BOGOR– Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi terus mendorong peningkatan ekonomi perdesaan melalui BUMDes. Menteri Desa Marwan Jafar meminta agar masyarakat secara aktif mendukung program pelaksanaan BUMDes. Hal ini sampaikan ketika melakukan blusukan ke Desa Sukamanah, Kecamatan Megamendung, Bogor, Rabu (6/1).
“Dana desa yang sudah disalurkan dapat digunakan untuk membangun pasar desa yang dikelola melalui BUMDes. Untuk itu saya meminta agar masyarakat berperan aktif mendukung program ini, terutama ibu-ibu,” ujar Menteri Marwan di sela-sela kunjungannya di kantor BUMDes Desa Sukamanah.
Menteri Marwan mengapresiasi program BUMDes yang berjalan cukup baik di Desa Sukamanah, sehingga selanjutnya harus ada penentuan nama BUMDes, agar nantinya dapat didampingi oleh pusat untuk pengembangan lebih lanjut.
“Sudah sangat bagus dengan terbentuknya BUMDes di sini. Silahkan tentukan nama BUMDes, dan nanti akan kami dampingi jika memang memerlukan bantuan dan arahan untuk mengembangkannya,” sebut Marwan.
Menteri kelahiran Pati ini menambahkan bahwa BUMDes yang terbentuk di hampir 416 desa se Kabupaten Bogor masih cukup minim. Padahal dengan adanya BUMDes maka desa akan sangat terbantu secara ekonomi.
“Dari total 416-an desa di Kabupaten Bogor, hanya 123 desa yang sudah memiliki BUMDes. Hal ini masih tergolong kecil jika kita melihat manfaat BUMDes yang akan sangat membantu masyarakat desa,” tambah Menteri Marwan Jafar.
Dalam blusukannya, Menteri Desa pertama ini mengunjungi pasar desa untuk mengecek secara fisik. Selain itu, Marwan juga memantau produk BUMDes yang dipasarkan di pasar desa, serta aktivitas simpan-pinjam yang juga berlangsung di tempat yang sama.
Kepala Desa Sukamanah, Ismail, membenarkan bahwa BUMDes yang terbentuk sejak 2010 tersebut mengelola pasar desa, pelayanan air bersih dan simpan-pinjam yang diambil dari dana desa.
“BUMDes ini sudah mengelola pasar desa, penyediaan air bersih atau PDAM yang kita kelola secara mandiri, serta kegiatan simpan-pinjam yang kita alokasikan sebesar 1,3 miliar,” sebut Ismail.
Untuk pengembangan BUMDes, Ismail mengakui pihaknya telah berhubungan dengan stakeholder terkait dalam rangka menunjang program yang telah dijalankannya.
“Iya, kita sudah sering melakukan pelatihan dan komunikasi-komunikasi untuk meningkatkan kualitas BUMDes,” tambah Ismail. (Enrico N. Abdielli)