JAKARTA- Sungguh mencurigakan sikap BPOM yang melakukan inspeksi mendadak ke pabrik PT Harsen Laboratories yang selama ini memproduksi ivermectine, obat cacing yang sudah terbukti mampu menyembuhkan pasien Covid-19.
Sudah 3 hari sampai Kamis, BPOM melakukan sidak dan memblokir obat Ivermectine keluar dari pabrik PT Harsen Laboratories. Hal ini disampaikan dr. Riyo Kristian Utomo, MH.Kes, CH, CMH, Cht., Direktur Marketing PT Harsen Laboratories kepada pers Jumat (2/7)
“Berhari-hari mereka nongkrong memeriksa semua faktur dipabrik. Sepertinya mereka tidak menginginkan obat ini beredar dan dipakai untuk melawan Covid,” ujarnya.
Menurutnya tindakan BPOM telah mengganggu kinerja karyawan pabrik dan merugikan perusahaaan.
“Tapi yang terpenting BPOM telah menghambat upaya pemerintah untuk melindungi masyarakat dari Covid. Sebagai lembaga negara BPOM seharusnya yang paling bertanggung jawab melindungi rakyat. Bukan melucuti senjata rakyat melawan Covid,” tegasnya.
Ivermectine ini menurutnya memang obat untuk melawan parasit, tapi sudah terbukti diberbagai belahan dunia pemakaiannya menyelamatkan pasien Covid.
“Saat ini semua upaya termasuk vaksinasi dilakukan untuk melindungi manusia untuk terserang covid, namun angka penularan terus meningkat. Nah, Ivermectine adalah harapan baru bagi penderita Covid hari ini agar bisa sembuh. Jadi kami pertanyakan niat BPOM menghambat distribusi Ivermectine sebagai senjata rakyat dalam perang melawan Covid,” ujarnya.
Dokter Riyo mengingatkan kebijakan Presiden Jokowi agar semua pihak bersatu dalam mengjadapi perang melawan Covid 19.
“Mengapa BPOM justru seperti mensabot perintah presiden? Apakah kurang jelas penyataan Menteri BUMN Erick Thohir dan Kepala KSP Moeldoko yang menginginkan agar Ivermectine dapat segera dipakai oleh rakyat melawan Covid?” tegasnya.
Untuk itu dokter Riyo meminta agar semua pihak termasuk BPOM kembali fokus dan bersatu melayani kepentingan rakyat untuk memerangi Covid 19.
“BPOM harus berhenti mengintimidasi kami menyediakan senjata Ivermectine melawan Covid. Jangan ada upaya sengaja agar kita kalah. Kita harus menang melawan Covid. Jangan ada yang menghalangi. Ini perang rakyat!” tegasnya.
Digunakan Petani Kudus
Kepada Bergelora.com dilaporkan, sementara itu Kepala Kantor Staf Kepresidenan, Moeldoko terkait Ivermectin dimulai awal bulan ini. Moeldoko menggunakan atribusi sebagai Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) saat bicara Ivermectin.
Ia mengaku mengirim sejumlah dosis Ivermectin ke Kudus, Jawa Tengah yang sedang mengalami lonjakan kasus Covid-19. Bupati Kudus HM Hartopo mengaku menerima 2.500 dosis Ivermectin untuk disebar ke sejumlah rumah sakit dan puskesmas.
“Menurut FLCCC Alliance sudah ada 33 negara yang menggunakan Ivermectin dalam mengatasi Covid-19, antara lain Brazil, Zimbabwe, Jepang, dan India,” ungkap Moeldoko dalam sebuah webinar, Senin (28/6).
Front Line COVID-19 Critical Care (FLCCC) Alliance adalah kelompok petugas medis di Amerika Serikat yang menangani covid-19. FLCCC memang kerap mengampanyekan penggunaan ivermactin untuk penyembuhan covid-19. (Web Warouw)
Ada apa dengan BPOM ???
HARUSNYA YG BERWENANG UTK MEREKOMENDASIKAN PENGGUNAAN IVERMECTIN ADALAH KEMENTERIAN KESEHATAN. KARENA ADA SYARAT2 YG HARUS DIPENUHI UNTUK PENGGUNAAN OBAT TSB KPD MANUSIA/COVID19. KARENA HARUS DIPIKIRKAN JUGA EFEK JANGKA PANJANG DAN EFEK2 LAIN DARI OBAT TSB. JD HARUSNYA DISERAHKAN KPD PIHAK YG BERKOMPENTEN UTK MEREKOMENDASIKAN PENGGUNAAN OBAT TSB.
Karema itu udah jd lahan bisnis
Memang kalau sekilas BPOM sepertinya menghambat penggunaan invermektin utk obat covid. slma ini invermektin hanya obat cacing dan bila untuk covid BPOM baru keluarkan ijin utk uji klinis bukan ijin utk covid. Meneg BUMN bilang obat invermektin dijual rp 5 sd 7.000 per tablet. nah coba buka toko shop online harga invermektin bs rp 200.000 sd 300.000 per 10 tablet. keterlaluan kan pengusahanya.nah ini x penyebab BPOM Memblokir pabrik PT. Hansen. jadi faktor manfaat invermektin blm diterbitkan oleh BPOM dan harga yg keterlaluan juga jadi masalah. itu dokter ngaco ngomongnya. kalau saya polisi akan saya panggil itu dokter.menghina lembaga negara.
Goblok nih orang politik yg ngaku direktur, lw semua ditipu. Bahan baku ilegal dipake, yg ada nyebar penyakit goblok. Redaksi cari narasumber yg berkualitas dikit donk