ASMAT- Personel Satuan tugas Kesehatan TNI Kejadian Luar Biasa (KLB) bersama-sama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI bergerak cepat memberikan pelayanan medis di lapangan kepada warga, dengan memasuki kampung-kampung terpencil yang berada di Kabupaten Asmat, Papua, Sabtu (20/1/2018) waktu setempat.
Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) TNI Mayjen TNI dr Ben Yura Rimba, MARS saat mengunjungi warga Asmat yang terkena dampak penyakit di Kampung Ewer Distrik Agats, Kabupaten Asmat mengatakan bahwa dari segi sumber daya manusia, Satgas Kesehatan TNI dan Kemenkes RI telah membawa dokter-dokter spesialis dan tim medis yang cukup lengkap termasuk obat-obatan dalam kuantitas yang cukup banyak dari Jakarta.
“Kami juga melakukan kerja sama dengan Kementerian Kesehatan RI dalam rangka melaksanakan vaksinasi, sehingga dari segi sumber daya manusia dan logistik tidak ada masalah,” kata Mayjen TNI dr Ben Yura Rimba, MARS.
Lebih lanjut Kapuskes TNI Mayjen TNI dr Ben Yura Rimba menjelaskan bahwa permasalahan utama yang menjadi kendala dalam pergerakan personel Satgas Kesehatan TNI dan Kemenkes RI ke kampung-kampung terpencil adalah masalah transportasi, karena untuk masuk ke Timika sendiri sudah cukup jauh apalagi ke distrik atau kampung di Kabupaten Asmat.
“Masuk ke distrik atau kampung di Kabupaten Asmat yang tersebar itu menggunakan transportasi khusus dan jarak kampung yang ditempuh paling dekat sekitar 1 jam dengan speed boad, sementara distrik-distrik lainnya ada yang 6 sampai 8 jam perjalanan. Hal ini, tentu akan banyak sekali menguras tenaga dan biaya,” ungkapnya.
Menurut Mayjen TNI dr Ben Yura Rimba, kendala para persoenl di lapangan adalah sarana transportasi dan komunikasi, karena sarana yang ada di pos-pos itu sudah pasti sangat terbatas termasuk masalah fasilitas internet dan telepon. “Kalaupun ada, itu adalah tempat-tempat tertentu pada malam hari dan pada saat lampu hidup. Kendala-kendala itulah yang paling utama,” ujarnya.
Sementara itu, Kepada Bergelora.com dilaporkan, tokoh Masyarakat Kampung Ewer Distrik Agats Kabupaten Asmat, Samuel Yoyi mengatakan bahwa masyarakat Kabupaten Asmat merasa senang sekaligus berterima kasih dengan kehadiran Satgas Kesehatan TNI. “Dengan kehadiran TNI, masyarakat Asmat yang mengalami wabah penyakit sangat terbantu,” ucapnya.
Selanjutnya, Samuel Yoyi menyampaikan bahwa kehidupan masyarakat di daerah Kabupaten Asmat adalah bercocok tanam, nelayan dan mencari sagu untuk di makan serta di jual untuk dibelikan beras buat kehidupan sehari-hari.
“Saat ini kesehatan masyarakat banyak yang terganggu, sehingga sangat berpengaruh terhadap mata pencaharian di wilayahnya. Oleh sebab itu, kami senang dengan kehadiran tim kesehatan dari TNI,” ungkapnya.
Bantuan Kemanusiaan
Sementara itu dilaporkan pesawat Hercules A-1312 milik TNI AU mengangkut bantuan kemanusiaan dalam rangka menanggulangi wabah penyakit campak, difteri dan gizi buruk di Kabupaten Asmat, tiba di Lanud Timika, Provinsi Papua, Sabtu (20/1).
Bantuan kemanusiaan berupa bahan makanan, minuman dan pakaian dengan total 718 koli berat 9000 kg merupakan bantuan dari Mabes TNI, Korps Marinir (Kormar) TNI Angkatan Laut, Dharma Pertiwi, Corporate Social Responsibility (CSR) PT BCA TBK dan CSR PT BNI TBK.
Barang bantuan kemanusiaan tersebut saat ini disimpan di Aula Makodim 1710/Mimika Kodam XVII/Cenderawasih, selanjutnya akan disalurkan oleh Tim Satgas Kesehatan TNI KLB kepada warga Asmat. (Kolonel Inf Bedali Harefa, S.H.)