CIREBON – Sebagian orang menganggap binatang cicak sebagai binatang yang menggelikan dan tidak bermanfaat.
Namun tahukah anda, di Desa Kertasura, Kecamatan Kapetakan Kabupaten Cirebon, Jawa Barat cicak menjadi Komoditi ekspor dengan omset ratusan juta rupiah dalam perbulanya.
Hewan yang biasa berdiam diri ditembok rumah warga tersebut ternyata menjadi ladang cuan bagi warga sekitar .
Subandi, sala satu warga Desa Kertasura yang menggeluti bisnis tersebut mengaku sudah belasan tahun lebih menjadi pengepul cicak basah hingga menjadi cicak kering dan dikirim keluar negeri.
Cicak yang di jual Subandi tersebut cicak yang sudah mati dan melalui proses pengeringan sebelum dikirim keluar negeri.
” Ya kurang lebih hampir 13 tahun menggeluti bisnis tersebut, dengan omset perbulan nya ratusan juta rupiah,” katanya (25/7/2022) saat ditemui iNewsCirebon.id
Ditempatnya, Subandi memiliki 20 karyawan dari warga sekitar.
“Ada yang bagian pengetapan untuk proses pengeringan, ada yang dibagian pengopenan dan ada yang bagian pengepakan,” sebutnya.
Subandi mengaku membeli cicak-cicak tersebut dari sejumlah daerah di Cirebon, Indramayu, Karawang hingga Brebes Jawa Tengah.
“Kita biasa menampung cicak basah dari sejumlah pengepul cecak dengan harga Rp. 52 ribu per kilogramnya,”
Sedangkan Cicak cicak yang sudah melalui proses pengeringan hingga pengepakan, Subandi menjual dengan harga Rp. 380 ribu perkilonya dengan kualitas utuh masih ada ekor .
“Itu juga tergantung kualitas , kalau yang masih utuh kita sebut grade A dengan harga Rp. 380 ribu, sedangkan untuk grade B dengan harga Rp. 280 ribu,” katanya.
Proses Pengeringan Cicak di Desa Kertasura
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, Subandi biasa menjual cicak kering tersebut kenegara Tiongkok China, karena baru negara tersebut saja yang ia ketahui biasa menerima cicak cicak kering tersebut.
“Untuk penjualan dan pengiriman ke Tiongkok diurus oleh adik saya,” ujarnya.
Diungkapkan Subandi, dalam menggeluti bisnisnya tersebut, belum menemukan kendala.
“Selama ini sih belum ada kendala, bahkan bisnis ini diikuti oleh saudara saudara saya di sekitar Kecamatan Kapetakan,” pungkasnya.
Sementara itu, Cawika aparatur Desa Kertasura, Kecamatan Kapetakan mengatakan bisnis yang digeluti warganya tersebut sangat membantu warga sekitar dalam peningkatan ekonomi masyarakat.
“Mudah mudahan kedepan bukan saja negara cina yang menerima cecak kering tersebut, namun ada negara lain, agar lapangan pekerjaan untuk warga sekitar juga semakin meninggkat,” pungkasnya. (Tini)