JAKARTA, 28 Agustus 2016 – Sebagai bagian dari acara Data For Life 2016 yang diselenggarakan oleh Mediatrac pada tanggal 27 hingga 31 Agustus 2016, Data For Life SciFi Hackathon 2016 hari ini mengumumkan pemenang dari total 324 peserta yang tergabung menjadi 62 tim setelah melalui proses penyaringan awal dari total 580 pendaftar.
“Hardware Hackathon terbesar di Indonesia ini kami adakan untuk mengajak para inovator Indonesia mendobrak batas imajinasi, sehingga dapat menciptakan sesuatu yang bukan hanya mencari solusi masalah yang kita hadapi hari ini, namun mengantisipasi masa depan untuk Indonesia maupun dunia” ujar Regi Wahyu, CEO Mediatrac, pada pembukaan Data for Life SciFi Hackathon 2016.
Kepada Bergelora.com di Jakarta, Selasa (30/8) dijelaskan bahwa kompetisi inovasi perangkat keras (hardware) kedua di Indonesia yang mengambil tema: Make your own science fiction ini merupakan kolaborasi antara Mediatrac dengan Makedonia dan Data Science Indonesia. Data For Life SciFi Hackathon 2016 telah berlangsung 24 jam dari 27 Agustus 2016 di Gedung SMESCO UKM, Jakarta.
Hampir semua inovasi teknologi hari ini terinspirasi dari cerita fiksi ilmiah yang kita baca atau tonton, dan kedepannya fiksi ilmiah akan terus mempengaruhi para inovator dalam menciptakan teknologi baru.
Tema yang sangat memicu kreativitas dan imajinasi para pembuat karya ini diharapkan dapat mendorong individu dan komunitas yang selalu mengikuti perkembangan teknologi dan ingin mewujudkan imajinasinya menjadi sebuah perangkat keras (hardware) teknologi canggih bertemakan fiksi ilmiah.
Penjurian dilakukan dengan melihat karya dari setiap aspek dan kategori yaitu konsep, teknologi dan kecerdasan buatan, serta interaksinya dengan pengguna. Hadiah uang tunai dengan total nilai Rp 62 juta akan diberikan kepada pemenang utama dan pemenang dari tiap kategori.
Juri yang berpartisipasi merupakan namanama yang telah lama berperan penting dalam dunia teknologi dan inovasi di Indonesia maupun global seperti Anthony Vipin Das (LV Prasad Eye Institute), Andri Yadi (Dycode), dan Ariavita Purnamasari (General Electrics Indonesia).
Data for Life SciFi Hackathon 2016 juga diselingi dengan pembicaraan seputar fiksi ilmiah dalam panel panel SciFi Talks. SciFi Talks yang terbuka untuk umum dihadiri banyak penonton yang antusias untuk berdiskusi mengenai berbagai aspek dari fiksi ilmiah yaitu pendidikan, desain, teknologi dan gaya hidup.
“Mungkin saja, di masa depan dengan bantuan teknologi, kita dapat meninggalkan fisik kita namun identitas kita tetap hidup secara digital. Tidak ada batasan dalam berinovasi untuk membuat teknologi baru,” ujar Teguh Hardiansah (Kurawal) pada salah satu sesi panel diskusi SciFi Talks yang bertajuk Hacking Life with Science Fiction.
Penggunaan dan keterhubungan data, sebagai poin penting dari kompetisi ini secara spesifik maupun secara keseluruhan rangkaian acara Data for Life 2016, berbicara tentang bagaimana memanfaatkan teknologi untuk menangkap cerita tentang manusia dan dunia di sekitar yang kemudian akan membantu kita untuk lebih memahami keadaan dalam mengambil keputusan.
Masih seputar pentingnya mendorong inovasi teknologi baru pada generasi muda terutama dalam menghasilkan karya perangkat keras, Prasidya Pramadresana yang masih berumur 14 tahun mengatakan, “Sangat senang untuk ikut serta dalam kompetisi yang bisa mewujudkan ide saya dan menjadi tempat menyalurkan hobi saya.”
Kompetisi inovasi terutama untuk perangkat keras seperti ini menjadi sangat penting untuk menggerakkan komunitas terutama di kalangan generasi muda untuk berkarya dengan imajinatif dan mematahkan keterbatasan.
Tentang Data for Life 2016 Pada tahun 2015, Mediatrac selaku perusahaan teknologi Big Data Analytics terdepan di Indonesia telah menggelar konferensi Big Data berskala internasional pertama di Indonesia, Big Data Week Indonesia 2015, sebagai upaya untuk mengedukasi masyarakat Indonesia mengenai teknologi Big Data. Tahun 2016, upaya ini kembali dilanjutkan oleh Mediatrac dengan menghadirkan Data For Life 2016, yang terdiri dari Data for Life Conference, SciFi Hardware Hackathon, Student Session, SETI Symposium, Technology & Business Workshop dan TechArt Exhibition.
Program yang beragam ini dirancang untuk dapat mengungkap berbagai sisi dari potensi Big Data kepada target khalayak yang juga beragam. (Web Warouw)