Sabtu, 5 Juli 2025

COCOK NIH..! Budiman Setuju Prabowo Bawa Indonesia Gabung BRICS: Menuju Dunia Yang Lebih Adil, Maju dan Saling Kerjasama

JAKARTA- Budiman Sudjatmiko mendukung rencana Calon Presiden Prabowo Subiyanto untuk membawa Indonesia bergabung dalam aliansi BRICS (Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan). Hal ini disampaikannya kepada Bergelora.com di Jakarta, Kamis (16/11) menanggapi pernyataan Prabowo Subiyanto beberapa waktu lalu.

“Itu merupakan sebuah langkah besar yang patut didukung mengingat Indonesia harus memainkan peran strategis di antara negara-negara besar untuk membentuk dunia yg lebih maju, adil dan saling kerjasama,” tegasnya.

Menurutnya hanya Prabowo Subiyanto yang bisa mewujudkan Indonesia mengambil peran strategis tersebut.

“Karena Prabowo Subiyanto mendapatkan dukungan politik terbesar dibandingkan kekuatan yang lain. Disampingang memiliki visi yang kuat untuk membangun kedautan politik ekonomi nasional,” ujarnya.

Presiden Joko Widodo saat ini menurut Budiman telah membangun fondasi kedaulatan politik dan ekonomi yang cukup kokoh untuk menjadi landasan Indonesia berperan di dunia internasional.

“Kelak Presiden Prabowo yang akan melanjutkan politik internasional yang telah dirintis oleh Presiden Jokowi. Ini sebuah keniscayaan,” tegasnya.

Menurut Budiman BRICS membawa tatanan dunia baru keluar dari berbagai krisis global yang dialami saat ini.

“Dan Indonesia adalah salah satu kekuatan dunia yang memilik sumberdaya manusia dan sumberdaya alam terkaya di dunia saat ini. Dibutuhkan kepemimpinam Prabowo Subiyanto untuk memperkuat BRCS,” paparnya.

Sebelumnya dilaporkan, bakal capres Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto membuka peluang akan membawa Indonesia bergabung ke blok ekonomi BRICS (Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan) jika memenangkan Pilpres 2024 nanti.

Ia mengatakan terbuka bergabung ke BRICS apabila langkah itu bakal menguntungkan bagi kepentingan ekonomi Indonesia.

“Jadi kita akan lihat kalau nanti kepentingan ekonomi kita menguntungkan ya, why not kita join BRICS?” kata Prabowo di Kantor CSIS, Jakarta, Senin (13/11).

Prabowo mengatakan opsi bergabungnya Indonesia ke BRICS itu tak bertentangan dengan prinsip non-blok politik luar negeri Indonesia.

Ia menjelaskan BRICS bukanlah aliansi geopolitik, melainkan perkumpulan ekonomi.

“Kan kita ikut G20, kita juga bagian dari Asean, kita sekarang bagian dari APEC. Itu bukan perkumpulan geopolitik, itu perkumpulan ekonomi,” ujarnya.

BRICS merupakan blok ekonomi yang digawangi Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan.

Kelompok itu berdiri pada 2009 silam yang kala itu bernama ‘BRIC’ lantaran Afrika Selatan masih belum bergabung.

Barulah pada 2010, usai Afsel bergabung, kelompok itu berubah nama menjadi BRICS.

Teranyar, usai KTT BRICS di Afsel pada Agustus lalu. Sebanyak enam negara bergabung mereka ialah, Arab Saudi, Argentina, Mesir, Ethiopia, Argentina, dan Iran.

Presiden Joko Widodo juga menghadiri langsung KTT tersebut. Ia menegaskan enggan tergesa-gesa bergabung BRICS.

“Kita ingin mengkaji terlebih dahulu, mengkalkulasi terlebih dahulu, kita tidak ingin tergesa-gesa,” ujar Jokowi dalam rilis resmi usai menghadiri KTT BRICS di Johannesburg, Afrika Selatan, Kamis (24/8). (Web Warouw)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru