MANOKWARI- Komandan Satgas Penerangan (Dansatgaspen) Sail Raja Ampat 2014, Kolonel Laut (KH) Supriyono memberikan apresiasi terhadap para siswa-siswi SMAN-01 Raja Ampat dengan membagi-bagikan buku bacaan, di Pantai Waisai Torang Cinta (WTC), Raja Ampat, Papua Barat, Rabu (20/8). Mantan Kadispen Armabar yang juga mantan Koordinator Administrasi (Koorsmin) Panglima Armada RI Kawasan Barat ini memberikan buku bacaan berupa buku Sail Komodo 2013 dan Majalah Cakrawala terbitan Dinas Penerangan Angkatan Laut.
Menurut Kolonel Laut (KH) Supriyono, pemberian bantuan berupa buku bacaan tersebut bertujuan untuk menambah wawasan kepada para pelajar tentang kiprah TNI AL dalam pengabdiannya kepada bangsa dan negara.
“Selain itu, bantuan ini semoga dapat menambah koleksi bacaan di perpustakaan masing-masing sekolah,” ujarnya kepada Bergelora.com di Manokwari, Rabu (20/8)
Sail Raja Ampat merupakan Sail Indonesia edisi ke-6. Sementara lima edisi Sail Indonesia sebelumnya adalah Sail Bunaken 2009, Sail Banda 2010, Sail Wakatobi-Belitong 2011, Sail Morotai 2012, dan Sail Komodo 2013 yang kala itu Dansatgaspennya adalah Kolonel Marinir Bambang Hullianto.
Adapun tujuannya untuk menggali potensi wisata alam yang dimiliki Raja Ampat, sehingga mampu menyedot angka kunjungan pariwisata ke lokasi tersebut. Raja Ampat adalah sebuah destinasi wisata di Provinsi Papua Barat yang memiliki keindahan alam yang sangat menarik.
Dalam rangka mendukung berbagai kegiatan Sail Raja Ampat 2014, TNI Angkatan Laut memiliki tugas pokok menyiapkan operasi bhakti sosial dan pelayanan kesehatan bernama Surya Bhaskara Jaya (SBJ) LXIII.
Selain itu, TNI Angkatan Laut juga berkewajiban untuk menyiapkan kapal perang untuk mendukung Pelayaran Lingkar Nusantara IV (Pelantara IV), dan untuk mendukung Lintas Nusantara Remaja Dan Pemuda Bahari (LNRPB) KE V, mengisi acara puncak Sail Raja Ampat dengan sailing pass, helly water jump, dan terjun payung (free fall), serta melaksanakan survey hidro oseanografi di Raja Ampat.
Pada kegiatan tahunan ini, TNI Angkatan Laut mengerahkan banyak alut sista, antara lain: 14 unit kapal perang yang terlibat dalam sailling pass: KRI Yos Sudarso, KRI Ahmad Yani, KRI Sultan Hasanudin, KRI Keris, KRI Mandau, KRI Kakap, KRI Tongkol, KRI Sampari, KRI Pari, KRI Kalakae, KRI Piton, KRI Alamang, KRI Sembilang, dan KRI Makassar. Sementara dua kapal perang lainnya akan bertugas mengikuti parade, yakni KRI Dr. Suharso dan KRI Surabaya, yang keduanya termasuk jenis LPD.
Dua Kapal Perang
Selain itu, masih ada sejumlah alutsista lainnya yang dikerahkan untuk mengikuti jalannya Sail Raja Ampat 2014 ini, antara lain: 4 unit pesawat udara jenis cassa dan 2 unit pesawat helikopter yang seluruhnya berasal dari Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal), 4 unit sea raider dari Koarmatim & Pasmar 1, serta sejumlah bus dan kendaraan kecil dari Lantamal V Surabaya maupun Denma Mabesal Jakarta.
Sebagai langkah awal kegiatan tersebut, Menko Kesra H.R. Agung Laksono didampingi Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Didit Herdiawan, M.P.A., M.B.A, secara resmi telah melepas keberangkatan dua kapal perang, yakni KRI dr. Soeharso-990 dan KRI Surabaya-591. KRI dr. Soeharso-990 mengangkut Satuan Tugas (Satgas) Surya Bhaskara Jaya (SBJ) ke-63, sementara KRI Surabaya-591 membawa Satgas Kapal Pemuda Nusantara/Lintas Nusantara Remaja dan Pemuda Bahari (KPN/LNRPB) ke-5, serta Pelayaran Lingkar Nusantara (Pelantara) ke-4, dengan rute pelayaran Jakarta – Kendari/Wakatobi – Raja Ampat – Sorong – Ambon – Makassar – Jakarta. Pelepasan kedua kapal perang yang mengangkut 3 Satgas tersebut dilaksanakan dalam suatu upacara militer, di Dermaga Mako Kolinlamil, Jakarta Utara, beberapa waktu lalu.
Kegiatan Operasi SBJ ke-63/2014 menitikberatkan pada pelayanan kesehatan, serta perbaikan sarana dan prasarana lingkungan serta promosi kesehatan, dengan target melayani kesehatan bagi pasien yang tinggal di pesisir dan pulau-pulau terpencil, dilakukan dengan memanfaatkan fasilitas kesehatan yang berada di kapal perang rumah sakit KRI dr. Soeharso-990 yang memiliki fasilitas bedah ICU, tujuh kamar operasi serta unit kesehatan pendukung lainnya, untuk melayani pengobatan umum, Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA), diare, penyakit kulit, hernia, malaria klinis, pengobatan gigi dan mulut, operasi katarak, operasi bibir sumbing, dan pelayanan KB yang melibatkan juga tenaga kesehatan yang terdiri dari dokter spesialis, dokter umum dan para medis.
Kegiatan ini dilaksanakan setiap tahun dan sudah berlangsung sejak tahun 1980, hal ini sebagai salah satu tugas dan tanggung jawab TNI Angkatan Laut sebagai komponen bangsa dalam pembangunan nasional dan wujud nyata kepedulian TNI Angkatan Laut terhadap upaya peningkatan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat pesisir sebagai salah satu bentuk operasi militer selain perang (OMSP) TNI.
Pada tahun ini, operasi SBJ akan memberikan pelayanan kesehatan yang semuanya berada di wilayah Raja Ampat, Operasi Surya Bhaskara Jaya sangat bermanfaat bagi masyarakat di wilayah terpencil, sehingga sampai sekarang masih banyak permintaan masyarakat dan daerah, agar daerahnya dapat disinggahi dan mendapatkan pelayanan kesehatan dan pelayanan sosial lainnya dari Satgas SBJ. Kegiatan kemanusiaan ini dikolaborasikan dengan berbagai pihak, seperti pemerintah daerah, Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, swasta, serta sejumlah negara sahabat.
Cinta Tanah Air
Sementara kegiatan KPN/LNRPB yang menjadi bagian dari Sail Raja Ampat 2014, dilaksanakan dengan tujuan guna meningkatkan kecintaan pemuda terhadap tanah air, meningkatkan nasionalisme pemuda Indonesia, meningkatkan kecintaan kebaharian dikalangan generasi muda, mengembangkan industri bahari, serta meningkatkan rasa persaudaraan dan kerjasama di antara para pemuda.
KPN/LNRPB Sail Raja Ampat Tahun 2014 diikuti 230 orang yang terdiri dari pelajar, mahasiswa, organisasi kepemudaan, pramuka, karang taruna tingkat pusat/provinsi/ kabupaten/kota, serta peserta yang merupakan perwakilan dari kementerian dan lembaga lainnya.
Sedangkan Pelayaran Lingkar Nusantara (Pelantara) ke-4 merupakan kegiatan yang diprakarsai oleh TNI Angkatan Laut bersama dengan Pramuka Saka Bahari Tingkat Nasional. Tujuan Penyelenggaraan Pelantara sendiri, selain untuk membentuk karakter generasi muda Saka Bahari, juga untuk memperkenalkan lingkar luar wilayah perbatasan Indonesia, sehingga kegiatan ini disebut dengan Pelayaran Lingkar Nusantara. Selama dalam pelayaran para peserta diberikan pembekalan dan diperkenalkan tentang wawasan kebangsaan, kesadaran bela negara, kemaritiman, ke Angkatan-lautan, kehidupan prajurit Angkatan Laut di KRI dan dinas dalam selama di KRI, serta kepemimpinan.
Penyelenggaraan even internasional Sail Raja Ampat 2014 diselenggarakan pemerintah dalam rangka pelaksanaan pembangunan serta kesejahteraan rakyat secara berkelanjutan. Kegiatan Sail ini dapat dijadikan model percepatan pembangunan daerah kepulauan dan daerah terpencil. Kegiatan yang mengangkat tema “Membangun Bahari Menuju Raja Ampat Ke Pentas Dunia” ini, puncak acaranya akan berlangsung 23 Agustus 2014 di Pantai Waisai Torang Cinta (WTC), dengan Inspektur Upacara (Irup) Presiden Republik Indonesia Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono. (Alexander Sitanala)