Jumat, 4 Juli 2025

CERDAS NIH KAMRAD…! Survey: Orang Rusia Percaya Covid-19 Senjata Biologis Buatan Manusia

Ilustrasi laboratorium di Amerika Serikat yang biasa mengembangkan virus menjadi senjata biologis. (Ist)

JAKARTA – Sebuah survei baru dikeluarkan negara Rusia, ia menemukan jika dua pertiga orang percaya virus corona adalah senjata biologis yang dibuat manusia.

 
Baru-baru ini survei baru menemukan jika orang Rusia percaya virus corona dibuat manusia sebagai senjata biologis.
 
Sekitar 64 persen responden Rusia mengatakan Covid-19 dibuat secara artifisial sebagai bentuk baru senjata biologis.
 
Hal tersebut dikeluarkan oleh badan pemungutan suara independen Levada Center, lembaga survei Rusia.
 
Senin 1 Maret 2021, lembaga survei mengeluarkan hasil survei yang didapatkan dan ditemukan 23 persen mengatakan virus terjadi secara alami dan 13 persen tak menjawab.
 
Para ilmuwan percaya Covid-19 kemungkinan berasal dari hewan sebelum menginfeksi manusia, tetapi teori konspirasi yang berkaitan dengan asal virus tetap ada.
 
Dikabarkan Daily Mail, survei Levada Center juga menemukan hubungan antara kasus harian yang menurun dengan cepat di Rusia dan ketakutan orang Rusia terhadap infeksi.
 
56 persen responden Rusia mengatakan mereka tidak takut tertular virus dibandingkan dengan 43 persen yang mengatakan mereka takut.
 
Ini menandai jumlah terendah dari mereka yang takut akan Covid-19 yang terlihat sejak Februari 2020, ketika pandemi mulai menyebar ke seluruh dunia dan Rusia belum melihat jumlah infeksi yang signifikan.
 
Berbeda sekali dengan Oktober 2020, ketika 64 persen orang Rusia menjawab bahwa mereka takut dengan virus tersebut karena tingkat infeksi harian mulai melonjak. Saat itu, hanya 34 persen orang yang mengaku tidak takut.
 
Survei tersebut juga mencatat peningkatan keraguan vaksin di antara orang Rusia, dengan 62 persen responden mengatakan mereka tidak ingin mendapatkan suntikan Sputnik V di negara itu dibandingkan dengan 30 persen yang melakukannya.
 
Orang Rusia yang lebih muda ternyata jauh lebih skeptis terhadap vaksin Covid-19 daripada rekan mereka yang lebih tua.
 
Ketakutan akan efek samping di antara alasan yang diberikan untuk penurunan minat pada suntikan serta uji klinis yang tidak lengkap dan perasaan bahwa ‘tidak ada gunanya’ dalam vaksin, kata Levada pada Senin 1 Maret 2021.
 
Pada 2 Februari 2021, jurnal medis Inggris The Lancet menerbitkan hasil uji coba tahap akhir yang menyarankan Sputnik V memberikan sekitar 92 persen perlindungan terhadap Covid-19.
 
Itu juga dianggap aman dan menawarkan perlindungan lengkap terhadap rawat inap dan kematian.
 
Suntikan vaksin telah bertemu dengan beberapa kontroversi karena diluncurkan sebelum rilis data final.
 
Rusia telah memvaksinasi sekitar 1,2 persen dari lebih dari 145.900.000 orang sejak peluncuran vaksin dimulai pada awal Desember.
 
Pada hari Senin, negara itu mencatat 11.571 kasus baru dan 333 kematian lebih lanjut.
 
Setidaknya 86.455 orang di Rusia telah meninggal akibat virus korona sejak pandemi dimulai, sementara 4.257.650 kasus telah tercatat, menurut data pemerintah.
 
Kepada Bergelora.com dilaporkan, Survei Levada menemukan bahwa empat dari lima responden mengatakan mereka atau seseorang yang mereka kenal telah jatuh sakit dengan Covid-19, sementara hanya 28 persen mengatakan mereka belum bertemu dengan siapa pun yang tertular virus tersebut.
 
Survei tersebut dilakukan di antara 1.601 responden dari 50 wilayah di seluruh Rusia antara 18 dan 24 Februari 2021 lalu. (Web Warouw)
 

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru