Kamis, 1 Mei 2025

BISA GAK NIH..? Dedi Mulyadi: Tak Ada Lagi Petani Menangis karena Pupuk! Jadi Masyarakat Kelas Atas!

JAKARTA – Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi menggelar pertemuan dengan seluruh bupati, wakil bupati, wali kota, dan wakil wali kota terpilih se-Jawa Barat di Lembur Pakuan, Subang, Jawa Barat, Rabu (29/1/2025).

Dalam kesempatan itu, Dedi menegaskan komitmennya untuk memastikan tidak ada lagi petani yang kesulitan mendapatkan pupuk.

“Tak ada lagi jalan berlubang, tak ada lagi petani yang menangis karena tak ada pupuk, dan kurangnya jaringan irigasi. Pokoknya semuanya bahagia, baik yang berkeluarga maupun duda,” katanya, disambut tepuk tangan dari para kepala daerah terpilih.

Selain itu, Dedi bersama para kepala daerah terpilih membahas efisiensi anggaran.

Dedi mengungkapkan bahwa semua kepala daerah sepakat untuk memprioritaskan anggaran bagi kebutuhan penting masyarakat, seperti pembangunan jalan, irigasi, dan pemenuhan kebutuhan listrik.

“Kami juga sepakat semua tambang ilegal di seluruh daerah di Jawa Barat ditutup,” kata Dedi.

Dedi juga menambahkan bahwa para kepala daerah sepakat untuk tidak membeli mobil dinas baru, kecuali bagi yang sudah terlanjur membeli.

“Kecuali yang sudah kadung membeli. Karena itu enggak bisa dibatalkan,” ujarnya.

Pertemuan tersebut turut diposting Dedi di akun TikTok-nya, dengan harapan dalam pemerintahannya nanti tidak ada lagi rakyat Jawa Barat yang rumahnya bocor.

Petani Harus Jadi Masyarakat Kelas Atas

Sebelumnya kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, Dedi Mulyadi berharap petani di Indonesia akan menjadi masyarakat kelas atas. Harapan itu disampaikan ketika dia menghadiri acara Pelantikan Pengurus DPD Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jawa Barat Periode 2024-2029 di Savoy Homann Bandung, Sabtu 14 Desember 2024.

“Mari kita jadikan petani itu menjadi orang kelas atas, kelas satu, dihormati, dan dihargai,” katanya di hadapan pengurus dan anggota HKTI DPD Jawa Barat.

Dia kemudian menyinggung bagaimana petani, khususnya petani beras, menjadi kelompok masyarakat yang hampir tidak pernah berdemo. Meski begitu, hidupnya penuh keberkahan.

Seiring dengan upaya mensejahterakan petani, Dedi Mulyadi juga berniat untuk menanamkan pendidikan bertani sejak dini ke anak-anak. Salah satunya adalah mengajarkan siswa beternak.

“Nanti, di Provinsi Jawa Barat akan saya terapkan, setiap anak sekolah yang beternak akan mendapat hadiah dari Gubernur. Setiap anak yang kemudian dia memelihara ayam itu akan mendapat hadiah dari Gubernur,” tuturnya.

Melalui program anak-anak beternak itu, diharapkan tidak ada lagi generasi muda yang gengsi dengan pekerjaan sebagai petani.

“Itu akan saya terapkan di Jawa Barat, sehingga nanti merasa gengsi anak kalau tidak punya sapi, gengsi kalau tidak punya kambing, gengsi kalau tidak punya ikan, gengsi kalau tidak punya domba, gengsi kalau tidak bertani,” tutur Dedi Mulyadi.

“Gengsi kalau setiap hari hanya motor-motoran yang knalpotnya berisik,” ucapnya menambahkan. 

Selain itu, dia juga akan membenahi saung-saung yang ada di area persawahan. Anak-anak juga akan diajarkan menggembala hewan ternak seperti pada zaman dulu. Sehingga, nantinya bisa menjadi objek wisata baru di Jawa Barat. (Web Warouw)

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru