TERNATE- Peta dukungan politik pada calon presiden dan calon wakil presiden pasangan Prabowo-Hatta Radjasa dan Jokowi-Jusuf Kalla di Propinisi Maluku Utara menunjukkan keunggulan Prabowo. Provinsi Maluku Utara terdiri dari 9 kabupaten dan kota dengan penduduk 1,2 juta jiwa.
“Aku lihat masih berimbang kekuatannya men. Sebabnya, ya karena dukungan rakyat di beberapa kabupaten terpencil umumnya berdasarkan kepentingan politik di daerah. Apa arah kepala daerahnya, umumnya diikuti rakyatnya,” mantan aktivis 98, Rusli Djalil kepada Bergelora.com di Ternate, Sabtu (28/6).
Ia menggambarkan peta di daerah. Kabupaten Halmahera Utara dengan pemilih 150 ribu lebih, adalah kantong Golkar dengan bupatinya, Hein Namotemo, kader Golkar. Kabupaten Kepulauan Sula dengan pemilih 88 ribu lebih adalah kantong Golkar dengan bupatinya, Ahmad Hidayat Mus, Ketua DPD Golkar Malut
“Kabupaten Halmahera Utara dan Sula Kepulauan bupatinya adalah orang Golkar yang selalu memenangkan partainya dalam berbagai momen pemilihan,” demikian jelasnya.
Mantan anggota DPRD dari Partai Amanat Nasional (PAN) di Halmahera Barat ini menjelaskan juga, Kota Ternate yang dipimpin Walikota Burhan Abdurahman yang berasal dari non partai menurutnya plin-plan dalam pilihan politik. Pertama dukung Prabowo, begitu wakilnya jadi ketua tim Prabowo karena terpilih sebagai ketua DPD Golkar Ternate, dia sekarang mendukung Jokowi. Jumlah jiwa pilih kota Ternate 180 ribu lebih.
“Ternate sendiri cenderung terbuka karena akses informasi di sini cukup terbuka. Pemilih kritis pun cukup banyak,” ujarnya
Sementara itu menurutnya, Kabupaten Halmahera Selatan dengan pemilih 180 ribu lebih adalah kantong PKS dengan bupatinya, Muhammad Kasuba, pengurus DPP PKS.
“Rakyat berharap pasca Pilpres, bupatinya tak melupakan mereka men. Umumnya masyarakat berharap, siapapun yang terpilih, presiden yang baru itu harus mampu menjaga stabilitas,” jelasnya.
Kekuatan Jokowi
Ia melanjutkan, Kabupaten Halmahera Barat dengan pemilih 70 ribu lebih adalah kantong PDIP dengan bupatinya, Namto Hui Roba, ketua DPC PDIP. Kabupaten Halmahera Tengah, Al-Yasin, non partai, tapi istrinya ketua DPC PDIP, Halmahera Tengah, kantong PDIP, pemilih 55 ribu lebih.
“Karena di Maluku Utara pernah terjadi konflik komunal dalam skala besar maka diharapkan kebijakan di bidang ekonomi mampu menjawab banyak problem masyarakat kecil di desa terpencil,” ujarnya.
Di Halmahera Timur, 50 ribu lebih dipimpin bupatinya Rudi Erawan, Ketua DPD PDIP Maluku Utara. Golkar dan PDIP bertarung keras di Halmahera Timur. Kota Tidore Kepulauan, dengan bupatinya Achmad Mahifa dari Partai Demokrat akan mengalami pertarungan ketat antara PDIP menlawan Demokrat, PAN, dan Golkar.
“Kabupaten kepulauan Morotai dibawah bupatinya Rusli Sibua, kader PAN, adalah kabupaten yang cukup longgar. Karena Rusli tak main ful untuk Prabowo,” ujarnya. (Ahmad Husni Assegaf)