap investasi asing. Namun demikian, perlu diatur perizinan yang tidak merugikan pedagang dalam negeri.

“Saya bukan anti investasi asing di dalam digital ekonomi itu. Bukan. Jangan dijadikan tafsir itu. Justru kita, pemerintah sedang terus memperbaiki perizinan, memperbaiki kemudahan usaha karena ingin Indonesia itu menjadi negara yang paling atraktif untuk investasi,” ujarnya pula.

Tanah Abang Terbantu TikTok Shop

Sebelumnya, sejumlah pedagang di Pasar Tanah Abang Jakarta Pusat mengaku terbantu dengan kehadiran aplikasi TikTok Shop karena bisa menjangkau pembeli dari seluruh wilayah Tanah Air dan tidak mengenal musim-musim tertentu.

Nadia, penjual perlengkapan ibadah Muslim di Pasar Tanah Abang menuturkan saat musim haji, Ramadhan dan lebaran, banyak orang yang membutuhkan perlengkapan ibadah sebagai suvenir atau oleh-oleh seperti sajadah, mukena, sarung, tasbih, sampai kurma dan air Zam-Zam dalam kemasan sehingga penghasilan meningkat.

“Sisanya, 10 bulan itu sepi. Nah, sejak ada TikTok Shop kita fokus jualan di sana, online,” ujar Nadia di Jakarta, Rabu (20/9).

Konsumennya jadi lebih banyak lagi, lanjutnya, bahkan jangkauannya lebih luas dari berbagai wilayah di luar Jakarta bahkan dari Papua, Kalimantan, Sulawesi.

Menurut perempuan yang sudah setahun bergabung dengan aplikasi dagang daring itu, toko yang dirintis orang tuanya sejak 1997 itu tak pernah keluar dari Tanah Abang, hingga akhirnya memanfaatkan platform jualan tersebut.

“Live ini benar-benar membantu kami sekali yang awalnya hanya mengandalkan pendapatan dengan cara jualan konvensional, hanya dari orang-orang yang datang ke Tanah Abang. Semenjak TikTok Shop ada, konsumen kami lebih luas lagi sehingga pendapatan lebih besar,” kata pemilik akun @TokoPutriBungsu itu.

Nadia yang saat ini mempekerjakan 11 karyawan dan membuka lapangan kerja baru mempertanyakan wacana pemerintah yang akan melarang keberadaan platform dagang daring tersebut.

“Ketika ada wacana untuk memisahkan fitur jualan di TikTok saya dan teman-teman pedagang di Tanah Abang jadi bingung. Kenapa tidak boleh berjualan di media sosial? Padahal terasa sekali bedanya,” ujarnya.

Sementara itu Nahda Nabilla, affiliator TikTok Shop menambahkan, jika kebijakan pemerintah untuk memisahkan TikTok dengan TikTok Shop jadi dilakukan, yang terdampak bukan hanya seller, tapi juga affiliator dan pemilik UMKM pada umumnya.

“Pastinya lowongan pekerjaan tidak lagi bisa terbuka dengan luas. Malah bisa jadi mereka yang bergantung jualan daring akan mengalami penurunan pendapatan, dan berimbas pada karyawan yang akan kehilangan pekerjaan,” katanya. (Calvin G. Eben-Haezer)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru